Mitos Salah Tentang Sushi Yang Beredar Di Kalangan Masyarakat

Mitos bukan cuma pada cerita rakyat atau hal-hal misteri dan menakutkan yang lain. Ternyata makanan juga banyak mitosnya. Banyak mitos yang berkembang tentang makanan asal Jepang yang satu ini, yaitu Sushi.

Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula. Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi (麹 koji) atau ampas sake (糟 kasu). Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).

1. Mitos : Cuma ada jenis sushi Jepang.


Fakta : Setiap negara di Asia Tenggara punya variasi sushinya sendiri. Awalnya cara penyajian sushi ini ditemukan sebagai bentuk pengawetan ikan karena cuka juga bisa
berfungsi sebagai antibiotik. Ikan dibungkus dengan nasi dan cuka untuk menjaga kesegaran ikan.


2. Mitos : Sushi itu mahal.


Fakta : Dulunya, sushi itu adalah jajanan kaki lima. Ada gerobak kios yang menjual sushi. Sekarang sushi lebih ke arah makanan yang elegan seperti hot dog atau hamburger. Tapi jelas, sushi bukan fast food karena kesegaran dan cara penyajiannya. Tapi ada juga sushi yang harganya juga premium, melebih makanan fast food.


3. Mitos : Beberapa sushi ikan dihidangkan hidup-hidup.


Fakta : Menu diatas namanya ikizukuri. Ini nggak ada hubungannya dengan sushi dan merupakan jenis kuliner Jepang yang lain. Sushi tidak pernah disajikan dengan ikan hidup dan tidak semua jenis sushi menggunakan ikan mentah.


4. Mitos : Wanita nggak bisa menjadi chef sushi karena tangannya terlalu panas.


Fakta : Bukannya karena nggak bisa, tapi karena cewek emang kurang tertarik untuk memasak di tempat terbuka. Tapi sekarang banyak kok chef wanita di seluruh Jepang.


5. Mitos : Salmon adalah sushi ikan tradisional.


Fakta : Salmon bukanlah sushi ikan tradisional karena salmon cepat rusak. Salmon jadi terkenal sejak kulkas mulai menyebar di Jepang.

Baca Juga :
Dulunya 12 Makanan Mahal Ini Adalah Makanan Sepele Dan Murah
5 Destinasi Wisata di Jepang Yang Paling Wajib Kamu Kunjungi
3 Mie Instan Dari Indonesia Menjadi yang Terlezat di Dunia


6. Mitos : Sushi nggak lengkap tanpa sake.


Fakta : Karena sushi dan sake sama-sama terbuat dari beras, jelas sama kan? Tapi kenyataannya, sushi biasanya dihidangkan bersama green tea atau bir. Kayaknya nggak ada deh orang yang makan sushi sambil minum sake. Lagian di Indonesia nggak ada sake kan? adapun jarang-jarang  Jadi ya sah-sah aja makan sushi tanpa sake.


7. Mitos : Gosok-gosok dulu sumpitmu sebelum makan sushi untuk membuang serpihan kayunya.


Fakta : Kalau kamu makan mi, fungsi menggosok-gosok sumpit sebenarnya adalah untuk membuat sumpitnya menjadi kasar supaya mengambil mi jadi lebih mudah, bukan untuk menghilangkan serpihan. Kalau kamu menggosok-gosok sumpit di Jepang, kamu dianggap menghina sang koki.


8. Mitos : Sushi artinya "ikan mentah yang hidup".


Fakta : Sebenarnya sushi bukan berarti "ikan mentah", dan etmologi kata sushi pun sampai sekarang masih jadi pertanyaan orang-orang. "Su" itu adalah "cuka", tapi masih banyak perdebatan untuk kata "shi" nya.


9. Mitos : Ada tingkatan spesifikasi khusus untuk ikan yang digunakan untuk sushi.


Fakta : Ikan yang digunakan sih, pokoknya cukup segar untuk dimakan mentah. Apa ada spesifikasi khusus untuk sushi? Jawabannya adalah nggak ada. Pokoknya harus segar, dan disajikan tanpa ada bakteri yang tumbuh. Itulah spesifikasi yang penting: ikan yang cukup segar untuk dimakan mentah-mentah.


10. Mitos : Nasi sushi adalah beras jenis khusus..


Fakta : Nasi yang digunakan untuk nasi ya sama kayak nasi yang biasa kita makan. Ada beras yang kualitasnya lebih baik, atau berats yang dikumpulkan ketika masih segar atau nasi dengan jumlah air yang lebih banyak. Tapi di Jepang, nggak ada yang namanya nasi sushi.


11. Mitos : Sushi itu melulu ikan.


Fakta : Sushi itu bukan cuma toppingnya. Sushi juga bukan mengenai ikan. Ikan itu cuma bahan sekunder. Tapi sushi itu mengenai kualitas nasi. Orang-orang banyak yang membahas dan menyebut sushi hanya untuk toppingnya saja, tapi yang paling penting dari sushi adalah nasinya. Semua orang bisa dapat sushi dengan ikan yang segar, tapi nggak semua orang mampu menghasilkan nasi yang luar biasa enak. Itulah yang membedakan tiap restoran sushi di Jepang.


12. Mitos : Makanlah di restoran sushi pada hari tertentu karena keterbatasan bahan-bahan.


Fakta : Jaman dulu, mungkin hal ini masuk akal karena barang hanya bisa dikirim pada hari tertentu. Barang nggak akan dikirim pada hari Minggu, jadi kamu perlu makan sushi hari Jumat sebelumnya. Tapi sekarang, apalagi karena sistem jual beli nasional dan internasional yang semakin mudah, banyak restoran yang bisa mendapatkan ikan kapan saja dalam seminggu.


13. Mitos : Ikan beku itu lebih nggak berkualitas.


Fakta : Sekarang yang terjadi adalah banyak dari ikan-ikan ini yang dibekukan dalam kapal. Mereka dibekukan selama sejam atau menit setelah ditangkap. Jadi kebanyakan ikan yang kamu dapat di restoran sushi adalah ikan beku. Sedikit sekali restoran sushi di jepang yang menjual tuna tanpa dibekukan. Malahan, banyak yang nggak suka. Pembekuan memungkinkan daging menjadi lebih padat dan rasanya lebih enak.


14. Mitos : Ikan yang ditangkap di lautan lebih superior.


Fakta : Ikan yang ditangkap di alam bebas punya variasi yang lebih besar (dalam segi kualitas). Apa yang dimakan suatu ikan salmon di satu belahan dunia, mungkin berbeda dengan di belahan dunia lain. Ada variasi yang terjadi. Ikan yang dibudidayakan pasti punya jenis makanan yang berbeda dan juga jumlahnya. Banyak ikan tuna yang dibudidayakan. Ada juga yang menawarkan ikan yang ditangkap di lautan bebas. Tapi banyak juga seperti abalone yang harus dibudidayakan.


15. Mitos : Kandungan merkuri dalam sushi sangat berbahaya.


Fakta : Nggak cuma sushi, tapi semua hidangan yang menggunakan ikan. Kamu nggak mungkin kan mau makan ikan yang diduga terkontaminasi merkuri. Kalau dilihat dari rantai makanannya, beberapa ikan mungkin punya lebih banyak kandungan merkuri. Tuna makan ikan kecil lebih banyak. Ikan kecil ini memakan plankton, dan kalau planktonnya hidup di daerah yang mengandung merkuri? Kamu nggak perlu deh khawatir soal zat berbahaya ini. Semua sushi pasti menggunakan ikan yang aman untuk dikonsumsi.

16. Mitos : Makan ikan fugu langsung bisa membunuhmu.


Fakta : Ikan fugu punya racun di dalam hatinya, jadi harus dibersihkan terlebih dahulu dengan hati-hati. Kalau kantong hatinya bocor, maka ini bisa jadi racun syaraf yang sangat berbahaya. Rata-rata 15 orang meninggal karena keracunan ikan fugu di Jepang setiap tahunnya, karna fenomena inilah kemudian di Jepang sering muncul ungkapan "Hanya orang bodoh yang mau makan ikan fugu, Tapi hanya orang bodoh pula yang tak mau merasakan lezatnya ikan fugu". Pemerintah Jepang mengadakan pelatihan khusus untuk belajar membersihkan ikan fugu, jadi biasanya ikan ini dihidangkan di Jepang oleh orang yang telah ahli dalam membersihkannya dan hanya koki bersertifikat saja yang diperbolehkan untuk memasak dan membersihkan ikan fugu ini.


17. Mitos : Ikan eskolar bisa membuatmu diare.


Fakta : Ikan eskolar punya efek yang berbeda terhadap tiap orang. Kalau kamu makan sedikit, nggak akan menyebabkan diare kok. Tapi beberapa orang emang cukup sensitif. Jadi untuk pencegahan, coba makan satu atau dua buah, lalu coba tiga atau lebih. Tapi bukan berarti ini bukan alasanmu untuk menghindari memesan ikan eskolar.

Belum ada Komentar untuk "Mitos Salah Tentang Sushi Yang Beredar Di Kalangan Masyarakat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel