15 Game Terbaik Playstation 1 Sepanjang Masa!
Selamat ulang tahun untuk Playstation 1! Tidak pernah disangka, bahwa konsol yang mempersembahkan masa keemasan untuk Sony sekaligus memastikan pondasinya untuk terus berkiprah di industri hiburan yang kian mainstream ini ternyata sudah berusia 20 tahun! Ia memang sebenarnya sudah dirilis sejak bulan Desember 1994 di Jepang, namun baru pada tanggal 9 September 1995 – ia akhirnya tiba di pasar Barat. Mengapa rilisnya di Barat begitu krusial? Karena respon positif dan penjualan fantastis di region tersebut lah yang mempersembahkan dan memastikan begitu banyak proses translasi game keren yang pada akhirnya, kita nikmati.
Kondisi industri game saat di Indonesia tentu sudah berubah. Di masa lalu, ketika Playstation masih berjaya, sebuah game original dengan harga super tinggi bisa dibilang merupakan benda yang sangat langka. Sebagian besar gamer di kala itu hidup dengan game bajakan yang terhitung terjangkau, memungkinkan setiap gamer untuk mencicipi beragam varian game keren tanpa perlu banyak pikir panjang. Menariknya lagi? Sebagian besar game bajakan yang beredar juga hadir dengan masalah yang begitu minim. Tidak mengherankan, jika dengan kombinasi jumlah game + bajakan + harga yang terjangkau, Playstation pertama juga berkontribusi melahirkan sebuah generasi gaming yang kuat di Indonesia.
Playstation melahirkan banyak game keren yang tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Beberapa berakhir menjadi pondasi untuk lebih banyak seri yang bahkan masih eksis hingga saat ini, walaupun tidak sedikit pula yang harus mati muda, namun menyisakan memori yang tidak terganti. Untuk merayakan hari ulang tahun Playstation 1 yang ke-15, inilah 15 game Playstation terbaik yang pernah kami nikmati di era keemasannya:
15.Digimon World
Menjadi salah satu anime keren yang tayang di Minggu pagi, tidak mengherankan jika banyak gamer yang hidup bersama dengan Playstation justru lebih kenal dengan Digimon daripada Pokemon. Sebagai gantinya, ia juga menawarkan salah satu game pemeliharaan monster terbaik yang pernah ada. Tidak seperti Monster Rancher di kala itu yang punya animasi terbatas dan lebih banyak berhadapan dengan menu untuk melakukan segala sesuatunya, Digimon World membawa Anda pada perjalanan yang mencerminkan atmosfer RPG dengan sangat kental. Di atasnya, ia dilapisi mekanisme gameplay kompleks yang tidak hanya sekedar meminta Anda untuk merawat dan memperkuat Digimon Anda, tetapi juga mengembangkannya menjadi versi lebih kuat serta mulai merekrut Digimon lain di sekitar kota yang butuh syarat tertentu untuk bergabung. Mereka yang sempat mencicipinya tidak akan melupakan game ini begitu saja
14.Fisherman’s Bait
Sebuah game memancing? Dari semua game yang tersedia di era keemasan Playstation dengan begitu banyak judul yang pantas bersaing dan kami memilih sebuah game memancing? Sebagian besar dari Anda mungkin langsung protes membaca Fisherman’s Bait sebagai salah satu game terbaik pilihan kami. Namun, kami punya alasan kuat. Ketika DualShock pertama diperkenalkan kepada publik, ia terasa seperti gimmick. Dua buah analog dan sebuah fungsi getar? Rasa penasaran tentu menguat, bingung bagaimana konsep seperti ini bisa menawarkan pengalaman gaming yang imersif. Di sinilah, Fisherman’s Bait masuk! Di tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an, ia menjadi justifikasi jelas untuk membeli kontroler getar yang terhitung mahal di kala itu. Lewat fungsi getar dan dua analognya, ia berhasil mempresentasikan keasyikan memancing yang sesungguhnya. Kontroler yang bergetar ketika ada ikan yang terpancing dan analog yang harus diputar untuk menarik tali pancing di kala itu, menawarkan pengalaman gaming yang belum pernah ada duanya. Begitu fantastis!
13.Spyro the Dragon
Naga selalu diasosiasikan sebagai sebuah makhluk legenda yang menyeramkan. Sebuah kadal raksasa dengan sisik tebal yang bahkan tidak bisa ditembus oleh pedang terkuat dan tertajam sekalipun, sekaligus nafas api yang mampu melelehkan baja, naga adalah manifestasi keagungan dan rasa takut di saat yang sama. Namun di tangan Activision, Naga diperkenalkan sebagai makhluk lucu dengan cerita yang terhitung ringan. Maka Anda bertemu dengan Spyro the Dragon. Berbeda dengan game-game action platformer di kala itu yang begitu linear, ia membuka dunia untuk Anda eksplorasi, satu bagian per bagian. Anda juga bisa merasakan progress yang kuat bagaimana ia tumbuh semakin dewasa dengan lebih banyak gerakan yang bisa ia usung di akhir permainan.
12.Valkyrie Profile
Ada begitu banyak alasan untuk mencintai Valkyrie Profile. Dari tema saja, ia sudah unik, mengambil kebudayaan Norse yang boleh dibilang, begitu jarang dieksploitasi. Berbeda dengan game-game RPG kebanyakan di kala itu juga, ia mengimplementasikan sistem pertarungan per tombol = per anggota yang menawarkan sensasi dan strategi permainan yang berbeda. Namun yang membuat ia memorable? Cerita dan fakta bahwa Anda adalah seorang Valkyrie yang tengah mempersiapkan lebih banyak resource untuk Asgard yang berada di tengah ancaman perang raksasa – Ragnarok. Ia memberikan kebebasan bagi Anda untuk menyelamatkan jiwa manusia, membebaskan mereka, atau justru merekrut mereka sebagai ujung tombak perang di dunia lain. NIBELUNG VALESTI!.
11.Dino Crisis 2
Survival horror selalu diasosiasikan sebagai game yang mengambil tema zombie, kekuatan supranatural, atau yang terburuk – pembunuh psikopat yang terus mengejar Anda tanpa alasan yang jelas. Namun siapa yang sempat memikirkan bahwa Dinosaurus ternyata bisa disulap dengan cara yang sama. Di awal seri pertamanya, Dino Crisis hadir dengan atmosfer kental tersebut, namun gagal sukses karena puzzle yang terasa terlalu berbelit dan kompleks. Cita rasa action yang lebih kental dilemparkan di Dino Crisis 2 dan menjadikannya sebagai salah satu franchise yang paling dirindukan untuk kembali. Senjata-senjata berat, dinosaurus raksasa yang haus darah, dan gameplay yang terus mendorong Anda untuk mengumpulkan lebih banyak point untuk berbelanja senjata dan equipment membuat replayability-nya begitu tinggi. Seandainya saja Capcom tertarik untuk kembali dengan game ini.
10.Harvest Moon: Back To Nature
Sejak awal kelahirannya, game selalu memosisikan sebagai seorang pahlawan yang tampaknya siap untuk menempuh semua rasa takut, tragedi, kematian, dan tak segan berkorban diri untuk menyelamatkan dunia. Lalu, datanglah Harvest Moon: Back to Nature yang terasa begitu bertolak belakang dengan apa yang kita citrakan sebagai video game. Anda berperan sebagai seorang petani yang diminta untuk mengurus ternak dan membangun hubungan sosial yang sehat dengan para penduduk kota yang ada. Kompleksitas dimulai dari menentukan rutinitas kerja, beradaptasi dengan cuaca yang berubah, menghafal hari ulang tahun dan mengetahui item kesukaan masing-masing karakter NPC, dan menang di beragam festival. Ia mungkin terdengar mudah, namun mereka yang sempat mencicipi game ini tampaknya sangat mengerti, bahwa tidak ada yang bisa dianggap remeh dari tugas mengelola pertanian, itu yang pasti.
9.Tales of Eternia
Apa yang membuat seri Tales begitu terkenal di era Playstation? Di tengah terjangan sebagian besar game RPG yang sebagian besar muncul sebagai turn-based, Tales of Destiny justru menawarkan cita rasa action yang lebih kental. Pertarungan berjalan real-time, gamer bisa menentukan aksi bertahan, gerak, dan serang karakter seperti layaknya sebuah game fighting, dengan cerita yang juga dipadu manis. Walaupun tidak terhitung fantastis di seri pertamanya, seri Tales semakin populer ketika Tales of Eternia meluncur ke pasaran. Tidak hanya mempertahankan daya tarik seri pertamanya, Eternia hadir dengan cerita yang keren, voice acts yang lucu, karakter yang memorable, dengan segudang rahasia yang sayang untuk dilewatkan. Daya tarik Eternia lah yang kemudian, menjadi standar untuk lebih banyak seri Tales, bahkan hingga saat ini.
8.Resident Evil 2
Resident Evil 2 adalah game pertama yang kami nikmati begitu Playstation tiba di tangan. Masih di kelas 1 SMP di kala itu, game ini terlihat begitu fantastis di masanya. Dibandingkan dengan game-game yang terlihat begitu lemah dari sisi visual, Resident Evil 2 terasa begitu realistis, bahkan dari segi model karakter – Leon dan Claire yang ada. Lantas, apa yang membuatnya begitu memorable? Tidak hanya peralihan ke cita rasa lebih action yang masih terhitung balance, ia juga menyediakan layer cerita yang bisa dibilang, kompleks. Setiap karakter punya dua skenario cerita berbeda, dengan masing-masing mengusung jalan, key item, dan alur gerak cerita yang juga terpisah. Pertempuran boss memorable hingga cheat ammo tidak terbatas yang tidak mudah dilupakan begitu saja, Resident Evil 2 adalah rajanya!
7.Tekken 3
Oke, lupakan sementara dulu rasa frustrasi Anda ketika bertemu dengan gamer noob yang merasa sudah menguasai Tekken 3 hanya karena mereka mampu menekan tombol serangan dan memenangkan pertempuran dengan Eddy Gordo atau Hwoarang. Dari semua game fighting tiga dimensi yang pernah dirilis di era Playstation, tidak ada yang bisa mengalahkan popularitas Tekken 3. Jika Anda hidup di masanya, Anda setidaknya sudah pasti pernah mendapatkan tantangan atau sekedar diajak oleh teman sebaya Anda untuk bertanding game ini di rental atau rumah mereka. Secara visual, ia terlihat memesona di kala itu, dengan balancing karakter, desain, dan cerita yang juga tidak mudah dilupakan begitu saja. Hampir semua pemilik Playstation di Indonesia tampaknya pasti pernah memainkan Tekken 3, terlepas dari fakta bahwa ia merupakan penggemar genre fighting ataupun tidak.
6.Final Fantasy VII
Final Fantasy VII sebenarnya memiliki banyak alasan mengapa ia pantas menyandang sebagai salah satu RPG terbaik yang pernah ditawarkan era Playstation. Pertama, performa Playstation di kala itu memungkinkan Square Soft untuk beralih dari dunia dua dimensi menjadi tiga dimensi secara penuh, sebuah pencapaian yang luar biasa di kala itu. Kedua? Ia tetap bertahan dengan cita rasa Final Fantasy sebelumnya, dan bahkan menyuntikkan sedikit elemen baru yang berakhir fantastis – seperti Materia, misalnya. Alasan terakhir dan terkuat? Tentu saja cerita. Tidak seperti game-game pada umumnya yang mencitrakan karakter utama sebagai sosok yang begitu suci, penuh kepedulian, dan rela mengorbankan apapun demi dunia, Cloud adalah pribadi yang justru terasa bertolak belakang. Ia punya kompleksitas di sisi psikologis dan terkadang egois. Bersama dengan teman-temannya yang unik, mereka bertarung dengan salah satu tokoh antagonis Final Fantasy yang paling memorable – Sephiroth. Tidak heran jika banyak gamer di masa lalu, yang berteriak kesenangan ketika Square Enix mengkonfirmasikan sebuah proses remake.
5.Winning Eleven 4
Cukup satu game, cukup nama ini saja untuk menggairahkan dan membuka mata orang Indonesia soal potensi yang bisa dieksploitasi dari industri game. Tentu masih belum sejauh menciptakan game sendiri, namun permainan yang dianggap lebih sulit dan lebih kompetitif dibandingkan dengan FIFA di masa kelahirannya membuat popularitas Winning Eleven 4 melonjak drastis. Ia bahkan cukup untuk membuat banyak tempat rental Playstation bermunculan di sudut-sudut kota besar dan kecil, membawa lebih banyak anak-anak mengenal konsol andalan dari Sony ini. Mengapa Winning Eleven 4 pantas untuk masuk ke kategori ini? Di tengah pasar yang sulit untuk bersaing dengan FIFA dari EA, Winning Eleven 4 memperlihatkan tajinya dan bahkan berhasil menggeser posisi raksasa tersebut untuk waktu yang cukup lama. Anda masih ingat dengan suara komentatornya? SHUUTOOOOOO!!!!
4.WWF Smackdown
Selain Winning Eleven 4, ini juga merupakan salah satu game wajib yang sudah pasti pernah Anda temukan di tempat rental, apalagi spot tersebut banyak anak kecil di dalamnya. Indonesia pernah mengalami masa hype WWF (sekarang WWE) yang tidak terbendung berkat siaran salah satu televisi swasta. Menggemparkan, karena tidak hanya membuat banyak anak-anak mengantuk di sekolah karena waktu tayang malam yang ia tawarkan, banyak anak-anak yang juga ternyata berakhir meniru aksi gulat yang sama di rumah atau sekolah. Hasilnya? Banyak yang cedera terlepas dari peringatan yang terus diluncurkan di awal siaran. Satu-satunya cara untuk menyalurkan hype tersebut? Tentu saja, dengan memainkan WWF Smackdown dari Yuke. Visualnya memang tidak seberapa ciamik, namun ia memuat gameplay dan beragam aksi Finisher ikonik yang kita idam-idamkan. People’s Elbow milik The Rock dengan music entrance ikoniknya? Tentu saja. Alasan lain? Ehmm.. Trish Stratus.
3.Crash Team Racing
Anda tidak bisa disebut sebagai gamer Playstation, jika Anda tidak pernah sekalipun memainkan Crash Team Racing, terlepas dari Anda suka atau tidak. Bagi gamer yang hanya memiliki Playstation di kala itu, ini mungkin merupakan game terdekat yang bisa kita miliki untuk merasakan kesenangan franchise klasik milik Nintendo – Mario Kart. Ia bukan lagi sekedar soal berusaha menjadi yang tercepat, tetapi juga mengakses dan mengeluarkan senjata yang benar di momen yang paling tepat pula. Karakter, musik, track, hingga ragam senjata yang bisa digunakan membuat Crash Team Racing tampil sebagai salah satu game split-screen paling populer di masanya. Ketika sudah bosan? Akan ada masa di mana Anda dan teman Anda mulai berkompetisi di Battle Mode dengan hanya sekedar menggunakan Nitro / TNT saja untuk ekstra kesenangan. Sulit untuk melupakannya.
2.Legend of Dragoon
RPG adalah Final Fantasy. Bahwa terlepas dari semua jenis persaingan yang berusaha dilemparkan oleh developer lain, Final Fantasy lah yang selalu berhasil menawarkan kekuatan RPG tidak hanya di sisi gameplay, tetapi juga karakter, cerita, dan tentu saja – visual. Namun semua berubah ketika Legend of Dragoon menyerang.Tidak ada yang pernah mengira bahwa game yang satu ini bisa meluluhlantakkan dominasi Final Fantasy selama ini. Keren, gameplay berbeda, cerita yang penuh drama, karakter yang banyak, hingga kualitas visual JRPG terbaik di era Playstation ditawarkan oleh game yang satu ini. Bulu kuduk gamer mana yang tidak merinding ketika Anda mulai bisa berubah menjadi seorang Dragoon dan mulai mengeksekusi ragam serangan dengan efek yang destruktif? DIVINE DRAGON CANNON!
1.Suikoden 2
Sebagian dari Anda mungkin sudah memprediksi keputusan ini, namun bagi kami pribadi, tidak pernah ada kata cukup untuk terus membicarakan seberapa fantastisnya Suikoden II sebagai sebuah game RPG. Visual dan dunianya memang tidak indah, namun tidak ada satupun RPG yang mampu menawarkan kisah kepahlawanan sehebat Suikoden II. Perang, kematian, pengkhianatan, persahabatan, perjuangan untuk mempertahankan nilai-nilai kebajikan diramu dengan sistem pertarungan RPG, mini game ala game strategi, karakter memorable, musik keren, hingga beragam cabang cerita yang akan menentukan apakah Anda berhak mendapatkan ending terbaik atau tidak. Percaya atau tidak, Suikoden 2 juga menjadi game pertama yang membuat kami tidak berkeberatan untuk singgah di warnet, mencari walkthrough berbelas-belas halaman, menyetaknya dengan harga mahal, semata-mata demi 108 karakter. All that memories..
Di atas adalah 15 game Playstation terbaik menurut kami, yang diluncurkan sebagai ucapan sekaligus perayaan ulang tahun untuk Playstation pertama yang ke-15. Ia menjadi salah satu alasan yang membuat banyak gamer Indonesia yang sudah dewasa kini terus mencintai industri yang satu ini, walaupun harus diakui, ia juga menjadi pengingat bagaimana waktu berjalan begitu cepat dan usia ternyata berakhir tidak lagi muda. Playstation pertama bukan lagi sekedar sebuah produk, sebuah konsol gaming tanpa arti di benak banyak gamer Indonesia. Ia merepresentasikan rasa cinta, memori, dan masa kanak-kanak itu sendiri. Selamat ulang tahun, Playstation 1!
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game Playstation pertama yang sempat Anda jajal di masa lalu, manakah yang menurut Anda pantas menyandang predikat sebagai yang terbaik?
Sumber : kaskus / mcdohl124
Belum ada Komentar untuk "15 Game Terbaik Playstation 1 Sepanjang Masa!"
Posting Komentar