Tetes Darah Terakhir Pasukan Turki Ottoman Pada Saat Perang Dunia I di Ktesiphon


Pada tanggal 23 November tahun 1915 silam, terjadi pertempuran dua hari yang sengit antara tentara Inggris dan sekutunya dengan pasukan Turki. Pertempuran tersebut dikenal dengan nama Perang Ktesiphon atau Perang Selman Pak di tepi sungai Tigris di Mesopotamia, wilayah yang pada saat ini dikenal sebagai Irak.

Dilansir laman History, tentara Inggris pada Perang Dunia I di bawah pimpinan Sir John Nixon menuai banyak kemenangan dalam invasi mereka di area Mesopotamia. Pada akhir September saat itu, Nixon membagi pasukannya untuk dipimpin komandan divisi yaitu Sir Charles Townshend mengontrol wilayah Provinsi Basra khususnya Kota Kut-al-Almara.

Pada November, Nixon mendorong Townsend untuk memperluas invasi hingga ke lembah sungai Eufrat dan Tigris bahkan Baghdad.

Namun Townshend sempat tidak langsung mengeksekusinya mengingat kondisi pasukan Inggris yang juga sebagian berasal dari India itu disebut sedang lemah dan pasokan kebutuhan kala itu tidak cukup. Meski demikian Townshend diminta untuk maju terus.

Kemudian pada tanggal 23 November, tentara Turki yang sempat mundur di Kota Kut malah menyerang balik dengan maksud untuk membalas kekalahan mereka pada hari sebelumnya. Padahal saat itu diketahui Turki memiliki pasukan yang kebanyakan tinggal anggota yang tidak berpengalaman. Namun mereka bertempur habis-habisan.

Sekali pun Turki tak menang, namun dengan perjuangan hingga titik darah penghabisan, mereka bisa membuat pasukan pimpinan Townshend sempat kewalahan. Pasukan Inggris juga mengalami banyak kerugian materi dan prajurit tewasnya mencapai 4.500 orang.

Belum ada Komentar untuk "Tetes Darah Terakhir Pasukan Turki Ottoman Pada Saat Perang Dunia I di Ktesiphon"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel