MUI Puji Gubernur NTB Maafkan Pemaki: Masalah Jangan Sampai Melebar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji kebesaran hati Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memaafkan SHS, pemuda yang memakinya di Bandara Changi, Singapura. Karena masalah sudah selesai, diharapkan kejadian itu tak melebar ke mana-mana.

Dalam rilis, Sabtu (15/4/2017), Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengaku sangat menyesalkan kejadian di Changi tersebut. Ucapan SHS sangat keterlaluan, berbau SARA, dan dapat memicu ketersinggungan bukan hanya terhadap Gubernur NTB, tapi bagi banyak orang.

"Sebagai bangsa Indonesia, tidak seharusnya SHS mengucapkan kata-kata yang berkonotasi merendahkan," kata Zainut.

Zainut menambahkan saat ini situasi bangsa penuh ketegangan, saling curiga, dan sensitif. Salah satunya karena efek Pilkada DKI putaran kedua. Ucapan SHS dapat memicu kesalahpahaman. Bahkan bisa mengakibatkan konflik sosial.

"Saya berharap persoalan ini tidak melebar ke mana-mana. Saudara SHS sebaiknya segera meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Zainul Majdi dan bangsa Indonesia atas ucapannya," tutur tokoh kelahiran Jepara ini.

Zainut meminta kepolisian mengambil langkah-langkah preventif, antisipatif, dan mewaspadai adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini.

"Saya berharap mengajak masyarakat Indonesia tetap tenang dan tidak terprovokasi. Apa yang terjadi terhadap Saudara SHS dan Gubernur NTB hendaknya dijadikan sebagai pelajaran berharga. Kebesaran jiwa Bapak Zainul Majdi yang sudah memaafkan Saudara SHS patut diberikan apresiasi," kata tokoh nahdliyin ini.

"Mari terus merajut kebinekaan dengan terus menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan, dan persaudaraan sesama kita. Baik persaudaraan kemanusiaan maupun persaudaraan kebangsaan sesama anak bangsa dalam bingkai negara Pancasila," tuturnya.

Sekadar diketahui, TGB dimaki SHS saat antre di Bandara Changi, Minggu (9/4) lalu. Beberapa hari kemudian, SHS meminta maaf melalui surat kepada TGB.


Sikap Rasis Steven terhadap Gubernur NTB Harus Diadili Tanpa Perlu Tunggu Laporan Polisi

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji kebesaran hati Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memaafkan SHS, pemuda yang memakinya di Bandara Changi, Singapura. Karena masalah sudah selesai, diharapkan kejadian itu tak melebar ke mana-mana.

Dalam rilis, Sabtu (15/4/2017), Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengaku sangat menyesalkan kejadian di Changi tersebut. Ucapan SHS sangat keterlaluan, berbau SARA, dan dapat memicu ketersinggungan bukan hanya terhadap Gubernur NTB, tapi bagi banyak orang.

"Sebagai bangsa Indonesia, tidak seharusnya SHS mengucapkan kata-kata yang berkonotasi merendahkan," kata Zainut.

Zainut menambahkan saat ini situasi bangsa penuh ketegangan, saling curiga, dan sensitif. Salah satunya karena efek Pilkada DKI putaran kedua. Ucapan SHS dapat memicu kesalahpahaman. Bahkan bisa mengakibatkan konflik sosial.

"Saya berharap persoalan ini tidak melebar ke mana-mana. Saudara SHS sebaiknya segera meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Zainul Majdi dan bangsa Indonesia atas ucapannya," tutur tokoh kelahiran Jepara ini.

Zainut meminta kepolisian mengambil langkah-langkah preventif, antisipatif, dan mewaspadai adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini.

"Saya berharap mengajak masyarakat Indonesia tetap tenang dan tidak terprovokasi. Apa yang terjadi terhadap Saudara SHS dan Gubernur NTB hendaknya dijadikan sebagai pelajaran berharga. Kebesaran jiwa Bapak Zainul Majdi yang sudah memaafkan Saudara SHS patut diberikan apresiasi," kata tokoh nahdliyin ini.

"Mari terus merajut kebinekaan dengan terus menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan, dan persaudaraan sesama kita. Baik persaudaraan kemanusiaan maupun persaudaraan kebangsaan sesama anak bangsa dalam bingkai negara Pancasila," tuturnya.


Sekadar diketahui, TGB dimaki SHS saat antre di Bandara Changi, Minggu (9/4) lalu. Beberapa hari kemudian, SHS meminta maaf melalui surat kepada TGB.

Heboh! Usai Hina Gubernur NTB Steven Langsung Minta Maaf, Nih Fotonya



Peristiwa menghebohkan sempat terjadi di Bandara Changi, Singapura. Tepatnya pada, Minggu (9/4) lalu sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Kala itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mendapatkan kata-kata kasar dari seseorang bernama Steven Hadisurya Sulistyo.

Ceritanya, pada saat itu TGB bersama istrinya hendak bertolak menuju Jakarta. TGB memang sempat meninggalkan barisa antrian untuk maju ke arah petugas. Ternyata dari belakang, berteriaklah seseorang untuk memprotes karena merasa diserobot TGB. Pria itu adalah Steven.


Padahal kala itu, Gubernur yang juga seorang ulama tersebut hanya sejenak meninggalkan antrean untuk bertanya kepada petugas. Bahkan sang istri tetap berada dalam baris antrean.

Begitu kerasnya Steven memprotes sang Gubernur. Bahkan, kata-kata umpatan yang tak pantas berkali dia lontarkan. "Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi," ujarnya.

Singkat cerita, kejadian itu berujung pada urusan polisi di Bandara Soekarno-Hatta. Sebab TGB melaporkan penghinaan itu begitu tiba di Jakarta. Hingga akhirnya Steven menyesali perbuatannya dan meminta maaf atas perkataan yang sudah dilontarkannya kepada Gubernur.

Bahkan, Steven pun membuat surat permintaan maaf secara tertulis di atas materai. Dalam surat itu, intinya dia mengakui semua perbuatannya dan tidak akan mengulanginya. “Saya telah menyadari bahwa kata-kata saya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1954. Saya tidak akan mengucapkan lagi kata-kata yang dapat menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia,” tulis Steven.

Surat permohonan maaf yang dilontarkan Steven pun dengan cepat menjadi viral. Banyak netizen yang menyayangkan tindakan pria kelahiran Jakarta, 1 September 1991 tersebut.

Nah, yang luar biasa adalah TGB pun dengan mudah memaafkan Steven. Dia tidak ingin memperpanjang persoalan tersebut, apalagi, yang bersangkutan juga telah meminta maaf secara terbuka melalui media massa. "Jika ada masalah, mari kita selesaikan dengan cara-cara yang lebih konstruktif, santun dan bermartabat, lebih mengedepankan semangat persatuan dan NKRI,” kata TGB seperti dilansir Lombok Pos (Jawa Pos Group).

Belum ada Komentar untuk "MUI Puji Gubernur NTB Maafkan Pemaki: Masalah Jangan Sampai Melebar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel