Kisah Maut Di Balik Asal Usul Hari Valentine
Masa kini, Hari Valentine kerap diidentikkan dengan kasih sayang dan kemesraan. Oleh karena itu Hari Valentine setiap tahun diwarnai dengan pemberian kado dan cokelat. Namun bagaimana sejarah dan asal usul Hari Valentine sebenarnya. Hari Valentine sebagaimana dilansir History, awalnya dikenal di tradisi Romawi yakni festival yang disebut Lupercalia. Hari Lupercalia dirayakan pada 15 Februari setiap tahunnya yang didedikasikan untuk Faunus yang merupakan Dewa Pertanian di tradisi Romawi. ( Baca Juga : Mainan Tradisional Indonesia Dari Bambu )
Pada saat festival, para pria akan menarik nama wanita yang akan menjadi calon pasangannya dari sebuah kotak dan akan menjadi pasangan mereka selama festival. Biasanya pasangan tersebut akan berakhir ke pelaminan. Namun festival itu kemudian menjadi awal diinisiasi oleh tradisi Kristen khususnya pada akhir abad ke-5 ketika Paus Gelasius mendeklarasikan Hari Santo Valentine pada tanggal 14 Februari. ( Baca Juga : Ini dia Kisah Sang Penyelamat Ratusan Nyawa di Jurang Bunuh Diri Jepang )
Dari sejumlah dokumen dimuat soal kebaikan Valentine yang berujung maut. Santo Valentine akhirnya dipenggal oleh Kaisar Claudius II karena membantu banyak pasangan muda-mudi agar bisa menikah. Pada saat itu pernikahan dilarang kaisar karena para pria muda akan dikirim berperang.
Namun Valentine merasa bahwa kebijakan itu tidak adil dan dia membantu menikahkan para pasangan kekasih hingga kemudian dia dihukum penjara dan menjalani hukuman mati. Disebutkan bahwa tengkorak dan kerangka Santo Valentine disimpan di Basilica Santa Maria, Cosmedin, Roma, Italia.
Selain kisah itu, ada juga yang meyakini bahwa dari balik jeruji, Valentine mengirimkan pesan kepada seorang gadis yang dia cintai dengan memberi salam terakhir dalam tulisannya "From your Valentine" yang disebut sebagai awal kebiasaan memberikan salam dan ucapan selamat Valentine.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Maut Di Balik Asal Usul Hari Valentine"
Posting Komentar