Ritual Sati India, Tradisi Pengorbanan Cinta Istri Yang Ikut Mati Ketika Suami Meninggal Dunia


Ritual sati, yaitu ritual Hindu jika ada seorang janda yang ditinggal mati suaminya, maka ia membakar dirinya sendiri saat jenazah sang suami dikremasi. Mulai dilarang oleh pemerintah kolonial Inggris di India.

Sati adalah ritual pengorbanan diri yang dilakukan oleh seorang istri dalam beberapa komunitas India. Seorang istri yang baru ditinggal mati suaminya akan membakar diri dalam api pembakaran jenazah suaminya sebagai simbol kesetiaan. Meskipun dalam beberapa kasus, sati dilakukan karena dasar pemaksaan. Istilah sati berasal dari nama Dewi Sati, yang dikenal juga sebagai Dakshayani ketika mengorbankan dirinya karena tidak mampu menanggung penghinaan ayahnya.

Dalam Epik Mahabharata, sati juga dilakukan oleh Dewi Madrim pada saat pembakaran jenazah suaminya, Pandu. Catatan sejarah, sati dilakukan oleh permaisuri Raja Raviverma pada abad ke-6. Pemerintah Inggris secara resmi melarang sati di India pada 4 desember 1829.

Meskipun demikian, masih banyak terdapat sati sampai abad sekarang. Keinginan seseorang untuk melakukan sati masih ada, termasuk pada tahun 2009 yang terjadi di Rajshtan India.

Di Bali, sati yang dikenal dengan istilah masatya dilakukan di lingkungan bangsawan sampai tahun 1905, sebelum akhirnya dilarang oleh pemerintah Belanda.

Belum ada Komentar untuk "Ritual Sati India, Tradisi Pengorbanan Cinta Istri Yang Ikut Mati Ketika Suami Meninggal Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel