10 Fakta Kasta ke-3 dan ke-4 Liga Inggris
Detik ini ane niat banget membuat sebuah Thread yang bisa menjadi
petunjuk buat saudara2 kita Pesepakbola Indonesia yang dirundung
kegalauan untuk berkarir bersepakbola. Maklum 8 bulan sudah Liga
Indonesia berhenti karena gesekan antara PSSI dan Pemerintah (yang ini
males ane bahas, karena udah bosen dan basi banget beritanya bakal
berputar2 disitu saja). So pasti para pemain top yg masih muda bakal
bingung merajut masa depan.
Well, jika itu adalah masalahnya, mari kita carikan bersama-sama jalan keluarnya. Bermain didalam negeri saat ini bukanlah jalan terbaik, maka "keluarlah" dari Negeri ini untuk sementara. Tapi tentu kita harus memetakan dulu kemana para pemain top ini berlabuh.
Parameternya apa nih gan bahwa klub-klub ini dianggap cocok untuk pemain Top Indonesia? Well, karena skill ini adalah masalah kualitatif maka ane hanya bisa meraba-raba saja mana yg kira-kira cocok. (Kecuali main Game Sepakbola yg sudah ada angka2 skillnya ) Tapi sekalipun kualitatif tentu harus ada aspek2 yg bisa dipertimbangkan yg dianggap melekat pada identitas pesepakbola Top Indonesia kebanyakan. Salah satunya adalah kisaran Gaji.
Dari berbagai sumber yg TS kumpulkan, gaji pemain Top di Indonesia (rata2 punggawa Timnas Senior dan U-23) bisa menyentuh angka 1,3 Milyar setahun (ini angkanya Bambang Pamungkas ditahun 2014). Anggaplah angka tersebut hanya diperuntukkan bagi pemain yg sudah sangat senior dan berpengalaman, kemudian mereka yg "sekedar" top ada beberapa ratus juta dibawah mereka setahun. Kita taruh dikisaran 600 juta - 900 Juta Rupiah. Dikonversikan ke Euro (1 Euro = Rp 15.000) menjadi 40.000 - 60.000 Euro setahun.
Menurut agan, jika kita ambil patokannya Liga Inggris dimanakah level kompetisi yang rata2 menyediakan gaji sebanyak itu? Lagi- setelah ane search berbagai source, ternyata nilai segitu ada di Klub-Klub di League One (Kasta ketiga Liga Inggris) dan League Two (kasta Keempat).
Wah, kacau nih masa' pemain2 Top Indonesia yang biasa main di Top-Division-nya Liga Indonesia mesti main di Kasta Ketiga atau Keempat Liga Inggris?? Yah, ukur bayang-bayang dulu deh gan, kita tak bisa pungkiri bahwa kualitas Pemain Timnas baru segitu gan.
Tapi jangan terburu-buru mencap klub-klub Kasta Ketiga dan Keempat Liga Inggris bukanlah tempat yang bagus untuk berlabuh. Dan jangan berimajinasi klub-klub kasta rendah ini seperti klub kelas Kampung (tarkam) seperti di Indonesia. Faktanya Liga Inggris adalah Liga Percontohan Dunia dimana Liganya, dari Kasta Tertinggi (Premier) hingga Terendah (National League), tersusun dengan sistem professional. Ini adalah Liga Terbaik Dunia mengalahkan Sistem Profesional Liga Spanyol.
Seperti apa penampakan Klub-Klub League One dan League Two?
Well, Cekidot aja fakta-fakta dibawah ini.
1. Jumlah Klub yang berkompetisi.
League One dan League Two diisi dengan 24 tim. Dengan klub yg berkompetisi sebanyak 24 Tim. Untuk urusan mendapatkan Pengalaman Bertanding = Bermain di divisi ini sangatlah bagus karena divisi ini masuk kategori kompetisi yg padat dimana akan ada 46 pertandingan yg akan dilakoni dalam 1 musim! (23 laga home dan 23 laga away).
2. Klub-Klub yang Berkompetisi.
League One.
Memang tidak ada klub-klub terkenal bermain di kompetisi ini, maklum bukan Top Division. beberapa klub tersebut antara lain : Millwall FC, Bradford City, Sheffield United, Barnsley FC, Bury FC, dll. Tapi di League One kita masih bisa menemui Wigan Athletic dan Coventry City yg dalam 15 tahun belakangan sempat meramaikan Premiership. Dan jangan lupa dengan Walsall yang pernah menjadi Finalis Piala FA 2004 (kemudian dikalahkan Manc.United kala itu).
League Two.
Nyaris sama dengan Kompetisi League One, hanya ada klub-klub yg tidak familiar yg ambil bagian disini : Exeter City, Leyton Orient Northampton Town, Barnet FC, Dagenham & Redbridge FC, York City, Crawley Town, Mansfield Town, dll. Hanya saja kita masih menjumpai 2 klub ex-Premiership (at least 2 dekade belakangan) yaitu Portsmouth dan FC Wimbledon. Ngomong2 tentang Portsmouth, ini adalah klub yg pernah menjuarai First Division : 2 tahun berturut2 yaitu ditahun 1949 dan 1950 (kala itu merupakan Top Division sekelas Premiership sekarang), Mereka juga juara FA Cup 2008. Namun karena ada masalah finansial klub ini dinyatakan bangkrut ditahun 2010 dan terhukum degradasi hingga 3 kasta berturut2 dan terlempar di League Two.
3. Kualitas Infrastruktur.
League One.
Ini kasta ketiga, so pasti kualitas lapangan dan stadion buat Home Base-nya Jelek!. Eiits, tunggu dulu, sekali lagi jangan salah menilai. Ingat ini Inggris yg terkenal akan profesionalisme nya. Yuk kita tengok 3 sample home base klub yang berlaga di League One.
Walsall FC -- Banks Bescott Stadium. Kapasitas 11.000 penonton.
Crewe Alexandra -- Gresty Road Stadium, kapasitas 11.000 penonton.
Coventry City -- Ricoh Arena dengan kapasitas 32.000 penonton!
Bijimane gan, Klub Kasta Ketiga stadionnya lebih bagus mana daripada Stadion di Kota Ente?
Lalu yang League Two seperti apa? Yuk kita ambil sampel 2 klub yang berlaga disana
Barnet FC -- Hive Stadium dengan Kapasitas 5300 Penonton.
Lumayan ya gan? Dari tampilannya sangat terawat dan rata, Gak kayak Stadion Kampung disini
Mansfield Town FC -- One Call Stadium, Kapasitas 10.000 Penonton
Ngeliat potretnya stadion di kampung ane kalah jauh gan. Ini mah udah termasuk standard, hanya kapasitasnya aja yg pas-pasan.
4. Website Resmi
5. Jumlah Penonton
6. Nila jual / beli pemainnya.
7. Pemain-Pemain termahal
League One= dengan pemain termahalnya adalah Ben Turner seharga 1,5 Juta Euro alias 22,5 Millyar Rupiah (Coventry City, kebangsaan Inggris, posisi Centre Bek, tinggi badan 193 cm, usia 27 tahun)
Nih penampakan pemain termahal League One itu.
League Two = dengan pemain termahalnya adalah Craig-Mackail Smith seharga 1,25 Juta Euro alias 18,7 Millyar Rupiah (Luton Town, kebangsaan Skotlandia, posisi Striker, tinggi badan 178 cm, usia 31 tahun)
Penampakannya gan
8. Rata-Rata Gaji Pemain.
9. Bayaran Pelatih.
10. Animo Fans.
Sekalipun
hanya berlaga dikasta rendah, tapi tetap saja setiap klub yg berlaga di
League One dan League Two mempunyai basis fans yg fanatik. Di League One,
Fans yg paling loyal dan terkenal "senang" berbondong-bondong menemani
tim kesayangannya berlaga Away adalah Fans Sheffield United yg dikenal
dengan "Blades" dan Fans-nya Rochdale FC. Rata-rata untuk sekali
pertandingan away, fans mereka yg turut bertandang sekitar 1400 - 1600 orang.Butuh puluhan Bus buat ngangkut tuh gan!
Nih Fans-nya Sheffield United.
Kalo yang ini Fans-nya Rochdale FC gan.
Kalo di League Two, Fans yg terkenal fanatik dan loyal adalah fans-nya Luton Town. Sekali Away rata-rata mereka bertandang sekitar 1200 orang.
PENUTUP.
Ternyata bayangan "kasta rendahan" tidak serta merta meminggirkan profesionalisme di Liga Inggris. Dari data diatas, baik itu dari segi infrastruktur, basis fans, gaji yg "worth it", dan keberadaan website, menunjukkan bahwa Level League One masih setingkat diatas Liga Indonesia. Paling League Two yang bisa dikatakan sepantaran dengan Liga Indonesia (itupun utk infrastruktur mereka masih sedikit rapi dibanding Klub2 Divisi Utama di Indonesia). Hendaknya ini dijadikan lecutan buat stakeholder terkait untuk membenahi pesepakbolaan Indonesia. Faktanya kita tertinggal 3 tingkat dari Liga Inggris.
Dan untuk para pemain Top Indonesia. Ini adalah sebuah survey kecil2an yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk meniti karir di Luar Negeri. Yah sekalipun "cuma" main dikasta rendahan, tapi dari segi kualitas masi setingkat diatas Liga Domestik. Toh dari segi gaji pun rata2 klub League One dan League Two memberi harga yg bagus (atau setidaknya sama dengan yg dikasi Liga Domestik). Itupun disana penerapan keuangannya dan pengawasan hukumnya berjalan sangat professional sehingga jarang terdengar ada klub yg nunggak gaji. Belum lagi dengan fakta bahwa kompetisi telah menganut sistem kompetisi baku yg jelas kapan biasanya memulai kompetisi dan kapan mengakhiri (Biasanya start di awal Agustus dan berakhir di awal Akhir Juni). Kemudian dengan fakta bahwa dalam semusim sebuah klub memilki skedul setidaknya (untuk liga saja) sebanyak 46 pertandingan, maka TENTU dibutuhkan kedalaman Squad untuk rotasi pemain dan demi menjaga kebugaran masing2 pemainnya.
Ini hanya pandangan disatu Liga secara khusus saja. Mungkin diluar Inggris, asalkan main di Top 10 Europe League sekalipun main dikasta bawah, kondisinya bakal sama. Tau Kiatisuk Senamuang? Dia sekarang Pelatih Timnas Thailand dan U-23 Thailand. Dia pernah bermain di Huddersfield Town (Inggris, Liga kasta ke-3 kala itu). Dan lihat bagaimana setelah setahun ditempa disana, dia membawa pengalaman tentang Profesionalisme dan Totalitas saat pulang kampung. Ditambah dengan karakter personalnya yg pekerja keras dan idealis, diapun menjadi salah satu konsultan pembangun Sepakbola Thailand 10 tahun belakangan. Jangan heran kalau Liga Thailand tampak "menciplak" Liga Inggrisbelakangan. Yah, salah satu faktornya adalah adanya inspirasi yg didorong oleh Kiatisuk Senamuang sang alumnus Sepakbola Liga Inggris. Studi bandingnya berhasil gan.
Ayo, pemain-pemain muda berkualitas Indonesia, eksodus keluar negeri. Kalo bisa main di Inggris, lalu jiplak sistem permainan disana buat kemajuan sepakbola Indonesia.
Sumber : kaskus / trlahirsempurna
Well, jika itu adalah masalahnya, mari kita carikan bersama-sama jalan keluarnya. Bermain didalam negeri saat ini bukanlah jalan terbaik, maka "keluarlah" dari Negeri ini untuk sementara. Tapi tentu kita harus memetakan dulu kemana para pemain top ini berlabuh.
Parameternya apa nih gan bahwa klub-klub ini dianggap cocok untuk pemain Top Indonesia? Well, karena skill ini adalah masalah kualitatif maka ane hanya bisa meraba-raba saja mana yg kira-kira cocok. (Kecuali main Game Sepakbola yg sudah ada angka2 skillnya ) Tapi sekalipun kualitatif tentu harus ada aspek2 yg bisa dipertimbangkan yg dianggap melekat pada identitas pesepakbola Top Indonesia kebanyakan. Salah satunya adalah kisaran Gaji.
Dari berbagai sumber yg TS kumpulkan, gaji pemain Top di Indonesia (rata2 punggawa Timnas Senior dan U-23) bisa menyentuh angka 1,3 Milyar setahun (ini angkanya Bambang Pamungkas ditahun 2014). Anggaplah angka tersebut hanya diperuntukkan bagi pemain yg sudah sangat senior dan berpengalaman, kemudian mereka yg "sekedar" top ada beberapa ratus juta dibawah mereka setahun. Kita taruh dikisaran 600 juta - 900 Juta Rupiah. Dikonversikan ke Euro (1 Euro = Rp 15.000) menjadi 40.000 - 60.000 Euro setahun.
Menurut agan, jika kita ambil patokannya Liga Inggris dimanakah level kompetisi yang rata2 menyediakan gaji sebanyak itu? Lagi- setelah ane search berbagai source, ternyata nilai segitu ada di Klub-Klub di League One (Kasta ketiga Liga Inggris) dan League Two (kasta Keempat).
Wah, kacau nih masa' pemain2 Top Indonesia yang biasa main di Top-Division-nya Liga Indonesia mesti main di Kasta Ketiga atau Keempat Liga Inggris?? Yah, ukur bayang-bayang dulu deh gan, kita tak bisa pungkiri bahwa kualitas Pemain Timnas baru segitu gan.
Tapi jangan terburu-buru mencap klub-klub Kasta Ketiga dan Keempat Liga Inggris bukanlah tempat yang bagus untuk berlabuh. Dan jangan berimajinasi klub-klub kasta rendah ini seperti klub kelas Kampung (tarkam) seperti di Indonesia. Faktanya Liga Inggris adalah Liga Percontohan Dunia dimana Liganya, dari Kasta Tertinggi (Premier) hingga Terendah (National League), tersusun dengan sistem professional. Ini adalah Liga Terbaik Dunia mengalahkan Sistem Profesional Liga Spanyol.
Seperti apa penampakan Klub-Klub League One dan League Two?
Well, Cekidot aja fakta-fakta dibawah ini.
1. Jumlah Klub yang berkompetisi.
League One dan League Two diisi dengan 24 tim. Dengan klub yg berkompetisi sebanyak 24 Tim. Untuk urusan mendapatkan Pengalaman Bertanding = Bermain di divisi ini sangatlah bagus karena divisi ini masuk kategori kompetisi yg padat dimana akan ada 46 pertandingan yg akan dilakoni dalam 1 musim! (23 laga home dan 23 laga away).
2. Klub-Klub yang Berkompetisi.
League One.
Memang tidak ada klub-klub terkenal bermain di kompetisi ini, maklum bukan Top Division. beberapa klub tersebut antara lain : Millwall FC, Bradford City, Sheffield United, Barnsley FC, Bury FC, dll. Tapi di League One kita masih bisa menemui Wigan Athletic dan Coventry City yg dalam 15 tahun belakangan sempat meramaikan Premiership. Dan jangan lupa dengan Walsall yang pernah menjadi Finalis Piala FA 2004 (kemudian dikalahkan Manc.United kala itu).
League Two.
Nyaris sama dengan Kompetisi League One, hanya ada klub-klub yg tidak familiar yg ambil bagian disini : Exeter City, Leyton Orient Northampton Town, Barnet FC, Dagenham & Redbridge FC, York City, Crawley Town, Mansfield Town, dll. Hanya saja kita masih menjumpai 2 klub ex-Premiership (at least 2 dekade belakangan) yaitu Portsmouth dan FC Wimbledon. Ngomong2 tentang Portsmouth, ini adalah klub yg pernah menjuarai First Division : 2 tahun berturut2 yaitu ditahun 1949 dan 1950 (kala itu merupakan Top Division sekelas Premiership sekarang), Mereka juga juara FA Cup 2008. Namun karena ada masalah finansial klub ini dinyatakan bangkrut ditahun 2010 dan terhukum degradasi hingga 3 kasta berturut2 dan terlempar di League Two.
3. Kualitas Infrastruktur.
League One.
Ini kasta ketiga, so pasti kualitas lapangan dan stadion buat Home Base-nya Jelek!. Eiits, tunggu dulu, sekali lagi jangan salah menilai. Ingat ini Inggris yg terkenal akan profesionalisme nya. Yuk kita tengok 3 sample home base klub yang berlaga di League One.
Walsall FC -- Banks Bescott Stadium. Kapasitas 11.000 penonton.
Crewe Alexandra -- Gresty Road Stadium, kapasitas 11.000 penonton.
Coventry City -- Ricoh Arena dengan kapasitas 32.000 penonton!
Bijimane gan, Klub Kasta Ketiga stadionnya lebih bagus mana daripada Stadion di Kota Ente?
Lalu yang League Two seperti apa? Yuk kita ambil sampel 2 klub yang berlaga disana
Barnet FC -- Hive Stadium dengan Kapasitas 5300 Penonton.
Lumayan ya gan? Dari tampilannya sangat terawat dan rata, Gak kayak Stadion Kampung disini
Mansfield Town FC -- One Call Stadium, Kapasitas 10.000 Penonton
Ngeliat potretnya stadion di kampung ane kalah jauh gan. Ini mah udah termasuk standard, hanya kapasitasnya aja yg pas-pasan.
4. Website Resmi
Semua
Klub yang berlaga di League One dan League Two memiliki Website sendiri
gan. Dan hampir kesemuanya dikelola sangat professional dan update tiap
hari. Wah Kasta ketiga dan keempat aja macam itu.
5. Jumlah Penonton
Untuk League One
Untuk musim 2014/15, penonton yang menghiasi bangku stadion sekitar 7000 orang perpertandingan gan. Yah kira-kira sebanyak warga 2 kelurahan dikota ane. Lumayan rame.
source : http://www.worldfootball.net/attenda...e-2014-2015/1/
Sedangkan League Two rata2 penonton setiap pertandingannya dalam satu musim adalah : 4600-an penonton. Wah lumayan rame juga ya gan, cukup berisik itu mah, kebayang pas dulu ikut2an kampanye massanya sekitar segitu juga
source : http://www.worldfootball.net/attenda...o-2014-2015/1/
Untuk musim 2014/15, penonton yang menghiasi bangku stadion sekitar 7000 orang perpertandingan gan. Yah kira-kira sebanyak warga 2 kelurahan dikota ane. Lumayan rame.
source : http://www.worldfootball.net/attenda...e-2014-2015/1/
Sedangkan League Two rata2 penonton setiap pertandingannya dalam satu musim adalah : 4600-an penonton. Wah lumayan rame juga ya gan, cukup berisik itu mah, kebayang pas dulu ikut2an kampanye massanya sekitar segitu juga
source : http://www.worldfootball.net/attenda...o-2014-2015/1/
6. Nila jual / beli pemainnya.
League One = Rata-rata pemainnya seharga 193.000 Euro x 15.000 = Rp 2.895.000.000 / pemain,
League Two = Rata-rata pemainnya seharga 113.000 Euro x 15.000 = Rp.1.695.000.000 / pemain,
Gila, sekelas pemain "Kelas Rendah" disana aja nilai transfernya ampe Milyaran rupiah ya gan. Itu sekelas "Tarkam"nya lo gan
League Two = Rata-rata pemainnya seharga 113.000 Euro x 15.000 = Rp.1.695.000.000 / pemain,
Gila, sekelas pemain "Kelas Rendah" disana aja nilai transfernya ampe Milyaran rupiah ya gan. Itu sekelas "Tarkam"nya lo gan
7. Pemain-Pemain termahal
Nih penampakan pemain termahal League One itu.
League Two = dengan pemain termahalnya adalah Craig-Mackail Smith seharga 1,25 Juta Euro alias 18,7 Millyar Rupiah (Luton Town, kebangsaan Skotlandia, posisi Striker, tinggi badan 178 cm, usia 31 tahun)
Penampakannya gan
8. Rata-Rata Gaji Pemain.
Lagi-lagi
setelah ane search berbagai Source, ane mendapati bahwa RATA-RATA
pemain inti disebuah klub League One mendapatkan bayaran sekitar 50.000 -
85.000 Euro SETAHUN. Konversikan ke Rupiah pemain utamanya mendapat bayaran 950juta - 1,2 Milyar Setahun.
Sedangkan untuk pemain inti League Two mendapatkan 30.000 - 65.000 Euro Setahun. Kalo dirupiahin jadi 450juta - 900jutaan setahun gan.
Yah setara dengan pemain-pemain top disini lah gajinya.
Source : http://soccerlens.com/finance-in-eng...visions/92692/
[url]http://www.onefootballforum.co.uk/index.php?threads/conference-average-salary.5834/[/url]
Sedangkan untuk pemain inti League Two mendapatkan 30.000 - 65.000 Euro Setahun. Kalo dirupiahin jadi 450juta - 900jutaan setahun gan.
Yah setara dengan pemain-pemain top disini lah gajinya.
Source : http://soccerlens.com/finance-in-eng...visions/92692/
[url]http://www.onefootballforum.co.uk/index.php?threads/conference-average-salary.5834/[/url]
9. Bayaran Pelatih.
Jangan
samakan bayaran pelatih klub-klub "semenjana" ini dengan pelatih2 di
Premiership. Jika di Premiership pelatihnya dapet Jutaan Euro setahun,
kalo di Klub-klub League One rata2 pelatih menerima bayaran 75.000 Euro
(1,1 Milyar rupiah) setahun dan League Two rata-rata 50.000 Euro
(750juta rupiah). Bagi orang Inggris angka segitu udah masuk dalam kelas
menengah loh gan.
http://www.dailymail.co.uk/sport/foo...-500-year.html
http://www.dailymail.co.uk/sport/foo...-500-year.html
10. Animo Fans.
Nih Fans-nya Sheffield United.
Kalo yang ini Fans-nya Rochdale FC gan.
Kalo di League Two, Fans yg terkenal fanatik dan loyal adalah fans-nya Luton Town. Sekali Away rata-rata mereka bertandang sekitar 1200 orang.
PENUTUP.
Ternyata bayangan "kasta rendahan" tidak serta merta meminggirkan profesionalisme di Liga Inggris. Dari data diatas, baik itu dari segi infrastruktur, basis fans, gaji yg "worth it", dan keberadaan website, menunjukkan bahwa Level League One masih setingkat diatas Liga Indonesia. Paling League Two yang bisa dikatakan sepantaran dengan Liga Indonesia (itupun utk infrastruktur mereka masih sedikit rapi dibanding Klub2 Divisi Utama di Indonesia). Hendaknya ini dijadikan lecutan buat stakeholder terkait untuk membenahi pesepakbolaan Indonesia. Faktanya kita tertinggal 3 tingkat dari Liga Inggris.
Dan untuk para pemain Top Indonesia. Ini adalah sebuah survey kecil2an yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk meniti karir di Luar Negeri. Yah sekalipun "cuma" main dikasta rendahan, tapi dari segi kualitas masi setingkat diatas Liga Domestik. Toh dari segi gaji pun rata2 klub League One dan League Two memberi harga yg bagus (atau setidaknya sama dengan yg dikasi Liga Domestik). Itupun disana penerapan keuangannya dan pengawasan hukumnya berjalan sangat professional sehingga jarang terdengar ada klub yg nunggak gaji. Belum lagi dengan fakta bahwa kompetisi telah menganut sistem kompetisi baku yg jelas kapan biasanya memulai kompetisi dan kapan mengakhiri (Biasanya start di awal Agustus dan berakhir di awal Akhir Juni). Kemudian dengan fakta bahwa dalam semusim sebuah klub memilki skedul setidaknya (untuk liga saja) sebanyak 46 pertandingan, maka TENTU dibutuhkan kedalaman Squad untuk rotasi pemain dan demi menjaga kebugaran masing2 pemainnya.
Ini hanya pandangan disatu Liga secara khusus saja. Mungkin diluar Inggris, asalkan main di Top 10 Europe League sekalipun main dikasta bawah, kondisinya bakal sama. Tau Kiatisuk Senamuang? Dia sekarang Pelatih Timnas Thailand dan U-23 Thailand. Dia pernah bermain di Huddersfield Town (Inggris, Liga kasta ke-3 kala itu). Dan lihat bagaimana setelah setahun ditempa disana, dia membawa pengalaman tentang Profesionalisme dan Totalitas saat pulang kampung. Ditambah dengan karakter personalnya yg pekerja keras dan idealis, diapun menjadi salah satu konsultan pembangun Sepakbola Thailand 10 tahun belakangan. Jangan heran kalau Liga Thailand tampak "menciplak" Liga Inggrisbelakangan. Yah, salah satu faktornya adalah adanya inspirasi yg didorong oleh Kiatisuk Senamuang sang alumnus Sepakbola Liga Inggris. Studi bandingnya berhasil gan.
Ayo, pemain-pemain muda berkualitas Indonesia, eksodus keluar negeri. Kalo bisa main di Inggris, lalu jiplak sistem permainan disana buat kemajuan sepakbola Indonesia.
Sumber : kaskus / trlahirsempurna
Belum ada Komentar untuk "10 Fakta Kasta ke-3 dan ke-4 Liga Inggris"
Posting Komentar