Inilah 10 Hujan Meteor Terindah yang Hiasi Langit Bumi Selama 2016

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, biasa disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan Ramdom Access Memory ye gan ) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Berikut ini adalah 10 hujan meteor terindah yang hiasi langit bumi selama 2016.

 Meteor Lyrid (22-23 april):


Selama masa puncak, hujan meteor ini biasanya dihiasi oleh 20 meteor per jamnya. Meteor-meteor itu adalah sisa dari komet C/1861 G1 Thatcher yang ditemukan tahun 1861. Tak salah bila Lyrid kerap disebut sebagai hujan meteor paling tua yang diketahui oleh manusia.
Nama Lyrid sendiri diambil dari gugusan bintang Lyra, dekat bintang Vega, yang terlihat sebagai sumber hujan meteor Lyrid. Biasanya hujan meteor Lyrid terjadi tahunan di tanggal 16-25 April.
Menariknya, hujan meteor ini biasanya meninggalkan bekas seperti debu luar angkasa indah yang baru akan hilang dalam hitungan jam. Namun tahun ini debu itu diprediksi tidak akan terlihat akibat sinar bulan.




Eta Aquarid (6-7 Mei)


Setiap tahunnya, hujan meteor Eta Aquarid biasa terjadi dari tanggal 19 April-28 Mei, dan tahun ini mencapai puncaknya di tanggal 6-7 Mei. Mengingat tahun ini puncak Eta Aquarid terjadi bersamaan dengan bulan baru, maka dipastikan banyak orang di belahan Bumi bagian selatan dan utara bisa melihatnya dengan jelas. Bahkan, tiap jamnya bisa melintas 30-60 meteor.
Hujan meteor Eta Aquarid sendiri terjadi akibat bekas komet Halley, salah satu komet paling terkenal dalam sejarah manusia. Saat menonton hujan meteor ini paling baik sekitar subuh, atau tepat sebelum matahari terbit.


Delta Aquarid (28-29 Juli)


Hujan meteor ini terjadi berkat komet Marsden dan Kracht yang biasanya mempunyai 20 meteor jatuh per jamnya. Delta Aquaris dapat dilihat dengan cukup jelas dari belahan bumi bagian selatan dan belahan Bumi bagian utara dekat garis khatulistiwa.
Nama 'Delta Aquarid' dipilih karena hujan meteor ini seolah-olah terlihat muncul dari gugusan bintang Aquarius. Tepatnya di dekat bintang Delta di gugusan itu.
Untuk melihat Delta Aquarid tahun ini harus sedikit bersabar, karena sinar bulan kemungkinan besar akan menutupi banyak hujan meteor yang ada. 




Perseid (12-13 Agustus):


Nyaris tiap tahun hujan meteor ini selalu jadi buruan pecinta astronomi. Nah, tahun ini selama 12-13 Agustus, Perseid diperkirakan bisa dihiasi 60 meteor dalam satu jam. Jam yang pas untuk melihatnya adalah tengah malam.
Hujan meteor Perseid dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1862. Komet yang ditemukan tahun 1862 itu mengelilingi matahari setiap 130 tahun sekali. Nah, di setiap pertengahan tahun, Bumi melintasi orbit alias lintasan komet ini. Sisa material komet yang berupa batuan bisa tertarik gaya gravitasi Bumi, alhasil, munculah hujan meteor Perseid.
Nama Perseid sendiri diambil dari nama rasi bintang Perseus. Mengapa? Sebab, saat fenomena itu terjadi, hujan meteor seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus. 


Draconid (7 Oktober):


Hujan meteor Draconid kerap dikenal sebagai Giacobinid, salah satu dari dua hujan meteor indah yang setiap tahunnya menghiasi langit di bulan Oktober. Uniknya, waktu mengamati Draconid sangat tidak wajar, yakni tidak biasa di sore hari, bukannya pagi seperti kebanyakan hujan meteor lain.
Draconid muncul setiap tahun dari 06-10 Oktober dan puncaknya tahun ini terjadi pada malam ke-7 di mana hujan meteor ini bisa menghasilkan 10 meteor per jam .
Nama 'Draconid' didapat dari konstelasi Draco 'Sang Naga'. Hujan meteor ini terlihat saat Bumi melewati puing-puing debu yang ditinggalkan oleh komet 21P/Giacobini-Zinner. 



Orionid (21-22 Oktober):


Selain Eta Aquarid, Orionid diketahui sebagai hujan meteor yang disebabkan oleh sisa komet Halley. Orionid terlihat jelas dari tanggal 2 Oktober sampai 7 November setiap tahunnya. Nah, untuk tahun ini masa puncak Orionid terjadi tanggal 21-22 Oktober.
Saat masa puncak, warga Bumi bisa melihat sekitar 20an meteor jatuh tiap jam. Menariknya, hujan meteor Orionid disebut sebagai salah satu tercepat karena meteornya bisa melaju hingga 66 kilometer per detik. Meski cepat, Orionid sangat dinanti karena sering terlihat bak hujan bola api.



Taurid (4-5 November)


Awal bulan November akan disemarakkan dengan hujan meteor dengan jumlah 5-10 meteor tiap jamnya. Taurid sangat terkenal akan meteornya yang terlihat sebagai bola api raksasa jatuh. Saat malam benar-benar gelap, hujan meteor ini sangat indah untuk dinikmati.
Hal menarik lain, Taurid terlihat di belahan Bumi selatan dan utara di saat bersamaan. Alasannya, hujan meteor ini disebabkan oleh dua aliran meteor sisa asteroid 2004 TG10M dan komet 2P Encke. Puncak dari hujan meteor ini diperkirakan terjadi tanggal 4 November malam.




Leonid (17-18 November):


Cukup disayangkan bila tahun ini bukan lah tahun puncak hujan meteor Leonid, karena hal itu hanya terjadi setiap 33 tahun sekali dan terakhir bisa dilihat tahun 2001 lalu. Namun jangan khawatir, sebab warga Bumi masih bisa melihatnya di pertengahan November 2016 meski jumlah meteor jatuhnya hanya 10-15 buah per jam.
Hujan meteor Leonid sendiri terjadi saat Bumi melewati bekas komet Tempel-Tuttle. Sisa komet ini berbentuk batuan dengan jumlah sangat banyak, dan saat batuan itu tertarik gravitasi dan masuk ke atmosfer Bumi, terlihatlah hujan meteor Leonid. 




Geminid (13-14 Desember):


Gelar hujan meteor paling indah dan fenomenal mungkin bisa diserahkan pada Geminid. Alasannya sederhana, hujan meteor ini bisa dihiasi oleh 120 meteor per jamnya dengan warna-warna berbeda. Nah, hal itu disebut bisa dilihat tanggal 13 Desember malam tahun ini, tepatnya sekitar tengah malam.
Asteroid 3200 Phaethon adalah 'biang' dari meteor Geminid. Asteroid ini cukup menarik perhatian ilmuwan karena kadang bisa terlihat seperti komet daripada asteroid. Terlepas dari itu, hujan meteor yang 3200 Phaethon hasilkan cukup terang dan bisa terlihat jelas meski bulan bersinar. 



Ursid (21-22 Desember):


Ursid sangat terkenal akan hujan meteor yang sebentar namun sangat banyak. Ya, saat semburan singkat Urid terjadi, hujan meteor yang dihasilkan bisa mencapai 100 buah per jam. Tetapi hal itu tidak terjadi setiap tahun, kerena kadang Ursid hanya mempunyai 10 meteor jatuh.
Ursid aktif setiap tahun antara 17 dan 23 Desember dan tahun ini akan mencapai puncaknya pada 21 Desember malam dan pagi harinya di 22 Desember. Perlu diperhatikan bila kemunculan bulan di sekitar tanggal itu bisa sedikit mengacaukan pengamatan Ursid.
Hujan meteor ini dihasilkan oleh butir debu yang ditinggalkan oleh komet 8/P Tuttle yang terkadang dikenal sebagai komet Mechain-Tuttle. Komet ini pertama kali ditemukan pada tahun 1790. 




aa

Belum ada Komentar untuk "Inilah 10 Hujan Meteor Terindah yang Hiasi Langit Bumi Selama 2016"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel