Di Umur Berapa Anak Sudah Mengerti Soal Kejamnya Kehidupan?
Anak-anak di masa pertumbuhannya tentu akan memahami bahwa sebenarnya kehidupan tak hanya soal mainan, hiburan, dan makanan enak saja. Kehiudpan ini dipenuhi ketidak adilan dan seringkali kita jadi objek yang diperlakukan tidak adil.
Namun di umur berapa mereka bakal mengerti hal tersebut?
Sebuah penelitian baru yang menarik baru saja dipublikasikan di jurnal Nature Human Behavior. Penelitian ini melibatkan 72 anak berusia empat sampai enam tahun, dan secara individual berinteraksi dengan miniatur pertunjukan boneka.
Skenarionya adalah ada satu boneka yang baik, yang memberi mereka mainan. Lalu ada juga boneka yang jahat, yang memiliki mainan namun tak mau memberikannya pada si anak meski sang boneka telah menawarkan. Lalu ada boneka lain yang muncul ke panggung lalu memukul boneka yang jahat hingga menangis.
Akhirnya, tirai ditutup dan masing-masing anak disuruh untuk mengambil keputusan. Mereka diberi koin untuk dimasukkan ke panggung. Jika mereka membayar, mereka akan bisa terus menonton 'pembantaian' boneka tadi. Ada empat kali keputusan untuk membayar. Jika membayar lebih banyak, mereka menonton lebih banyak.
Dari uji coba ini, anak-anak semua membayar untuk terus menonton hukuman. Namun ketika ditanya alasan, hanya anak-anak umur enam tahun yang menyebut alasan mereka menonton adalah untuk melihat boneka jahat dihukum. Anak-anak umur enam tahun pun adalah mereka yang lebih sering tersenyum ketika boneka jahat dihukum.
Peneliti menyimpulkan bahwa anak umur 6 tahun sudah mulai mengenal dan mengembangkan rasa soal keadilan.
Meski demikian, tanpa menyebut soal bagaimana ilmu pengetahuan bekerja, kita harus sepakat bahwa umur 6 tahun harusnya masih sangat muda untuk mengenal keadilan atau bahkan pembalasan. Jadi, hati-hati berperilaku di depan anak-anak. .
Belum ada Komentar untuk "Di Umur Berapa Anak Sudah Mengerti Soal Kejamnya Kehidupan?"
Posting Komentar