10 Destinasi Wisata Mancanegara Yang Spektakular


Di dunia ini begitu banyak tempat-tempat indah dan spektakuler yang sebenarnya sayang untuk kita lewatkan dalam lawatan. Namun kebanyakan orang tidak punya cukup waktu dan mungkin biaya untuk mengunjungi tempat-tempat indah di seluruh dunia. Mungkin foto-foto spektakuler dari tempat-tempat Indah di dunia ini, yang dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru, akan membantu kita menikmatinya


1. Danxia Landform, China:


The Danxia Landform (Cina: 丹霞 地貌; pinyin: Danxia dìmào; Indonesia: Bentuk-lahan Danxia) mengacu pada berbagai lanskap yang ditemukan di sebelah tenggara dan barat daya China yang terdiri dari tebing-tebing lengkung berwarna. Ini adalah jenis geomorfologi petrografis yang unik yang ditemuka

Danxia Landform terbentuk dari sandstone (batupasir) berwarna merah dan batuan konglomerat yang sebagian besar berasal dari jaman Cretaceous (jaman Kapur). Bentuk-lahannya terlihat seperti topografi karst yang banyak terbentuk di daerah berbatu kapur, tapi karena batu-batu yang membentuk Danxia landform adalah batupasir dan konglomerat, mereka disebut bentuk lahan "pseudo-karst"

Danxia Lanform meliputi beberapa provinsi di Cina tenggara. Taining County, Provinsi Fujian, memiliki contoh yang sangat baik dari Danxia Landform "muda" yang terbentuk di lembah sempit yang dalam. Seiring dengan membesarnya bentuk-lahan, lembah pun melebar dan terciptalah menara-menara batu yang terisolasi dan pegunungan.

Danxia Landform ini dinamai dari nama Gunung Danxia, ​​yang adalah salah satu contoh yang paling terkenal dari bentuk lahan Danxia.

Sebuah fitur yang sangat aneh dari lanskap Danxia adalah terbentuknya berbagai gua dengan berbagai ukuran dan bentuk. Gua-gua ini cenderung dangkal dan terisolasi, tidak seperti daerah karst di mana gua-gua yang terbentuk cenderung dalam, dan saling terhubung membentuk jaringan.


Pada tahun 2010, enam lanskap Danxia di China selatan, dengan nama umum "Danxia China", dicatat sebagai Situs Warisan Dunia. Keenam Danxia landform itu adalah:. Gunung Langshan dan Gunung Wanfoshan (Provinsi Hunan), Gunung Danxia (Provinsi Guangdong), Taining dan Guanzhishan (Provinsi Fujian), Gunung Longhu dan Guifeng (Provinsi Jiangxi), Fangyan, Gunung Jianglang (Provinsi Zhejiang), serta Gunung Chishui (Provinsi Guizhou). Luas total 6 daerah inti di atas adalah 73.945 ha, dan total daerah penyangga adalah 65.446 ha.



2. Pantai Merah, Panjin: 

Berbeda dengan pantai biasa, Pantai Merah tidak memiliki pasir merah, tapi hanya rumput laut yang menutupi hampir seluruh delta Liaohe. Rumput laut yang disebut Sueda tumbuh selama bulan April atau Mei dan tetap hijau sampai musim panas. Ketika musim gugur datang, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan pergantian warnanya dari oranye, menjadi merah muda, dan merah menyala yang akan menyolok mata.

Untuk memiliki pemandangan merah yang sempurna dari pantai, maka waktu terbaik adalah selama pertengahan September sampai pertengahan Oktober. Hanya sebagian kecil dari Pantai Merah terbuka bagi wisatawan dan taman tutup pukul lima sore waktu setempat.

Selain warna merah hidup yang melukis rawa, pengunjung juga dapat melihat burung-burung Crowned Crane (jenis bangau) dan Black-Beaked Gulls (camar paruh hitam) di seluruh wilayah ini. Itu sebabnya tempat ini juga disebut sebagai "Rumah Bangau".



3.Lautan Kuning di Luoping, China: 

Luoping adalah sebuah kabupaten kecil di bagian timur Yunnan, Cina, yang terletak sekitar 228 kilometer timurlaut Kunming dekat dengan perbatasan antara provinsi Yunnan dengan provinsi Guizhou dan Guangxi. Pada awal musim semi, ketika bunga rapeseed (lobak kuning juga dikenal sebagai canola) mekar penuh, daerah ini menjadi lautan kuning - sebuah tontonan yang telah membuat Luoping menjadi surga bagi para fotografer. 

Tanah pertanian yang sangat luas diselimuti oleh bunga lobak kuning yang membentang sejauh mata memandang. Waktu terbaik untuk mengunjungi Luoping adalah bulan Februari sampai Maret, pada bulan Juni "pertunjukan" lautan kuning ini berakhir.



4.Crescent Lake – Oasis Gurun Pasir, China 

Sekitar 6 km (3,73 mil) dari pinggiran kota Dunhuang di Cina Barat, terletak Crescent Lake, sebuah oase yang luar biasa di gurun Gobi. Dikenal sebagai Yueyaquan dalam bahasa Cina, danau berbentuk bulan sabit merupakan objek wisata utama di mana salah satu kuil besar agama Buddha berada.

Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia, danau telah menyusut sejak tahun 1970-an dan sekarang sekitar sepertiga dari ukuran aslinya. Dalam tiga dekade terakhir saja, danau telah menurun lebih dari 25 kaki. Namun, telah dilaporkan bahwa pemerintah baru-baru ini mengambil langkah untuk melestarikan situs dan mengembalikan kedalaman danau ke tingkat sebelumnya (meskipun banyak yang meragukan inisiatif pemerintah China ini)

Sebuah kota kuno yang pernah menjadi gerbang Cina ke arah Barat, Dunhuang, kini terancam oleh tuntutan yang sangat modern. Sebuah bendungan dibangun tiga dekade yang lalu untuk membantu pertanian lokal, dikombinasikan dengan dua kali lipat dari populasi, telah menekan hidrologi gurun yang rapuh yang telah stabil selama ribuan tahun. Karena semakin banyak orang datang, permukaan air bawah tanah yang merupakan sumber utama air minum kota mulai menurun. [Sumber: New York Times, Wikipedia]

Mari kita berharap danau tidak kering dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.




5. Raja Ampat Islands, Indonesia 

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. 


wobbegong

Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie.




6. Blue Waves, Maladewa


Saat berlibur di Kepulauan Maladewa, fotografer Taiwan Will Ho terpesona dengan pemandangan malam yang luar biasa di pantai salah satu pulau dari kepulauan Maladewa, yang yang dipenuhi oleh jutaan fitoplankton bercahaya. Fenomena ini terjadi tidak hanya di satu pulau maladewa, tetapi juga di pulau-pulau lainnya, tapi pada bulan yang berbeda.



7. Cappadocia, Turki 


Wilayah Cappadocia dibentuk sebagai hasil dari letusan gunung berapi sekitar 9-3 juta tahun yang lalu. Lebih dari ratusan dan ribuan tahun, batuan sedimen dan deposit dari gunung berapi terkikis menjadi ratusan pilar spektakuler dan bentuk-bentuk seperti menara, yang mencapai ketinggian 40 meter. Di dalam formasi batuan orang telah menggali sebuah jaringan gua yang berfungsi sebagai tempat perlindungan, tempat tinggal, penyimpanan dan tempat ibadah berasal dari abad ke-4. Kompleks terowongan membentuk kota-kota delapan lantai yang berbeda tersembunyi di bawah tanah, membuatnya menjadi salah satu kompleks gua tempat tinggal terbesar di dunia.



8. Laut Aral Yang Mengering 

Laut Aral terletak diantara Kazakhstan dan Uzbekistan, dan pernah pernah menjadi laut terbesar keempat di dunia. Tetapi bagi sebagian orang masa kini bahkan ada yang belum pernah mendengarnya.

Moynaq (juga dieja sebagai Muynak) adalah sebuah kota di utara Karakalpakstan di Uzbekistan barat. Setengah abad yang lalu , kota ini terletak di pantai Laut Aral, masyarakat nelayan disana bangga dengan pelabuhan mereka yang terbesar di Karakalpakstan. Dalam masa-masa jayanya, Muynak dan kota-kota lain di Aral menghasilkan 160 ton ikan setiap hari dari perairan kaya ikan ini. Kapal-kapal nelayan yang pernah berlayar di perairan ini sekarang berdiri berkarat di bawah sinar matahari di wilayah yang sekarang dikenal menjadi kuburan kapal. Tapi bagaimana ini bisa terjadi?


Pada tahun 1940, Insinyur-insinyur Soviet memulai program ambisius nya, yaitu menyuburkan gurun pasir. Diputuskan bahwa dua sungai yang mengairi Laut Aral, Amu Darya di selatan dan Syr Darya di timur laut, akan dialihkan untuk mengairi padang pasir, dalam upaya untuk menanam padi, melon, sereal, dan kapas. Pada tahun 1960, antara 20 dan 60 kilometer kubik air tiap tahun mengalir ke padang pasir tersebut dan tak menuju laut Aral lagi. Dengan sebagian besar pasokan air yang hilang, Laut Aral mulai menyusut. Dari tahun 1961 sampai 1970, laut Aral surut dengan laju rata-rata 20 cm per tahun, pada 1970-an, menjadi tiga kali lipat nya yaitu 50-60 cm per tahun, dan pada 1980-an, terus menurun, dengan rata-rata 80-90 sentimeter setiap tahun. Pada tahun 2007, laut Aral telah menurun sampai hanya tinggal 10% dari ukuran aslinya.

Industri perikanan laut Aral, yang pada masa jayanya mempekerjakan sekitar 40.000 orang dan dilaporkan memproduksi seperenam dari seluruh tangkapan ikan di Uni Soviet, hancur, dan mantan kota nelayan di sepanjang pantai asli Laut Aral menjadi kuburan kapal. Perahu-perahu nelayan teronggok menyebar di lahan kering yang dulunya tertutup oleh air, banyak yang telah terronggok disana selama 20 tahun.

Ketika Laut Aral mulai surut, sebuah kanal sepanjang 20 kilometer digali. Tapi usaha itu sia-sia. Laut bahkan surut lebih jauh, kuburan kapal tumbuh di sekitar kota, bandara ditutup, beberapa nelayan pergi, beberapa orang meninggal, beberapa orang beralih profesi menjadi pedagang dan beberapa menjadi peternak unta.

Ada upaya yang sedang berlangsung di Kazakhstan untuk menyimpan dan mengisi Laut Aral Utara. Pada tahun 2005, Bendungan Kokaral dibangun untuk mengontrol masuknya air yang berasal dari Syr Darya. Berkat bendungan ini tingkat air telah naik 24 meter tahun 2008. Namun, prospek untuk sisa-sisa Laut Aral Selatan tetap suram.


Laut Aral dilihat dari ruang angkasa pada bulan Agustus 2009. Garis-garis hitam adalah bekas garis pantai laut Aral tahun 1960




9. Hang Son Doong, Gua Terbesar di Dunia

Gua Hang Son Doong, kadang-kadang hanya disebut son doong, adalah sebuah gua di Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, Vietnam, yang diyakini menjadi gua terbesar di dunia yang pernah ditemukan sampai sekarang.
Gua itu ditemukan oleh seorang pria lokal bernama Ho Khanh tahun 1991- namun penduduk lokal takut untuk mengeksplorasinya karena suara suara aneh dalam gua, yang sebenarnya adalah suara yang berasal dari sungai bawah tanah. Baru pada tahun 2009 gua tersebut diketahui publik dunia ketika sekelompok ilmuwan Inggris dari British Cave Research Association, yang dipimpin oleh Howard Limbert, melakukan survei di Phong Nha-Ke Bang pada bulan April, 2009. Menurut Limbert, gua ini adalah lima kali lebih besar dari gua Phong Nha, yang sebelumnya dianggap sebagai gua terbesar di Vietnam. Ruang terbesar son doong panjangnya lebih dari lima kilometer, tinggi 200 meter dan lebar150 meter. Dengan dimensi tersebut, gua son doong menggeser posisi Gua Anak Rusa di Malaysia yang sebelumnya dijuluki gua terbesar di dunia.
 



10. Indahnya Gua-Gua Gletser 
 Gua gletser adalah gua yang terbentuk di dalam gletser. Gua gletser sering disebut gua es, tapi istilah gua es telah mengalami pergeseran makna karena sering digunakan untuk menggambarkan gua batuan yang mengandung es sepanjang tahun.

Kebanyakan Gua gletser dimulai oleh air yang mengalir melalui atau di bawah gletser. Air ini seringnya berasal dari permukaan gletser yang mencair kemudian masuk melalui moulin dan keluar di moncong gletser di tingkat dasar. Perpindahan panas dari air dapat menyebabkan pencairan yang cukup untuk membuat rongga berisi udara. Pergerakan udara kemudian dapat membantu pembesaran gua melalui pencairan es di musim panas dan sublimasi di musim dingin.

Beberapa gua gletser terbentuk oleh panas dari panas bumi dari ventilasi vulkanik atau Hotsprings dibawah es. Contoh ekstrim adalah gua gletser Kverkfjöll di gletser Vatnajokull di Islandia, yang diukur pada tahun 1980, panjangnya sebesar 2,8 kilometer dengan total lorong vertikalnya adalah 525 meter.




Sumber : kaskus / faizeko

Belum ada Komentar untuk "10 Destinasi Wisata Mancanegara Yang Spektakular"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel