Logical Fallacy Oleh Dosen Filsafat UI, Rocky Gerung by @PartaiSocmed

Jonru Ginting Selfie Bersama Rocky Gerung

Pelacur menjual tubuhnya kepada siapapun yg membayar.
Pelacur akademik menjual otaknya kepada siapapun yg membayar.

Kami masih sebut @rockygerung sebagai dosen filsafat UI karena di website resminya memang masih tercatat sebagai dosen disana.

Tapi sebagai dosen filsafat, dari UI pula @rockygerung tidak mengajarkan tertib nalar namun justru lebih sering melakukan logical fallacy.

Berikut kami tunjukkan contoh2 logical fallacy yg dilakukan @rockygerung yg kebetulan dosen filsafat itu.

Pertama, @rockygerung lah yg kalap pertama kali mengeluarkan tuduhan tanpa bukti apapun hanya karena debat di sosmed.

Lalu ketika tuduhan @rockygerung kami balik dgn pertanyaan (bukan tuduhan), maka perhatikanlah apa jawabannya.

Kedua, lagi2 @rockygerung si dosen filsafat UI membuat logical fallacy yg disertai tuduhan tanpa bukti.

Kesatu, @rockygerung gagal membuktikan fitnah yg pernah kami lakukan. Malah justru dia sendiri yg sedang mengumbar fitnah. Kedua, jumlah retweet sama sekali tidak ada kaitannya dgn jujur atau tidaknya sebuah tweet. Disini @rockygerung gagal tertib nalar. Berikut bukti logical fallacy @rockygerung. Lihatlah tweet dari akun plato_id yg baru saja terbongkar itu. Yg retweet banyak meski fitnah.

Lihatlah betapa gagalnya logika @rockygerung. Silakan lihat jumlah retweet dari akun fitnah ini. Apakah yg meretweet pencinta kejujuran?

Sebagai dosen filsafat @rockygerung sesat. Dia pura2 tidak tahu beda antara apa yg INGIN didengar dan apa yg HARUS didengar. Bahkan @rockygerung pura2 tidak tahu bahwa dunia maya adalah dunia artifisial. Bahkan retweet pun bisa dibeli. Terlebih jika kita melihat fakta kedekatan akun2 fitnah dgn kader2 PD. Wajarlah jika sorak sorai serupa ditujukan pada @rockygerung.

Jadi kamu @rockygerung, kami tahu kamu hanyalah seorang pelacur akademis. Merendahkan orang lain tak membuatmu jadi perawan tanpa dosa. Sekian dan semoga sadar.

by @PartaiSocmed