Aspergillosis, Hati-Hati Dengan Penyakit Karena Jamur Ini!
Apa itu Aspergillosis? Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur bernama aspergillus. Penyakit yang disebabkan jamur aspergillus ini umumnya mempengaruhi sistem pernafasa, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata dan sinus. Mayoritas jamur tidak berbahaya, namun beberapa jenis jamur dapat menimbulkan penyakit serius ketika sporanya terhirup oleh penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit paru, atau asma. Bagi penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, usahakan untuk menjauhi sumber-sumber jamur, misalnya area konstruksi bangunan. Selain itu, disarankan untuk mengenakan masker.
Gejala Aspergillosis
Aspergillosis dapat menyebabkan gejala berbeda-beda, tergantung dari jenis penyakitnya. Tiga jenis utama penyakit aspergillosis adalah:
- Allergic bronchopulmonary aspergillosis. Ini adalah jenis aspergillosis yang disebabkan oleh alergi ketika menghirup partikel aspergillus. Allergic bronchopulmonary aspergillosis biasanya menyerang penderita asma atau cystic fibrosis. Gejala kondisi ini adalah demam, batuk berdahak atau batuk darah.
- Chronic pulmonary aspergillosis. Penyakit yang punya nama lain aspergilloma ini merupakan infeksi jangka panjang yang biasanya hanya berkembang pada penderita penyakit yang memiliki masalah pada paru-paru sebelumnya, seperti tuberkulosis atau penyakit paru obstruktif kronis. Gejala umum dari penyakit ini adalah sesak, mengi, berat badan turun, kelelahan, dan batuk darah.
- Invasive pulmonary aspergillosis. Aspergillosis jenis ini hanya menyerang penderita gangguan sistem kekebalan tubuh. Jamur aspergillus dapat menyebar ke aliran darah penderita, sehingga berisiko mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala invasive pulmonary aspergillosis umumnya berupa demam, menggigil, batuk darah, sesak, nyeri dada atau nyeri sendi, mimisan, wajah membengkak separuh.
Baca Juga : Begini Tampilan Kuno Peta Indonesia Pada Abad Ke 17
Penyebab Aspergillosis
Aspergillosis disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini tidak dapat menular antar manusia.
Di luar ruangan, jamur aspergillus dapat ditemukan pada dedaunan yang membusuk, tanaman, pohon dan padi-padian. Sedangkan di dalam ruangan, spora jamur ini dapat ditemukan di penyejuk ruangan, saluran pemanas ruangan, beberapa makanan, serta rempah-rempah.
Pada manusia sehat, terpapar aspergillus tidak akan menimbulkan penyakit. Sebab, sistem kekebalan tubuh manusia dapat menghancurkan spora jamur tersebut. Namun, pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, spora aspergillus akan menyerang paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aspergillosis adalah:
- Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
- Memiliki jumlah sel darah putih rendah.
- Memiliki rongga udara di paru (kavitas) yang terbentuk akibat radiasi atau penyakit paru lainnya seperti tuberkulosis dan sarkoidosis.
- Menderita asma atau cystic fibrosis.
- Menjalani terapi kortikosteroid dalam jangka panjang.
Diagnosis Aspergillosis
Aspergillosis sulit didiagnosis dan metode pendeteksiannya pun berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Dokter biasanya akan menyarankan pasien yang diduga menderita aspergillosis untuk menjalani beberapa tes, seperti:
- Tes pemindaian. Umumnya menggunakan foto Rontgen atau CT scan untuk melihat keberadaan fungus ball (aspergilloma) di paru-paru.
- Tes dahak. Dokter akan mengambil sampel dahak pasien untuk diteliti adanya kandungan aspergillus.
- Pemeriksaan darah dan jaringan. Untuk melihat antibodi, alergen, dan molekul jamur, serta membantu dokter mengidentifikasi allergic bronchopulmonary aspergillosis.
- Bronkoskopi. Selang fleksibel panjang berkamera akan dimasukkan ke dalam paru-paru pasien melalui hidung atau mulut, untuk melihat keadaan di dalam paru-paru. Dalam prosedur bronkoskopi dapat sekaligus dilakukan biopsi, yaitu pengambilan sejumlah jaringan paru-paru untuk dijadikan sampel dan diteliti. Biopsi umumnya dilakukan untuk mendiagnosis invasive pulmonary aspergillosis.
Pengobatan dan Komplikasi Aspergillosis
Pengobatan aspergillosis beragam, tergantung dari jenis penyakit yang diderita pasien. Beberapa langkah pengobatan yang mungkin dilakukan dokter adalah:
- Observasi. Penderita aspergiloma ringan dengan lesi tunggal kadang-kadang tidak membutuhkan pengobatan, dan hanya perlu diobservasi secara rutin menggunakan foto Rontgen.
- Obat antijamur. Pemberian obat antijamur merupakan cara penanganan standar untuk penderita invasive pulmonary aspergillosis. Meski demikian, obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius, seperti kerusakan ginjal dan hati.
- Obat kortikosteroid oral. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk mencegah bertambah parahnya asma atau cystic fibrosis yang diderita pasien aspergillosis. Pemberian kortikosteroid oral biasanya ditujukan bagi penderita allergic bronchopulmonary aspergillosis.
- Pembedahan. Merupakan pilihan utama pengobatan untuk kasus perdarahan pada paru akibat fungus ball, karena obat antijamur tidak dapat menembus aspergilloma dengan baik. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat fungus ball.
- Embolisasi. Ahli radiologi akan memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh darah dan menyuntikkan zat untuk menyumbat aliran darah ke rongga paru tempat fungus ball berada. Hal ini dilakukan untuk menghentikan perdarahan.
- Infeksi sistemik. Infeksi dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain, seperti otak, jantung, dan ginjal.
- Perdarahan. Penderita aspergillosis dapat mengalami perdarahan parah pada paru-paru.
Belum ada Komentar untuk "Aspergillosis, Hati-Hati Dengan Penyakit Karena Jamur Ini!"
Posting Komentar