Pemanasan Global Menyebabkan Kura-Kura Hijau Tak Ada Yang Jantan


Perubahan iklim telah menjadi bencana bagi banyak makhluk hidup. Salah satu yang paling terkena dampak adalah hewan-hewan yang bergantung pada air laut, baik habitat ataupun mencari makan.

Seperti Great Barrier Reef di Australia, perubahan iklim sebabkan masalah bagi lebih dari 200.000 kura-kura laut hijau yang tinggal di sana. Pasalnya, para ilmuwan melihat populasi kura-kura tersebut yang berusia muda, hampir keseluruhannya berjenis kelamin betina. Hal ini seperti yang dilansir oleh Mashable mengutip jurnal Current Biology.

Tak seperti manusia dan kebanyakan mamalia lain yang perkembangan seksnya ditentukan oleh kromosom, jenis kelamin reptil seperti kura-kura, ditentukan oleh suhu inkubasi telur.

Suhu yang lebih hangat akan menghasilkan kelahiran betina, sementara dingin akan menghasilkan jantan. Para ilmuwan menyebut bahwa suhu terbaik untuk komposisi jantan dan betina dalam populasi kura-kura tersebut adalah 29,3 derajat Celcius.

Masalahnya, ketika suhu makin panas populasi akan lebih condong ke kelahiran betina.

Menurut catatan peneliti, di pantai-pantai bagian utara yang suhunya lebih hangat, 86,8 persen kura-kura dewasa berjenis kelamin betina. Di pantai bagian selatan yang lebih dingin, populasi betina 65 hingga 69 persen. Angka ini masih sangat tidak imbang dan di masa depan populasi kura-kura hijau akan segera terancam.

Kejadian ini hampir sama dengan yang terjadi ke Kura-kura Tempayan yang hampir punah di Australia. Badan Lingkungan Queensland mencoba bereksperimen dengan menutup sarang kura-kura dengan kain pelindung agar tak terpapar panas dan menghasilkan lebih banyak jantan.

Belum ada Komentar untuk "Pemanasan Global Menyebabkan Kura-Kura Hijau Tak Ada Yang Jantan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel