10 Sifat Buruk yang Membuat Orang Lain Muak Padamu

Mungkin disisi terburuk dari sikap buruk adalah kita kadang melakukannya tanpa sadar. Kita tak tahu bahwa perbuatan kita sebenarnya mengganggu, karena di bayangan kita, yang kita lakukan sah-sah saja. Kita tak sadar bahwa kalimat yang kita lontarkan menyakiti, karena maksud kita adalah berbagi.

Nah, di sinilah pentingnya mengingatkan diri kita sekali-sekali. Sifat-sifat apa aja sih yang sebenarnya mesti kita kurangi dan yang mana yang paling sering kita lakukan tanpa sadar?



1. Sok tahu dan hobi menggurui. Karena orang yang benar-benar pintar tidak akan merasa dirinya pintar.:


Gini caranya, bukan gitu. ‘udah berapa kali diajarin?

Grammar kamu salah. Kok hal segampang gitu aja kamu nggak tahu sih?

Ikut apa yang kubilang aja. Gak usah pakai nanya.

Ketika kita merasa paling pandai dari orang-orang di sekitarmu, berhati-hatilah dengan keyakinan kita itu. Pertama, namanya juga keyakinan subyektif — kita bisa saja salah. Kedua, keyakinan ini bisa menyeret kita melakukan hal-hal yang menyebalkan. Misalnya, karena tidak mau terlihat bodoh, kita pura-pura mengerti apapun kata lawan bicara serta berusaha memonopoli pembicaraan. Padahal lebih baik kita mengaku tidak tahu daripada pura-pura tahu sesuatu! Orang yang pengetahuannya palsu itu kelihatan, lho.

Berpikiranlah terbuka dan jangan segan untuk bertanya. Hal ini justru mampu membuat kita kian kaya ilmu dan wawasan. Di lain hal, jika memang kita tahu akan sesuatu dan berniat membagi ilmu, selalu berikan orang lain kesempatan untuk tak setuju dengan kita. Ingat: salah satu tanda bahwa kita benar-benar pintar adalah kita tak merasa bahwa diri kita sendiri pintar.



2. Karena punya barang mewah satu-dua, kita merasa diri kita kaya.


Wah kok kamarmusempit ya… Kita main di kost-ku aja deh yuk?

“Aku sih biasanya nggak mau kalau penginapanku nggak ada AC-nya.” (Padahal lagi ikut acara kampus yang mengharuskan pesertanya nginep kayak ikan sarden di satu kamar)

Sifat lain yang membuat orang lain enggan berada di dekat kita adalah merasa diri kaya. Merasa kita memiliki hal yang tidak kita miliki dan memamerkannya demi harga diri justru membuat orang di sekitar kita muak. Apalagi kalau kita sengaja nyinyir supaya orang sadar bahwa kita kaya dan berharta. Tahukah kamu bahwa hal ini justru membuat kita makin kerdil di mata mereka?



3. Orang-orang yang benar-benar kaya biasanya akan terlihat sendiri, kok. Hobi pamer kekayaan malah bikin kita terlihat norak.


Teman : “Wah lumayan juga dompetmu, kamu beli dimana?”

Kamu : “Oh, ini dioleh-olehin dari Swiss. Biasa aja yang ini, bagusan yang satunya, yang dari Paris.”

Teman : “Oh…” *senyum muntah muntah*

Ketika kita memiliki harta yang berlebih, syukurilah dan tidak usah bertinggi hati. Memamerkan harta kita tidak membuat kita makin kaya di mata orang lain. Hal ini juga tidak mengangkat derajat dan status sosial kita. Justru dengan cara inilah orang-orang makin tau bahwa kita miskin iman. Jika memang kita punya dan berada sadarilah bahwa hidup adalah roda yang berputar dan mungkin saat ini kita hanya sedang berada di posisi atas. Ingat juga bahwa suatu saat nanti kita akan berada di posisi bawah.



4. Kalau kita tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, jangan langsung ikutan nimbrung. Ingat, kita tidak diundang.:


Hal yang juga bisa membuat orang di sekitar kita merasa muak adalah ketika kita tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, namun tetap ngotot masuk kedalamnya. Apalagi, kalau kita tiba-tiba langsung memonopoli pembicaraan.

Tidak apa-apa jika kita ingin mengakrabkan diri dengan sesekali menyambung ke dalam obrolan. Yang perlu diingat, memotong pembicaraan orang itu sama sekali tidak sopan. Jadi berusahalah untuk berendah hati setiap kali masuk kedalam obrolan. Hormati juga kesempatan orang untuk berbicara dengan tidak memotongnya. Ingat juga,inti dari pembicaraan adalah pertukaran ide dan gagasan. Jadi, tak ada faedahnya untuk ngotot mendominasi.



5.Menganggap remeh orang lain tak akan membuat kita lebih hebat dari mereka.


(Dalam hati) Ooooh, ini dia rupanya sianak ayam itu, ya ampun gaya aja uda kaya ayam !
Diakui atau tidak, tanpa sadar kita sering memandang rendah atau menganggap remeh orang lain. Padahal hal itu tidak membuat kita lebih hebat dari orang yang kita pandang remeh itu.

Dengan berpikiran negatif dan merasa diri kita sudah hebat, kita justru akan memberikan peluang bagi diri kita untuk mencecap kegagalan. Kenapa ? Karena kita menilai orang murni dari pembawaan dan penampilan, sementara kemampuan seseorang yang paling berharga selalu tersimpan di dalam diri mereka. Jangan kaget apabila suatu saat nanti kemampuan kita hanyalah sekecil ruas kuku orang yang kita remehkan.



6.Kikir dan perhitungan, kalau kelewatan, akan membuat kitamiskin teman.


Kamu : “Eh, mana kembalianku ? Kurang 1000 lagi ini.”

Teman : “Yaelah…1000 aja pun. Nahh !”

Perhitungan memang wajar. Namun, jangan sampai sifat yang aslinya baik ini jadi malah menyusahkan orang. Jika kita tahu temanmu sedang tidak punya waktu untuk merogoh sakunya demi mencari selembar 1000 untuk kita , bukankah lebih baik kita mengikhlaskan koin 100 perak itu untuk dia? Jika kita tahu teman yang berhutang pada kita sedang kesulitan keuangan karena akhir bulan, tidakkah lebih baik bagi kita untuk menagih hutang di awal bulan saja? Memang wajib untuk menjaga apa yang kita punya, tapi kita juga harus bisa membaca suasana situasi dan kondisi.



7. Dengan membicarakan orang di belakang, kita menunjukkan bahwa nyali kita tak tebal.:


“Tau nggak ? Si A itu ternyata ceweknya dua, lho.” (Padahal yang satu itu adiknya, bukan selingkuhannya!)

“Si B itu udah punya pacar belum sih? Kok tiap kali pulang, yang nganterin beda-beda kadang yang ngantar gak kelihatan?”

Ngomongin orang di belakang sering menjadi kebiasaan yang kita lakukan tanpa sadar. Mungkin karena kita tak berani mengeluh di depan orang yang membuat kita kesal, namun mungkin juga karena kita memang hobi mengekspos kehidupan pribadi orang lain.

Padahal, membicarakan keburukan orang lain tidak menjadikan kita manusia yang luput dari kesalahan. Justru aktivitas ini dapat membuat reputasi kita semakin jelek. Orang-orang akan menjauhi kita, tidak terkecuali teman-teman yang ikut bergosip bersama kita juga!



8.Hobi mengeluh justru akan memperparah rasa jenuh kita


“Aduh, capek nih, kerjaan belum kelar kelar."

“Aduh, mau mati..”

“Aduh, mana tanganku ? ”

Mengeluh tidak akan mengurangi beban kita. Justru hal ini akan membuat kita makin jenuh dan beban hidup kita terasa makin berat. Dengan mengeluh kita juga akan mengganggu orang-orang yang ada di sekitar. Secara tanpa sadar kita bisa menyebarkan aura negatif ke sekeliling kita. Bukan hanya beban kitayang bertambah berat, tetapi orang-orang di sekitar kita juga akan makin muak.

Sebelum mengeluh, kita bisa mengingat lagi nikmat atau berkat yang sudah kita terima hari ini. Mengubah sudut pandang kita dengan memandang hal dari kacamata positif mungkin bisa sedikit mengurangi kebiasaan jelek satu ini. Sebelum meratap betapa capeknya kita karena pekerjaan atau tugas yang tak kunjung usai, bersyukur dan berterimakasihlah bahwa kita memiliki pekerjaan, ingat juga bahwa diluaran sana masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan sekolah demi sesuap nasi serta masa depan.



9. Selalu merasa paling benar dalam segala hal bukanlah bukti kalau kita paling jago


Selalu merasa paling benar dan tidak ingin kalah dalam berbagai hal juga bisa membuat orang-orang di sekitar kian sebal dan menjauhi kita. Tidak mau mengaku salah adalah bukti bahwa kita orang yang keras kepala dan bebal. Mungkin hal ini akan memuaskan ego kita, tetapi cap negatif justru akan makin sering hinggap kepada kita. Mengakui kesalahan dan meminta maaf tidak menjadikan kita manusia lemah. Justru, banyak orang yang akan mengakui kebesaran hati kita.



10. Suka memerintah, tunjuk sana-sini. Padahal, melakukan itu sendiri pun sebenarnya kita bisa.


“Eh, ambilin itu lah !”

“Eh, kipas angin nyalain, gerah nih.

"Eh, cariin celanaku dong !”

Suka memerintah atau bossy mungkin secara tidak sadar pernah atau sering kita lakukan. Hobi memerintah orang di sekitar bukanlah tindakan yang membuat kita berada di posisi teratas.

Selagi badan kita masih sehat dan panca indera masih berfungsi dengan baik, kenapa tidak melakukan semuanya secara mandiri? Jika memang membutuhkan bantuan orang lain, atur intonasi suara kita. Jangan menggunakan intonasi nada yang tinggi karena akan terkesan bahwa kita menyuruh secara tidak baik-baik. Jangan lupa juga untuk selalu mengucapkan kata “Tolong” dan “Terima kasih” setiap sebelum atau sesudah menerima bantuan dari orang lain!

 Nah, masihkah kita memelihara ragam tabiat buruk di atas? Jika iya, segera buang sifat itu jauh-jauh ya. Jangan sampai orang-orang yang berharga buat kita justru menjauhi kita karna sifat sifat tersebut !


Sumber : kaskus / kalitcadel

Belum ada Komentar untuk "10 Sifat Buruk yang Membuat Orang Lain Muak Padamu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel