Sepsis, Komplikasi Infeksi
Sepsis merupakan komplikasi berbahaya karena infeksi. Komplikasi infeksi terbseut dapat mengakibatkan tekanan darah turun drastis serta kerusakan pada banyak organ. Kedua hal ini dapat menyebabkan kematian. Pada saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif untuk melawan penyebab infeksi. Sepsis muncul ketika sistem kekebalan tubuh ini melawan infeksi secara tidak terkendali.
Meskipun tergolong mematikan, sepsis masih dapat ditangani. Oleh sebab itu, segera konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami penyakit infeksi, terlebih jika sudah muncul gejala sepsis.
Gejala dan Penyebab Sepsis
Gejala sepsis merupakan gejala dari infeksi. Salah satu gejala yang dapat terjadi saat infeksi adalah demam, nyeri otot, dan diare. Selain itu penderita infeksi perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami jantung yang berdebar dan sesak napas.
Sepsis disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi. Sepsis dapat timbul akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur di bagian tubuh manapun. Tetapi, infeksi yang paling sering memicu sepsis adalah paru-paru basah.
Diagnosis dan Pengobatan Sepsis
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu ada beberapa tes tambahan untuk menentukan penyebab dan lokasi infeksi, seperti pemeriksaan urine dan tinja, pemeriksaan dahak, pencitraan, dan biopsi.
Sepsis perlu diiobati dengan segera. Untuk menangani sepsis dokter akan melakukan tindakan dengan tujuan berikut:
- Mencegah dehidrasi dan gagal ginjal akut.
- Menjaga tekanan darah agar tetap normal.
- Menjaga aliran oksigen.
- Mempertahankan kadar gula darah normal.
- Menangani infeksi penyebab sepsis.
Bagaimana Perbedaan Gunung Berapi Di Bumi Dan Pluto ?
Inilah Asal Usul Kata 'ROGER' Yang Sering Diucapkan Pilot
Bruce McCandless II, Manusia Pertama Yang Meluncur Ke Angkasa Luar
Gejala Sepsis
Sepsis merupakan respon tubuh yang tidak terkendali akibat infeksi. Oleh karena itu, gejala awal sepsis merupakan gejala dari infeksi. Infeksi dapat terjadi di seluruh tubuh, sehingga gejalanya pun berbeda-beda tergantung dari bagian tubuh yang mengalami infeksi. Ada beberapa gejala yang bisa terjadi saat infeksi, antara lain:
- Demam
- Nyeri otot
- Lemas
- Batuk
- Diare
Waspadalah bila infeksi yang Anda alami menimbulkan keluhan jantung berdebar dan sesak napas, karena bisa jadi infeksi tersebut telah menimbulkan sepsis. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami infeksi, terlebih jika sudah timbul kedua gejala di atas.
Sepsis yang tidak segera ditangani dan semakin memburuk, dapat menurunkan tekanan darah sampai pada level yang berbahaya bagi tubuh. Kondisi ini disebut syok. Saat terjadi syok, aliran darah ke seluruh tubuh akan menurun sehingga menyebabkan gangguan fungsi organ-organ tubuh, bahkan kematian jaringan tubuh.
Beberapa gejala yang menandakan bahwa kondisi sepsis sudah berat adalah:
- Menggigil
- Kulit pucat
- Buang air kecil berkurang
- Perdarahan
- Menurunnya kesadaran
- Sesak napas
Tidak hanya pada orang dewasa, sepsis juga bisa timbul pada anak-anak, tetapi gejalanya sulit dikenali, terutama pada balita. Bila anak Anda mengalami penyakit infeksi, beberapa gejala berikut ini perlu diwaspadai karena dapat menandakan terjadinya sepsis:
- Pucat
- Tampak lesu dan sulit dibangunkan
- Tubuh terasa dingin bila disentuh
- Mata terlihat cekung
- Tidak buang air kecil selama 12 jam
- Leher kaku
- Muntah berwarna hijau atau hitam
- Sesak napas atau malah bernapas dengan cepat
- Kejang
Penyebab Sepsis
Sepsis disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi. Ketika terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan zat kimia ke aliran darah untuk melawan penyebab infeksi. Reaksi ini akan menimbulkan peradangan di tempat yang mengalami infeksi. Sedangkan pada sepsis, zat kimia dilepaskan secara tidak terkendali sehingga memicu peradangan di seluruh tubuh.
Sepsis dapat timbul akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur di bagian tubuh manapun. Tetapi, infeksi yang paling sering memicu sepsis adalah:
- Paru-paru basah (pneumonia)
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi pada saluran pencernaan
- Infeksi bakteri di aliran darah (bakteremia)
Faktor Risiko Sepsis
Sepsis dapat terjadi pada semua orang. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang membuat seorang penderita infeksi lebih mudah mengalami sepsis, yaitu:
- Usia terlalu tua (>75 tahun), atau terlalu muda (<1 tahun).
- Memiliki luka bakar luas.
- Kecanduan alk
- Menderita diabetes.
- Sedang menggunakan alat bantu medis tertentu, seperti kateter urine atau selang napas.
- Menderita penyakit parah dan sedang dirawat di instalasi rawat intensif (ICU).
- Menjalani pengobatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi atau kortikosteroid.
- Menderita penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti AIDS atau kanker.
- Sedang hamil.
Diagnosis dan Pengobatan Sepsis
Dokter terlebih dulu akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Kemudian, dokter akan mengukur suhu tubuh, denyut jantung, dan laju pernapasan pasien. Tes darah juga akan dilakukan untuk melihat kemungkinan infeksi dalam darah, mengevaluasi fungsi hati dan ginjal, mengukur kadar elektrolit, mengukur kadar oksigen dalam tubuh, serta melihat waktu pembekuan darah.
Untuk menentukan lokasi dan penyebab infeksi, dokter dapat melakukan pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan urine dan tinja.
- Pemeriksaan dahak.
- Pencitraan, seperti foto Rontgen, USG, CT scan, serta MRI.
- Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Pengobatan
Sepsis dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kerusakan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, pengobatan harus dilakukan dengan segera. Berikut ini merupakan tujuan dan cara yang dilakukan untuk menangani sepsis:
- Mencegah dehidrasi dan gagal ginjal akut. Dokter akan memberikan infus cairan dan memantau jumlah urine. Oleh karena itu, pasien akan dipasangkan kateter urine agar dapat dipantau jumlah urinenya. Pada kasus sepsis yang sudah merusak fungsi ginjal, dokter akan menyarankan untuk cuci darah.
- Menjaga tekanan darah tetap normal. Selain untuk mencegah dehidrasi dan gagal ginjal, infus cairan juga berfungsi untuk mempertahankan tekanan darah tetap normal. Bila tekanan darah masih rendah, dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan tekanan darah, seperti norepinephrine, dopamin, atau dobutamin.
- Menjaga aliran oksigen. Pada pasien yang sudah mengalami gangguan pernapasan, aliran oksigen akan terganggu. Sehingga perlu dipasang alat bantu napas.
- Mempertahankan kadar gula darah normal. Pada pasien dengan gula darah tinggi, suntik insulin juga akan diberikan.
Obat-obatan lainnya, seperti kortikosteroid, obat pereda nyeri, atau obat penenang, akan diberikan sesuai kondisi pasien.
Selain itu, infeksi yang menyebabkan sepsis juga harus ditangani. Dokter akan memberikan obat antibiotik, antivirus, maupun antijamur, tergantung dari penyebab infeksi. Pada sejumlah kasus, dokter akan melakukan operasi untuk menyingkirkan sumber infeksi, seperti abses (kumpulan nanah) dan gangrene (jaringan yang mati akibat infeksi parah atau kurangnya suplai darah).
Belum ada Komentar untuk "Sepsis, Komplikasi Infeksi"
Posting Komentar