Lagi Rame Uang Elektronik. Apa Sih Untung Rugi Menggunakannya?


Media di Indonesia lagi hangat - hangatnya membahas topik berita mengenai kebijakan pemerintah yang menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat yaitu penerapan transaksi menggunakan uang elektronik terutama untuk pembayaran di gerbang tol. Tujuan dari pemerintah menerapkan kebijakan ini, tentunya adalah memaksimalkan penggunaan teknologi untuk pembayaran transaksi keuangan.

Wajar jika penerapan kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, karena mungkin kurangnya sosialisasi dari pemerintah sendiri mengenai cara penggunaan dan tetek bengeknya. Ditambah karakter orang Indonesia yang jika ada kebijakan baru, meskipun sebenarnya bertujuan untuk memudahkan, pasti bakal banyak yang mengeluh karena merasa kebijakan itu cukup menyulitkan. Padahal kalau sudah biasa dan udah tahu itu memudahkan, mereka juga bakalan mau kok menggunakannya. Nah, di trid kali ini ane mau share untung dan ruginya menggunakan uang elektronik dari sudut pandang ane.

Untungnya Dulu Ya..

Mengurangi penggunaan uang tunai.



Seperti yang udah ane jelasin di atas, bahwa tujuan dari pemerintah menerapkan kebijakan ini adalah memaksimalkan teknologi, dan tentunya mengurangi penggunaan uang tunai. Jadi kalau mau belanja, kita gak perlu bawa uang tunai segepok gitu. Cukup bawa satu kartu, dan belanja pun lancar jaya.

Dompet makin keren aja
Nge - date sama pasangan jadi momen yang istimewa, dan semuanya harus perfecto. Jangan sampai momen yang sempurna itu rusak gara - gara hal yang gak penting. Misalkan aja, lagi makan di resto trus ente bayarnya pake duit serebuan segambreng, gak lucu kan. Coba kalau bayarnya pake uang elektronik, keren euy. Tinggal tap/ gesek doank.

Gak perlu uang kembalian
Pernah gak sih beli minum di minimarket dapet bonus permen? Eh, bukan bonus ding, tapi di kasih kembalian permen. Kalau kembalian kurang dari gopek sih gapapa di ganti permen, lah kalo kembaliannya goban trus di ganti permen. Jadinya bukan beli minum dapet kembalian permen, tapi beli permen kembalian minum.

Transaksi lebih cepat
Semakin kesini, manusia semakin cepat pergerakannya. Apa - apa pengen cepat dan serba instant. Antri panjang dikit aja mengeluh. Apalagi kalau mau masuk tol dan antriannya panjang, yang ada pada sewot aja. Dengan uang elektronik ini, durasi pembayaran di gerbang tol semakin cepat. Tinggal tap aja di tempat yang sudah tersedia, maka pintu gerbang akan otomatis terbuka.


Tapi Ruginya..

Ada tambahan biaya di awal pembelian kartunya.

Uang elektronik di keluarkan oleh bank yang sudah mempunyai izin dari pemerintah untuk menerbitkannya. Dan saat ini setiap pembelian kartu elektronik ini, pelanggan di bebankan biaya yang besarnya bervariasi. Ini yang menjadi kekurangan dari uang elektronik ini. Dan banyak yang mengeluhkan mengenai hal ini. Mungkin biaya yang di bebankan ini, untuk biaya pencetakan kartu kali ya.


Adanya biaya lagi saat top up saldo.
Ini yang jadi berita hangat juga akhir - akhir ini terkait dengan tambahan biaya yang di bebankan saat top up saldo e - money ini. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun angkat bicara, menentang kebijakan yang merugikan pengguna. Dan menurut berita yang ane baca pagi ini, pemerintah akan menetapkan tarifnya secara resmi yang di tujukan untuk regulator (dalam hal ini bank penerbit uang elektronik), karena selama ini belum ada aturan resminya terkait besaran biaya top up tersebut. Besaran tarif top up ini akan di buat seminimal mungkin agar tidak merugikan masyarakat.


Mengurangi tenaga kerja manusia

Penerapan enggunaan uang elektronik seperti berita buruk bagi mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan uang elektronik ini. Misalnya gerbang tol yang sebelumnya masih menggunakan uang tunai untuk pembayarannya sehingga masih membutuhkan operator, dengan di berlakukannya aturan baru ini pekerjaan mereka tergeser dan mengurangi penggunaan manusia dalam pengoperasiannya.

Jika kartu hilang, saldo tidak bisa di kembalikan
Uang elektronik berbeda dengan kartu debit. Jika pada kartu debit, data pemilik kartu tercatat dan di jamin oleh LPS. Tapi untuk uang elektronik ini, data kita tidak terekam pada kartunya. Jadi jika hilang, tidak ada jaminan saldo bisa di kembalikan ke pemilik kartu. Dan tentunya kartu yang hilang itu bisa di gunakan oleh orang yang menemukan untuk bertransaksi.


Nah, sekarang udah tau kan untung dan ruginya menggunakan metode pembayaran dengan menggunakan uang elektronik ini. Di harapkan dengan kebijakan ini, program cashless yang di gaungkan pemerintah dapat segera terlaksana, sehingga Indonesia memasuki era baru seperti negara - negara maju. Dan yang perlu di garisbawahi bahwa uang elektronik ini tidak hanya di gunakan untuk pembayaran tol, tapi bisa di gunakan untuk pembayaran di berbagai tempat, misalkan untuk belanja di minimarket, pembayaran transportasi umum, dan berbagai transaksi lainnya.


Source : powerpunk

Belum ada Komentar untuk "Lagi Rame Uang Elektronik. Apa Sih Untung Rugi Menggunakannya?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel