Netizen Kecewa Disneyland Boyolali Hoax


Sempat menjadi bahan pembicaraan dan keriuhan di Twitter, seketika rasa suka cita itu hilang ketika tahu Disneyland di Boyolali hanya isapan jempol atau hoax.

Sempat didengungkan oleh Bupati Boyolali Seno Samodro. Dia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Boyolali telah meneken nota kesepahaman dengan investor dari Belanda untuk membangun Disneyland di wilayahnya.

Menurut Seno, komitmen investasi dari pemodal yang tidak disebutkan namanya bernilai Rp6 triliun dan pembangunannya akan menggunakan lahan seluas 100 hektare. Tiga kecamatan di Boyolali yang menurut Seno sangat cocok dijadikan lokasi pembangunan Disneyland adalah Mojosongo, Boyolali Kota, atau Ampel.

Sayang, tak lama setelah heboh berita itu, The Walt Disney Company membantah pihaknya akan membuka theme park di Boyolali, Jawa Tengah.

The Walt Disney Compay Asia Tenggara mengklaim bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas perusahaan tersebut. Namun, pihaknya membantah untuk membuka Disney Land di Boyololali.

“Kami tak memiliki rencana untuk membuka Disneyland di Indonesia saat ini,” demikian keterangan resmi The Walt Disney yang diterima CNNIndonesia, Senin (17/4).

Seketika, netizen langsung mengungkapkan kekecewaanya yang ditumpahkan melalui media sosial, seperti Twitter.

“Soal berita pembangunan Disneyland di Boyolali ternyata Hoax. Bupati kok suka hoax” cuit akun Twitter @JatengTwit.

“bupati boyolali yg diusung oleh PDIP ini ternyata sebar hoax bangun disneyland indonesia” ujar akun @InginKeadilan.


CNNIndonesia sempat melakukan konfirmasi ke Ajudan Bupati Boyolali, Aan Adi Prasetyo yang ternyata rencana pembangunan taman bermain serupa Disneyland di Boyolali, bukan wahana Disney.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah sedang dalam proses pembebasan lahan untuk area pembangunan 'Disneyland'.

"Sejauh ini pembebasan lahan baru 15 persen, kalau berjalan mulus (proses pembebasan lahan), pembangunan theme park akan dimulai September tahun ini," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (17/4).

Lebih jauh Adi menegaskan nantinya pembangunan theme park akan menggunakan lahan seluas 100 hektare. Namun begitu ia mengaku belum bisa memberikan informasi detil mengenai lokasi pembangunan yang nantinya akan dipilih.

Selain itu sejauh ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum menerima permohonan izin dari Walt Disney untuk membangun Disneyland di Boyolali.

"BKPM menunggu follow up rencana tersebut, dan apabila sudah ada pengajuan permohonan penanaman modal ke BKPM baru jelas siapa investornya dan berapa rencana investasinya," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia Senin (17/4).

Disney: Belum Ada Rencana Membangun Disneyland di Boyolali



Beberapa hari terakhir, muncul pemberitaan soal rencana proyek pembangunan Disneyland di Boyolali, Jawa Tengah. Sumbernya dari facebook presiden Joko Widodo dan Bupati Boyolali Seno Samodro. Sayangnya, pihak Disney belum mengkonfirmasi kebenaran rencana tersebut.

“Meskipun Indonesia adalah pasar prioritas untuk The Walt Disney Company di Asia Tenggara, kami belum berencana membangun Disneyland di Indonesia untuk saat ini,” demikian pernyataan Disney Asia Tenggara kepada kumparan (kumparan), Senin (17/4).

Pihak Disney menjawab pertanyaan kumparan soal rencana pembangunan Disneyland di Boyolali. Tak ada keterangan lebih lanjut selain pernyataan di atas.


Kabar soal pembangunan taman hiburan Disneyland di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), sudah ramai sejak beberapa hari terakhir. Awalnya, ada media yang memberitakan pernyataan presiden Joko Widodo di akun facebook. Namun, akun tersebut bukan akun presiden Jokowi yang memiliki tanda verified oleh facebook. Artinya, tidak resmi



Informasi soal Boyolali yang dibuat di akun facebook resmi Jokowi adalah soal bandara(lihat gambar di bawah).


Belakangan, muncul pernyataan dari Bupati Boyolali Seno Samodro soal proyek ini. Menurutnya, rencana pembangunan Disneyland di Boyolali membutuhkan lahan seluas 100 hektar yang diperkirakan memiliki daya tampung parkir kendaraan mencapai 22.000 mobil. Investasi proyek taman rekreasi tersebut diperkirakan sekitar Rp 6 triliun. Pembangunan rencananya berjalan dua-tiga tahun. Ada franchise antara Disney, Universal Studio dan pengusaha lain. Namun Seno mengakui saat ini memang belum ada kontrak atau perjanjian resmi.

kumparan berusaha mengonfirmasi langsung ke Seno soal hal ini, namun sampai pukul 14.11 WIB, Seno belum memberikan jawaban soal Disneyland.

Hari ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan secara normatif soal proyek tersebut. Dia tak menyebut apakah sudah ada perjanjian soal Disneyland. Bila memang kabar itu benar, maka pemerintah siap mendukung.

"Indonesia membuka secara luas terhadap investasi yang mempunyai multiplier effect kepada pembangunan daerah," kata Pramono.
Ia mengatakan, Istana menyambut baik jika kemudian dibangun Disneyland atau wahana hiburan tingkat dunia lainnya sepanjang membawa perbaikan ekonomi bagi daerah. "Apapun (jika) membawa perbaikan ekonomi bagi daerah termasuk di Boyolali," katanya.

"Kalau memang Disneyland ada kan ini investasi cukup besar. Kita sangat terbuka dan mengharapkan kalau memang benar ya Alhamdulillah," kata Pramono.

Penjelasan Bupati Boyolali soal Investasi Disneyland





Bupati Boyolali Seno Samodro memastikan pembangunan wahana hiburan di Kabupaten Boyolali terus berlanjut. Rencananya awal September 2017, proyek taman rekreasi yang digadang-gadang bakal menyaingi Disneyland dan Universal Studio ini bakal memasuki tahap peletakkan batu pertama (groundbreaking).

Pernyataan ini sekaligus menepis keraguan masyarakat terhadap proyek wahana hiburan senilai Rp 6,1 triliun itu. "Kalau itu dibilang hoax sih, aku sih senang saja. Request investornya kan untuk dirahasiakan," kata Seno dalam kesempatan wawancara khusus dengan Liputan6 di Albero Resto Lounge and Cafe,

Seno menceritakan awal mula kesepakatan Pemerintah Kabupaten Boyolali dan investor untuk menggarap proyek prestisius tersebut. Investor beberapa kali melakukan penjajakan investasi di kota-kota Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Negosiasi sudah berjalan 3-4 bulan, bahkan sampai setahun. Namun, hasilnya nihil lantaran birokrasi sedemikian rumit.

"Tahun lalu November atau Desember, mereka datang ke Boyolali. Cuma 1,5 jam langsung teken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Izinnya dipermudah, simpel, jadi mereka sudah yakin di Boyolali, trust nomor satu," dia menerangkan.

Lebih jauh dia mengaku, investor wahana hiburan tersebut meminta lahan seluas 100 hektare (ha). Daya tampung atau kapasitas kendaraan mencapai 22 ribu unit mobil. Sementara total kebutuhan investasi mencapai Rp 6,1 triliun.

Seno mengaku wahana hiburan yang dibangun di Boyolali bukan Disneyland. Ada tiga-empat nama yang tengah digodok dengan melihat keinginan pasar.

"Betul ini bukan Disneyland, karena kalau jadi, namanya bukan Disneyland. Dalam dunia bisnis itu biasa, franchise kan tidak harus 100 persen. Mereka sudah nego (Disneyland) tidak beli 100 persen, hanya sekitar 21-23 persen. Pakai Universal Studio 17 persen, ada lagi Warner Bros, dan lainnya. Jadi enam-delapan raksasa dunia, diambil sedikit," ujar dia.

"Jadi kalau dikonfirmasi ke pihak Walt Disney atau Disney dan mengatakan itu bukan Disneyland, ya pasti. Karena belinya hanya beberapa saja, misalnya Disneyland punya 100 wahana, cuma copy 21 wahana dipilih yang menarik, itu boleh, manajemen terbuka. Tapi itu kan urusan investor bukan aku," tambah Seno.

Menurut dia, kesepakatan sudah dibuat. Pelatakan batu pertama, diharapkan Seno dapat berlangsung pada 1 September paling cepat atau paling lambat awal Oktober. Target selesai pembangunan wahana hiburan di Boyolali 2-3 tahun.

"Saya yakin, ini akan mengalahkan Disneyland karena luasnya 100 ha, sedangkan di California saja cuma 30 ha. Jumlah wahana ratusan, dijamin tiga hari tidak selesai saking banyaknya wahana," ujar Seno.

Belum ada Komentar untuk "Netizen Kecewa Disneyland Boyolali Hoax"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel