Sudah Mandi Tapi Badan Masih Bau? Hati-hati, Ini Mungkin Penyebabnya...
Kebiasaan masyarakat kita kalau mandi, minimal sehari dua kali. Ada juga yang berkali-kali, malah pake keramas segala. Ga usah punya pikiran jelek. Kali aja mereka pasangan suami isteri yang baru saja menikah. Wajar dong. Lah sudah Halalan Toyyiban. Makanya, yang masih jomblo, buruan deh menikah. Biar bisa mandi berkali-kali sehari. Dan jangan lupa keramas.
Tapi, ada juga lho yang kadang mandi sehari cuma sekali. Dua hari sekali, seminggu sekali. Bahkan sebulan sekali. Kalau ini mah, super kebangetan. Masak mandi aja kayak ritual pesugihan. Lagian, apa seh repotnya mandi?
Mandi, merupakan rutinitas. Maksudnya, rutinitas orang-orang yang normal. Kita ga usah bahas orang-orang yang jarang mandi. Mereka yang jarang mandi, masuk kategori abnormal. Kecuali, lagi sakit, atau ya itu, lagi menjalani ritual pesugihan.
Biasanya orang yang selesai mandi, badannya terasa dan terlihat segar. Plus wangi. Entah apa pun merk sabunnya, pokoknya habis mandi akan tercium bau wangi. Terlebih untuk perempuan. Kalau barusan mandi, serasa wangi bunga dimana-mana. Keliatan lebih cantik lengkap dengan juntaian rambut yang masih basah. Udah, ga usah ngebayangin yang aneh-aneh.
Tapi, ada kejadian, orang yang habis mandi, tak lama kemudian badannya malah bau. Ya kesel dong. Sudah dibela-belain mandi berendam di bath up, pake busa yang berbuih-buih, eh habis mandi malah masih kecium bau tak sedap. Jangan-jangan sabunnya kadaluarsa? Atau air PDAM nya kecampur sama air got? Ya, seribu kemungkinan berandai-andai tetap ada. Namanya berandai-andai. Kita terlepas dari hukum apapun, termasuk teori ilmu fisika dan kimia. Bebas sebebas-bebasnya. Situ juga kalau mau berandai-andai pengen jadi tamvan seperti Keanu Revees juga terserah. Atau mau jadi Ariel Winter dengan tubuh ginuk-ginuknya juga ga apa-apa kok.
Tapi, bau badan yang ini bisa ditelusuri penyebabnya. Kali aja, kita bisa menghilangkan bau badan yang bikin kita kadang ga PD. Bau badan itu kadang ga dirasakan si pemiliknya, tapi malah orang lain yang megap-megap karena baunya. Ga beda ma kentut. Yang punya anteng, yang nyium kejang-kejang. Ngeselin banget kan?
Terus, kira-kira apa neh yang bisa bikin orang yang habis mandi tapi kok masih menebar aroma tak sedap? Berikut ulasannya.
1. Cemas, Stres, Depresi
Kalau kata Om Haji Rhoma, stres itu obatnya iman dan takwa. Pernah dengar lagunya? Itu aliran musik dangdut. Coba deh searching di internet. Ada dua kemungkinan jika anda mendengar lagunya. Pertama terhindar dari stres, dan yang kedua malah tambah stres.
Lanjut ya? Ketiga faktor diatas, sebenarnya merupakan satu rangkaian. Bermula dari rasa cemas, lalu stres dan bisa membuat depresi.
Urutannya jangan dibalik ya? Ga ada ceritanya orang itu dimulai dengan depresi, trus stres dan akhirnya cemas. Ga semua urutan bisa dibolak balik. Contoh neh, kenyang dulu baru makan. Harusnya, yang betul itu makan dulu, barulah kenyang. Atau, komen dulu baru baca. Walaaahhh... Nanti tema-nya apa, komen-nya apa. Jadi deh jaka sembung bawa golok.
Nah, ketiganya ternyata ikut andil dalam menciptakan aroma tak sedap dalam tubuh manusia. Jika ketiga hal ini menimpa kita, maka tubuh meresponnya dengan mengeluarkan banyak keringat. Otomatis, dengan banyaknya keringat yang diproduksi, menyebabkan bakteri cepat beranak pinak. Itu sebabnya badan lekas terasa bau meski sudah mandi. Artinya, kalau mau mandi, pastikan kita ga stres. Jangan habis mandi malah stres, cemas atau depresi. Terbukti sekali lagi kan? Urutan itu ga selamanya bisa dibolak balik.
Hindari rasa cemas berlebih, stres apalagi sampai depresi ya teman? Hidup itu cuma sekali. Buatlah berarti. Cemas dan stres karena banyak masalah? Orang lain juga punya masalah. Depresi karena ditinggal kekasih? Ga cuma kita yang pernah patah hati. Atau stres ga keterima seleksi CPNS? Rezeki ga cuma didapat dari kerja jadi PNS. Masih banyak peluang besar diluar sana. Masih mau stres? Cemas dan depresi?
Ah elah, ngomong ma gampang, prakteknya susah. Bener emang. Ngomong kan tinggal ngomong. Tapi apakah memilih jadi stres, apalagi depresi menghasilkan solusi? Ga kan? Atau kalau situ stres trus dapat duit? Kecuali anda berakting di sinetron "Tukang Bubur Naik Haji". Jadi pemeran orang stres yang teriak-teriak dipinggir jalan. Stop ketiga faktor diatas. Selain menghindari bau badan, maka jiwa dan raga akan sehat.
2. Konsumsi Alkohol
Sedikit atau banyaknya mengkonsumsi alkohol dapat memicu bau badan yang tak sedap. Jika di daerah dingin, mengkonsumsi barang ini seolah dianggap sebuah "pembenaran", namun tetap saja memaksa ginjal bekerja ekstra keras. Kinerja ginjal pada tubuh manusia berlaku secara universal. Mau dia keturunan Mongolid, Kaukasoid, Kaskuser atau mahluk astral sekalipun. Eh, memang mahluk astral punya ginjal? Ginjal-ginjal kali ya? Tau ah...
Nah, alkohol yang tidak tercerna dan lolos seleksi dari pantauan ginjal, akan dikeluarkan melalui pori-pori. Itu sebabnya, para penggemar minuman beralkohol memiliki kecenderungan bau badan berlebih. Ah masa? Ga percaya? Coba deketi aja mereka. Terus kudu gimana? Ya berhenti lah meminum cairan yang mengandung alkohol. Alihkan ke, dawet misalnya. Atau es degan ijo rasa strawberry.
Ngomongin degan ijo, jadi ingat pas lagi bertekak (adu argumen), dengan penjual degan di pinggir jalan Ahmad Yani Surabaya. Namanya degan ya kan kebanyakan warnanya hijau. Ada sih yang sedikit kekuning-kuningan.
Pas lagi pesen es degan, si penjual tanya. Degan biasa apa yang ijo mas? Saya jawab aja, yang ijo. Selesai minum, bayar di om penjual. "Delapan ribu" mas jawabnya. Hadew, saya muring. Om kok beda ma harga yang tertulis? Ini dua kali lipatnya. Jangan mentang-mentang saya bukan orang sini, situ kasi harga sak karepe dewe? Om penjual ga kalah galak. "Mas, itu degan biasa. Sampean pesan degan ijo". Saya berpikir, apa bedanya? Yongalah..., ternyata degan ijo itu kulit dalam pinggirannya warna merah, dan ampuh buat orang yang keracunan air kobokan. Baru ngeh. Skip...
3. Diabetik Ketoacidosis
Jangan salah baca kata terakhir ya? Ketoacidosis. Bukan kecoak. Trus, mahluk apa gerangan Diabetik Ketoacidosis ini?
Diabetik Ketoacidosis adalah sebuah kondisi dimana ada penumpukan keton (bukan beton), yang disebabkan oleh hormon insulin yang rendah. Modyarrr... Saya ga ngerti blas.
Nah, untuk mengerti istilah apa ini dengan tepat, akurat dan akuntable, sangat disarankan bertanya kepada dokter, atau mahasiswa jurusan kedokteran. Jangan tanya saya. Nanti malah informasinya sesat dan menyesatkan.
Faktor ini disinyalir mengeluarkan bau yang dideskripsikan semacam bau buah (busuk), atau mirip bau cat kuku. Mau tau bau cat kuku seperti apa? Tanya kepada para ladies. Kalau ada laki-laki ternyata pake cat kuku juga, maka sesungguhnya mereka termasuk golongan orang-orang yang tersesat dan hampir pasti teraniaya.
4. Trimethylaminuria
Pernah dengar istilah ini? Belum ya? Sama dong. Sumpah demi kekuatan bulan dan bintang, saya juga baru tahu dan denger Trimethylaminuria.
Biar tambah pintar dan tamvan, ayo kita bahas. Kali aja nanti ente bisa berjodoh sama mahasiswi jurusan kedokteran. Kalau saya sih ga tertarik sama mereka. Kenapa? Lah wong saya udah merit. Bisa perang dunia ke tujuh nantinya. Kecuali diizinkan. Halahh....
Lalu, siapakah dia? Menurut catatan American Journal of Medicine (jadi inget catatan Mata Najwa), sepertiga orang pada lapor terkait bau badan yang tidak dapat dijelaskan, secara terus menerus mengalami gangguan metabolik turunan yang disebut Trymethylaminuria. Sudah kejawab siapa doi bukan?
Gangguan ini jahat. "Apa yang kamu lakukan itu jahat" (courtesy Dian Sastro). Ini menyebabkan enzim tubuh gagal memecah trimetilamin (TMA), berupa senyawa yang ditemukan pada makanan yang banyak mengandung kolin, seperti susu, telur atau ikan laut. Padahal ketiga makanan ini enak bukan? Terus gimana dong? Berhenti mengkonsumsi susu? Telur? Atau ikan laut?
Padahal kalau Bu Susi tahu kita ga makan ikan laut, bakalan ditenggelamkan!!!
Bukan itu maksudnya. Jika ada gejala seperti yang kita ulas diatas, sebaiknya menghindari sementara saja. Kalau dah sembuh, silakan dikonsumsi lagi ya? Bayangkan, masih jomblo, eh, ditenggelamkan sama Bu Susi.
5. Konsumsi Berlebih Pada Sayuran Kaya Sulfur
Sayur pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi, vitamin dan manfaat lain banyak ditemukan pada sayuran. Namun, perlu diwaspadai terhadap beberapa jenis sayuran, terutama yang kandungan sulfurnya cukup tinggi.
Diperbolehkan mengkonsumsinya, namun dalam takaran yang sewajarnya. Contoh dari sayuran itu adalah brokoli dan kol. Ketika sayuran ini dimakan, kandungannya ada yang keluar melalui keringat dan mengakibatkan badan berbau seperti telur. Syukurlah, kedua sayur ini bukan favorit saya. Jadi, tak usah ragu berdekatan dengan saya ya?
6. Makanan Berempah
Ini sebuah ironi. Masakan khas nusantara kebanyakan bumbunya berempah tingkat dewa, demi menghasilkan cita rasa tiada terkira. Namun tahu kah kita bahwa masakan yang mengandung rempah-rempah adalah salah satu faktor yang menyebabkan bau badan tak sedap?
Bau rempah yang kuat akan tercium seiring tetesan keringat yang keluar dari tubuh kita, jika menggunakan rempah-rempah yang berlimpah. Lah, apa solusinya dong? Pakai takaran sewajarnya. Nanti rasa masakannya ga nendang maksimal? Itu pilihan. Mau nurut syukur, ga ya sudah. Apa boleh buat.
7. Terakhir, Bulu Ketiak
Kebersihan sebagian dari iman. Itu kata ustad saya. Orang yang tidak menjaga kebersihan, artinya, imannya hilang sebagian. Hilang kemana? Hilang tertelan bau ketiak dong.
Ingat ya? Kita berhak sepenuhnya melakukan dan berbuat apa saja terhadap tubuh kita. Lah wong punyanya sendiri. Tapi jangan lupakan kewajibannya pula ya? Apa iya ga kasian sama orang-orang yang menderita lahir dan bathin gara-gara kita menebar aroma tak sedap. Apalagi, kita kadang enggan menegur "mereka" yang badannya bau dengan alasan tak etis, tak enak, nanti tersinggunglah, dan macam-macam.
So, jagalah kebersihan rambut diketiak agar tidak menebar horor dari tubuh kita, supaya badan senantiasa wangi sepanjang hari. Dan rawatlah kesehatan kulit bawah lengan kita agar terhindar dari akumulasi bakteri penyebab bau badan.
Senang akan kebersihan? Senang...
Suka kebersihan? Suka dong...
Suka liat sampah bertebaran? Tentu tidak...
Sudahkah menjaga kebersihan?
Masih kah buang sampah sembarangan?
Dan pembaca hening...
Source : skydavee
Tapi, ada juga lho yang kadang mandi sehari cuma sekali. Dua hari sekali, seminggu sekali. Bahkan sebulan sekali. Kalau ini mah, super kebangetan. Masak mandi aja kayak ritual pesugihan. Lagian, apa seh repotnya mandi?
Mandi, merupakan rutinitas. Maksudnya, rutinitas orang-orang yang normal. Kita ga usah bahas orang-orang yang jarang mandi. Mereka yang jarang mandi, masuk kategori abnormal. Kecuali, lagi sakit, atau ya itu, lagi menjalani ritual pesugihan.
Biasanya orang yang selesai mandi, badannya terasa dan terlihat segar. Plus wangi. Entah apa pun merk sabunnya, pokoknya habis mandi akan tercium bau wangi. Terlebih untuk perempuan. Kalau barusan mandi, serasa wangi bunga dimana-mana. Keliatan lebih cantik lengkap dengan juntaian rambut yang masih basah. Udah, ga usah ngebayangin yang aneh-aneh.
Tapi, ada kejadian, orang yang habis mandi, tak lama kemudian badannya malah bau. Ya kesel dong. Sudah dibela-belain mandi berendam di bath up, pake busa yang berbuih-buih, eh habis mandi malah masih kecium bau tak sedap. Jangan-jangan sabunnya kadaluarsa? Atau air PDAM nya kecampur sama air got? Ya, seribu kemungkinan berandai-andai tetap ada. Namanya berandai-andai. Kita terlepas dari hukum apapun, termasuk teori ilmu fisika dan kimia. Bebas sebebas-bebasnya. Situ juga kalau mau berandai-andai pengen jadi tamvan seperti Keanu Revees juga terserah. Atau mau jadi Ariel Winter dengan tubuh ginuk-ginuknya juga ga apa-apa kok.
Tapi, bau badan yang ini bisa ditelusuri penyebabnya. Kali aja, kita bisa menghilangkan bau badan yang bikin kita kadang ga PD. Bau badan itu kadang ga dirasakan si pemiliknya, tapi malah orang lain yang megap-megap karena baunya. Ga beda ma kentut. Yang punya anteng, yang nyium kejang-kejang. Ngeselin banget kan?
Terus, kira-kira apa neh yang bisa bikin orang yang habis mandi tapi kok masih menebar aroma tak sedap? Berikut ulasannya.
1. Cemas, Stres, Depresi
Kalau kata Om Haji Rhoma, stres itu obatnya iman dan takwa. Pernah dengar lagunya? Itu aliran musik dangdut. Coba deh searching di internet. Ada dua kemungkinan jika anda mendengar lagunya. Pertama terhindar dari stres, dan yang kedua malah tambah stres.
Lanjut ya? Ketiga faktor diatas, sebenarnya merupakan satu rangkaian. Bermula dari rasa cemas, lalu stres dan bisa membuat depresi.
Urutannya jangan dibalik ya? Ga ada ceritanya orang itu dimulai dengan depresi, trus stres dan akhirnya cemas. Ga semua urutan bisa dibolak balik. Contoh neh, kenyang dulu baru makan. Harusnya, yang betul itu makan dulu, barulah kenyang. Atau, komen dulu baru baca. Walaaahhh... Nanti tema-nya apa, komen-nya apa. Jadi deh jaka sembung bawa golok.
Hindari Cemas, stres dan depresi. Maka dunia anda akan indah berwarna-warni seperti pelangi. |
Nah, ketiganya ternyata ikut andil dalam menciptakan aroma tak sedap dalam tubuh manusia. Jika ketiga hal ini menimpa kita, maka tubuh meresponnya dengan mengeluarkan banyak keringat. Otomatis, dengan banyaknya keringat yang diproduksi, menyebabkan bakteri cepat beranak pinak. Itu sebabnya badan lekas terasa bau meski sudah mandi. Artinya, kalau mau mandi, pastikan kita ga stres. Jangan habis mandi malah stres, cemas atau depresi. Terbukti sekali lagi kan? Urutan itu ga selamanya bisa dibolak balik.
Hindari rasa cemas berlebih, stres apalagi sampai depresi ya teman? Hidup itu cuma sekali. Buatlah berarti. Cemas dan stres karena banyak masalah? Orang lain juga punya masalah. Depresi karena ditinggal kekasih? Ga cuma kita yang pernah patah hati. Atau stres ga keterima seleksi CPNS? Rezeki ga cuma didapat dari kerja jadi PNS. Masih banyak peluang besar diluar sana. Masih mau stres? Cemas dan depresi?
Ah elah, ngomong ma gampang, prakteknya susah. Bener emang. Ngomong kan tinggal ngomong. Tapi apakah memilih jadi stres, apalagi depresi menghasilkan solusi? Ga kan? Atau kalau situ stres trus dapat duit? Kecuali anda berakting di sinetron "Tukang Bubur Naik Haji". Jadi pemeran orang stres yang teriak-teriak dipinggir jalan. Stop ketiga faktor diatas. Selain menghindari bau badan, maka jiwa dan raga akan sehat.
2. Konsumsi Alkohol
Sedikit atau banyaknya mengkonsumsi alkohol dapat memicu bau badan yang tak sedap. Jika di daerah dingin, mengkonsumsi barang ini seolah dianggap sebuah "pembenaran", namun tetap saja memaksa ginjal bekerja ekstra keras. Kinerja ginjal pada tubuh manusia berlaku secara universal. Mau dia keturunan Mongolid, Kaukasoid, Kaskuser atau mahluk astral sekalipun. Eh, memang mahluk astral punya ginjal? Ginjal-ginjal kali ya? Tau ah...
lkohol, bisa menyebabkan impotensi, gangguan kehamilan dan janin |
Ngomongin degan ijo, jadi ingat pas lagi bertekak (adu argumen), dengan penjual degan di pinggir jalan Ahmad Yani Surabaya. Namanya degan ya kan kebanyakan warnanya hijau. Ada sih yang sedikit kekuning-kuningan.
Pas lagi pesen es degan, si penjual tanya. Degan biasa apa yang ijo mas? Saya jawab aja, yang ijo. Selesai minum, bayar di om penjual. "Delapan ribu" mas jawabnya. Hadew, saya muring. Om kok beda ma harga yang tertulis? Ini dua kali lipatnya. Jangan mentang-mentang saya bukan orang sini, situ kasi harga sak karepe dewe? Om penjual ga kalah galak. "Mas, itu degan biasa. Sampean pesan degan ijo". Saya berpikir, apa bedanya? Yongalah..., ternyata degan ijo itu kulit dalam pinggirannya warna merah, dan ampuh buat orang yang keracunan air kobokan. Baru ngeh. Skip...
3. Diabetik Ketoacidosis
Jangan salah baca kata terakhir ya? Ketoacidosis. Bukan kecoak. Trus, mahluk apa gerangan Diabetik Ketoacidosis ini?
Diabetik Ketoacidosis adalah sebuah kondisi dimana ada penumpukan keton (bukan beton), yang disebabkan oleh hormon insulin yang rendah. Modyarrr... Saya ga ngerti blas.
Nah, untuk mengerti istilah apa ini dengan tepat, akurat dan akuntable, sangat disarankan bertanya kepada dokter, atau mahasiswa jurusan kedokteran. Jangan tanya saya. Nanti malah informasinya sesat dan menyesatkan.
Faktor ini disinyalir mengeluarkan bau yang dideskripsikan semacam bau buah (busuk), atau mirip bau cat kuku. Mau tau bau cat kuku seperti apa? Tanya kepada para ladies. Kalau ada laki-laki ternyata pake cat kuku juga, maka sesungguhnya mereka termasuk golongan orang-orang yang tersesat dan hampir pasti teraniaya.
4. Trimethylaminuria
Pernah dengar istilah ini? Belum ya? Sama dong. Sumpah demi kekuatan bulan dan bintang, saya juga baru tahu dan denger Trimethylaminuria.
Biar tambah pintar dan tamvan, ayo kita bahas. Kali aja nanti ente bisa berjodoh sama mahasiswi jurusan kedokteran. Kalau saya sih ga tertarik sama mereka. Kenapa? Lah wong saya udah merit. Bisa perang dunia ke tujuh nantinya. Kecuali diizinkan. Halahh....
Lalu, siapakah dia? Menurut catatan American Journal of Medicine (jadi inget catatan Mata Najwa), sepertiga orang pada lapor terkait bau badan yang tidak dapat dijelaskan, secara terus menerus mengalami gangguan metabolik turunan yang disebut Trymethylaminuria. Sudah kejawab siapa doi bukan?
Gangguan ini jahat. "Apa yang kamu lakukan itu jahat" (courtesy Dian Sastro). Ini menyebabkan enzim tubuh gagal memecah trimetilamin (TMA), berupa senyawa yang ditemukan pada makanan yang banyak mengandung kolin, seperti susu, telur atau ikan laut. Padahal ketiga makanan ini enak bukan? Terus gimana dong? Berhenti mengkonsumsi susu? Telur? Atau ikan laut?
Padahal kalau Bu Susi tahu kita ga makan ikan laut, bakalan ditenggelamkan!!!
Bukan itu maksudnya. Jika ada gejala seperti yang kita ulas diatas, sebaiknya menghindari sementara saja. Kalau dah sembuh, silakan dikonsumsi lagi ya? Bayangkan, masih jomblo, eh, ditenggelamkan sama Bu Susi.
5. Konsumsi Berlebih Pada Sayuran Kaya Sulfur
Sayur pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi, vitamin dan manfaat lain banyak ditemukan pada sayuran. Namun, perlu diwaspadai terhadap beberapa jenis sayuran, terutama yang kandungan sulfurnya cukup tinggi.
Hindari mengkonsumsi brokoli secara berlebih ya |
6. Makanan Berempah
Ini sebuah ironi. Masakan khas nusantara kebanyakan bumbunya berempah tingkat dewa, demi menghasilkan cita rasa tiada terkira. Namun tahu kah kita bahwa masakan yang mengandung rempah-rempah adalah salah satu faktor yang menyebabkan bau badan tak sedap?
Jangan mengkonsumsi makan berempah yang berlimpah ruah tiada terbatas |
7. Terakhir, Bulu Ketiak
Kebersihan sebagian dari iman. Itu kata ustad saya. Orang yang tidak menjaga kebersihan, artinya, imannya hilang sebagian. Hilang kemana? Hilang tertelan bau ketiak dong.
Ingat ya? Kita berhak sepenuhnya melakukan dan berbuat apa saja terhadap tubuh kita. Lah wong punyanya sendiri. Tapi jangan lupakan kewajibannya pula ya? Apa iya ga kasian sama orang-orang yang menderita lahir dan bathin gara-gara kita menebar aroma tak sedap. Apalagi, kita kadang enggan menegur "mereka" yang badannya bau dengan alasan tak etis, tak enak, nanti tersinggunglah, dan macam-macam.
Bau ketiakmu adalah harimaumu... |
Senang akan kebersihan? Senang...
Suka kebersihan? Suka dong...
Suka liat sampah bertebaran? Tentu tidak...
Sudahkah menjaga kebersihan?
Masih kah buang sampah sembarangan?
Dan pembaca hening...
Source : skydavee
Belum ada Komentar untuk "Sudah Mandi Tapi Badan Masih Bau? Hati-hati, Ini Mungkin Penyebabnya..."
Posting Komentar