Rumah Kenangan Dan Balada Cinta Soekarno Dengan Inggit Garnasih


BANGUNAN mungil di Jalan Ibu Inggit Garnasih (doeloe Jalan Ciateul) Nomor 8, Bandung, Jawa Barat, itu bernama "Rumah Sejarah Inggit Garnasih". INGGIT adalah wanita asal Banjaran yang menikah dengan pemuda Soekarno setelah menceraikan istri pertamanya, Oetari. Perkawinannya berlangsung sederhana. Maklum, Inggit yang dicerai suaminya, Haji Sanusi, seorang aktivis Sarikat Islam, tidak banyak memiliki harta. Sementara Soekarno hanya seorang mahasiswa Technisch Hoogeschool (kini ITB). Karena tidak mempunyai tempat tinggal tetap, kedua pasangan pengantin baru itu harus beberapa kali pindah rumah.

RUMAH itu merupakan tempat persinggahan terakhir sebelum Bung Karno dibuang ke Ende, Flores, NTT. Rumah yang menyimpan kenangan paling kuat bagi Inggit. Ia melewati masa-masa paling manis sampai yang paling pahit dalam menjalani kehidupannya di hari tua.

SEBAGAI pendamping Bung Karno, ia bukan hanya menjadi istri, tetapi sekaligus menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Apalagi setelah Bung Karno bersama dua pengurus PNI ditangkap dan kemudian dijebloskan ke penjara Banceuy karena melakukan kegiatan politik di Solo dan terakhir di Yogyakarta pada 29 Desember 1929. Bung Karno kemudian dipindahkan ke penjara Sukamiskin setelah dalam sidang Landraad Bandung dijatuhi hukuman 4 tahun penjara.

Belum ada Komentar untuk "Rumah Kenangan Dan Balada Cinta Soekarno Dengan Inggit Garnasih"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel