Negara-Negara Adidaya yang Pernah dan Masih Ada di Dunia


Negara adidaya atau adikuasa adalah negara yang memiliki kekuasaan lebih dalam percaturan politik internasional. Negara ini dapat memengaruhi peristiwa global maupun lebih jauh mengambil keputusan dalam proyek-proyek internasional. Negara adidaya memiliki kekuatan agar dapat memenuhi kepentingan nasionalnya dan dipandang sebagai pemimpin dunia. Sepanjang sejarah, beberapa negara pernah merasakan menjadi negara adidaya dengan hanya satu yang masih berstatus sebagain adidaya hingga sekarang. Apa sajakah mereka?


Persia


Wilayah yang sejak tahun 1935 dikenal sebagai Iran ini pernah menguasai seluruh Timur Tengah Utara saat berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Akhemeniyah. Di bawah Darius I, Persia menguasai Asia Tengah, Pakistan, Semenanjung Anatolia, Tracia, Makedonia, Afganistan, Jazirah Arab, Mesir Kuno, Libya, sebagian Ethiopia, dan India Barat. Pada 480 SM, 50 juta atau 44% penduduk dunia saat itu berada di bawah kekaisaran ini. Wilayahnya terdiri atas berbagai macam suku dan mendapat otonomi yang cukup besar. Kekaisaran ini terpecah akibat invasi Alexander Agung dari Makedonia pada 334 SM.


Makedonia


Negara ini pernah menjadi bangsa yang kuat dan menaklukkan banyak bangsa saat dipimpin oleh Alexander Agung. Sang raja yang dididik oleh filsuf terkenal Yunani, Aristoteles ini menaklukkan banyak bangsa seperti Yunani, Persia, Asyura, Babilonia, Mesir, Arab, bahkan hingga India. Namun, Alexander Agung wafat mendadak pada tahun 323 SM dan belum sempat menunjuk pewaris tahta. Akibatnya, kerajaan yang dibangun susah payah hancur dan dipecah menjadi empat kerajaan. Sekarang, Makedonia adalah sebuah negara republik kecil di Eropa Selatan yang merupakan salah satu pecahan Yugoslavia. Kota Alexandria di Mesir dinamai dari Alexander Agung.  Romawi 

Romawi yang berpusat di Roma pernah menjadi sebuah kekaisaran dan adidaya di Eropa. Mereka menguasai hampir seluruh daratan Eropa, Afrika Utara (terutama Mesir), bahkan sampai ke Tiongkok Barat. Kalender yang dibuat oleh bangsa Romawi menjadi kalender yang dipakai secara umum di dunia internasional sekarang dengan beberapa penyesuaian seiring zaman. Romawi bertahan selama 2.205 tahun mulai tahun 753 SM hingga 1453 M. Pada masa kejayaannya, Romawi memimpin 70 juta jiwa atau 21% populasi manusia di dunia saat itu. Romawi mengalami kemunduran karena terlalu luasnya wilayah kekuasaan dan banyak daerah ingin merdeka. Romawi terpecah dua : Romawi Barat dan Romawi Timur (Bizantium). Romawi Barat runtuh pada 476 M. Sementara itu, Romawi Timur runtuh pada 1453 setelah ibu kotanya, Konstantinopel direbut oleh Ottoman.



Tiongkok


Peradaban Tiongkok adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Tiongkok telah menjadi kekuatan besar dan adidaya setidaknya di Asia selama berabad-abad. Pengaruh Tiongkok di Asia, terutama budaya, sangat kuat. Tiongkok diperintah oleh berbagai dinasti mulai dari Dinasti Han, Chin, Tang, Song, Yuan, Ming, hingga Qing (Manchu). Tiongkok mengalami kemunduran saat ditaklukan Mongol pada abad ke-13 dan pada abad ke-19 setelah bangsa-bangsa Eropa mulai mencengkram negeri itu. Sejarah kekaisaran Tiongkok berakhir pada 1911. Kini, Tiongkok, sebagai Republik Rakyat Tiongkok, mulai bangkit dan digadang-gadang sebagai negara adidaya masa depan.



Abbasiyah


Pada masa lalu, bangsa Arab pernah mendominasi dan mempelopori berbagai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada abad ke-8 hingga ke-13, berdiri Kekhalifahan Abbasiyah di Jazirah Arab. Mereka sempat menguasai seluruh Timur Tengah ditambah Mesir dan Libya. Kekhalifahan ini berpusat di Baghdad, Mesopotamia (Irak). Puncak kejayaan mereka terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah (786-809 M) dan putranya, al-Ma'mun (813-833 M). Mereka memiliki pengetahuan tinggi mengenai navigasi perkapalan, kimia, astronomi, matematika, dan lain-lain. Ilmu aljabar dan reaksi kimia merupakan salah dua dari sumbangan Islam pada masa kejayaannya terhadap peradaban dunia saat ini. Ilmu-ilmu ini dipelajari orang Eropa dan dikembangkan hingga seperti sekarang, Kekhalifahan ini melemah akibat Perang Salib yang dimulai pada 1095 yang membuat daerah-daerahnya berusaha melepaskan diri, Kekhalfiahan ini akhirnya hancur di tangan pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan pada 1258 yang meratakan kota Baghdad beserta ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya.



Mongol


Pada abad ke-13, siapa yang mengira bahwa dari wilayah tandus dan terkurung daratan seperti Mongol dapat lahir seorang penakluk terbesar sepanjang masa? Temujin alias Jengis Khan berhasil mengubah Mongol dari sebuah wilayah terbelakang yang dihuni oleh suku-suku nomaden yang saling berperang menjadi bangsa penakluk yang menguasai banyak wilayah. Sejak menjadi pemimpin Mongol pada 1206, Jengis Khan menaklukkan banyak wilayah seperti Siberia, Korea, Tiongkok, Persia, bahkan sempat mencapai Eropa Timur. Keturunannya berhasil melanjutkan kekuasannya. Kubilai Khan, cucunya, menjadi penguasa Tiongkok di bawah Dinasti Yuan. Pada puncak kejayaannya, Mongol adalah imperium terbesar kedua sepanjang sejarah setelah Imperium Britania dengan luas 33 juta kilometer persegi. Tragisnya, Mongolia sekarang lebih kecil daripada Mongol sebelum era Jengis Khan. Pada akhir abad ke-17, Mongol bahkan dikuasai oleh Dinasti Qing.   Ottoman 
Kesultanan ini pernah berjaya sebagai sebuah negara adidaya saat di bawah pimpinan Sulaiman I. Kejayaan Ottoman dimulai dari penaklukkan Konstantinopel pada 1453. Kemudian, Ottoman menguasai Eropa Timur, Semenanjung Arab, dan Afrika Utara. Setelah Sulaiman, kejayaan Ottoman mulai pudar karena kekurangcakapan penerusnya dan ketertinggalan Ottoman dibanding Eropa Barat dalam hal teknologi, Kekalahan dalam Perang Dunia I menjadi katalis yang menuntun pada keruntuhan Ottoman pada 1923 yang membentuk Republik Turki sekarang.   Spanyol 

Negara di Semenanjung Iberia ini pernah menjadi negara adidaya. Kejayaannya dimulai pada 1492 saat Kerajaan Aragon dan Castile disatukan dan mengalahkan Andalusia. Spanyol pada abad ke-16 menyeberangi lautan, menemukan, dan menguasai sebagian besar Amerika Latin dan Tengah, Filipina, Belanda, Portugal, dan Maroko. Spanyol membawa misi 3G (Gold, Glory, and Gospel) di wilayah yang ditaklukkan. Setelahnya, akibat semakin majunya Britania dalam pelayaran dan penaklukkan oleh Napoleon, Spanyol mengalami kemunduran. Satu per satu jajahannya di Amerika Latin lepas. Riwayat Spanyol sebagai sebuah imperium berakhir pada 1898 setelah kekalahan dalam Perang Spanyol-Amerika dan lepasnya Filipina.   Britania 

Britania menjadi negara adidaya mulai abad ke-19 hingga tahun-tahun setelah Perang Dunia I. Bersatunya Inggris dan Skotlandia dalam Britania Raya pada 1707 menandai dimulainya era kejayaan Britania. Britania menguasai banyak negara mulai dari Koloni Amerika, Kanada, Malaya, India, Hong Kong, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik. Britania adalah yang terkuat dalam hal armada laut. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional dan bahasa utama dunia saat ini. Revolusi Industri pada akhir abad ke-18 dan kepemimpinan Ratu Victoria selama 63 tahun semakin memperkuat posisi Britania sebagai adidaya. Bahkan dulu ada ungkapan "Matahari tidak pernah tenggelam di Kerajaan Inggris" karena wilayah kekuasaannya yang tersebar di seantero dunia dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Posisi Britania sebagai adidaya mulai tergerus setelah Perang Dunia I dan pupus setelah Perang Dunia II setelah dekolonisasi merebak di Asia dan Afrika.



Prancis


Pada masa Napoleon Bonaparte berkuasa sebagai kaisar, Prancis berjaya dan menguasai sebagian besar Eropa, kecuali Britania dan Rusia. Napoleon menguasai Spanyol, Belanda, Prusia (Jerman), Italia, Austria, dan banyak negara lainnya. Prancis akhirnya jatuh karena kegagalan untuk menginvasi Rusia pada musim dingin 1812. Kegagalan menginvasi Rusia pada musim dingin pula yang menyebabkan Jerman kalah dalam Perang Dunia II. Pada 1815, Napoleon mencoba sekali lagi namun kalah dalam Pertempuran Waterloo.  Uni Soviet 


Uni Soviet terbentuk pada 1922 sebagai hasil Revolusi Oktober 1917. Negara ini menapaki jalan sebagai adidaya pada masa Perang Dunia II. Penaklukan atas sebagian besar Asia Tengah dan dominasi atas Eropa Timur serta produksi senjata secara massal mengantarkan Soviet memenangi Perang Dunia II dan tampil sebagai adidaya bersama Amerika Serikat. Selanjutnya, Soviet dan Amerika melakukan perlombaan persenjataan dan teknologi antariksa yang memicu Perang Dingin. Uni Soviet memimpin Blok Timur yang tergabung dalam Pakta Warsawa yang berdiri pada 1955. Uni Soviet mengalami kemunduran pada 1980-an dan setelah Perestroika diberlakukan pada 1987, Soviet malah mengalami perpecahan dan akhirnya bubar pada 1991.



Amerika Serikat

 Sejak 1991, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia. Negara yang berdiri pada 4 Juli 1776 ini mulai menjadi kekuatan dominan dalam lingkup ekonomi dan politik global pada 1920-an dan keberhasilan dalam Perang Dunia II menjadikan Amerika sebagai negara adidaya bersama Soviet. Kedua negara melakukan perlombaan persenjataan dan teknologi antariksa selama 40 tahun. Setelah keruntuhan Soviet pada 1991, Amerika menjadi satu-satunya negara adidaya. Amerika mendominasi dunia abad ke-20 dan menjadi kiblat dunia dalam berbagai hal seperti politik, ekonomi, hiburan, dan bola basket.



Sumber : kaskus / gilbertagung

Belum ada Komentar untuk "Negara-Negara Adidaya yang Pernah dan Masih Ada di Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel