Ini Kesalahan Persepsi di Kalangan Masyarakat Indonesia
Manusia
kadang kali melakukan kesalah pahaman terhadap sesuatu yang mereka
ucapkan ataupun lakukan. Banyak sekali kesalahan persepsi yang sering di
lakukan oleh setiap individu di dalam masyarakat.
Berikut ane paparin beberapa Kesalahan Persepsi di Kalangan Masyarakat Indonesia. Langsung ke TKP, gan :
1. Persepsi Barang Branded Buatan Dalam Negeri
Ane sering denger banya netizen di negeri ini selalu update social media mereka tentang tempat pembuatan dari sebuah model baik itu sepatu, jersey, bola, dll dari merk terkenal uang di produksi oleh tangan tangan buruh Indonesia.
seperti : "Bangga laah karna bola Final World Cup di buat di Indonesia"
"Berbanggalah, karna sepatu yang di pakai C.Ronaldo di buat di Indonesia"
Come on, guys. Apa yang perlu di banggain dari sebuah peralatan yang di buat di Indonesia dan di pakai oleh pemain terkenal sana. Gini lho, perusahaan aparel besar tidak pernah mengembangkan produk di Indonesia. Mereka memilih Indonesia untuk produksi karna memang buruh di luar negeri sana sangat mahal gaji nya. Maka dari itu Perusahaan aparel besar memilih negara negara berkembang untuk membangun tempat produksi karna memang nilai gaji buruh di negara negara berkembang terhitung bakal menguntungkan si produsen.
Jadi, stop bangga akan hal ini, justru seharusnya kalian miris, miris atas persepsi kalian
2. Tingkat Pendidikan Terakhir adalah Kunci sukses
Ini juga menurut ane miris. Otak orang Indonesia sepertinya sudah di balut sama persepsi yang satu ini, seakan akan berkata kalau "kita tidak akan jadi apa apa kalau hanya lulusan bla bla bla"
Tidak hanya masyarakat, perusahaan perusahaan masa kini juga selalu menilai pelamar kebanyakan dari pendidikan, universitas, dan nilai akhirnya untuk menentukan bahwa si pelamar memang pantas di terima bekerja tanpa terlebih dulu melihat skill dari si pelamar.
Gini lho, ane tau kalau pendidikan itu penting, penting banget, tapi jangan terlalu terdoktrin sama kalimat satu ini. Banyak pemuda yang memaksa orang tua nya untuk menyekolahkan di peruguruan tinggi favorit walau dia tau orang tua nya tidak memliki cukup dana untuk menyekolahkan nya. Ditambah mental manja dari pemuda masa kini yang segalanya tinggal "MINTA"
Inget gan, faktor Pendidikan akan kalah oleh Attitude, Kemauan Tinggi, dan Kerja Keras
Ane gaperlu jabarin siapa pengusaha sukses yang tanpa pendidikan tinggi.
Kalau faktor sarjana adalah satu satu nya jalan menuju kesuksesan, kenapa angka pengangguran masih meraja lela di kalangan Sarjana muda. Bekerja keras lah gan,
3. Anak Perlu Kendaraan Pribadi Untuk Blablablabla
Ini juga, Ini sih yang ane paling sebelin. Banyak orang tua di negeri ini yang memberikan dan mengizinkan anak nya yang masih di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor dengan alasan, supaya giat sekolah dan untuk evisiensi waktu.
Ini persepsi yang salah, mereka dibiarkan mengendari kendaraan tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi, di tambah si anak tidak diberi edukasi untuk memakai perlengkapan berkendara, di tambah sekolah menginzinkan siswa nya yang di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor dan bisa menyimpan nya di sekolah tanpa memberikan teguran kepada si murid ataupun orang tua nya. Yang goblok siapa ? orang tua sama sekolah nya !
Jadi stop memberi anak di bawah umur kendaraan dengan alasan kasih sayang lah, evesiensi waktu lah apalagi agar giat bersekolah
4. Aparat Mata Duitan
Ini juga perlu di luruskan, semua membuat persepsi kalau aparat itu mata duitan. Sekarang gini, aparat nilang agan, terus yang minta damai siapa ? pasti agan sendiri. dan oke, ibaratkan aparatnya yang nyaranin bayar di tempat alias DAMAI, kalau agan bersikukuh gamau bayar di tempat, si petugas juga ga mungkin nahan agan dong ? pasti agan di kasih surat tilang.
ngaca dulu sebelum judge, jangan bilang mereka korupsi atau mata duitan kalau elo sendiri yang nyogok buat bayar di tempat
5. Komunitas Kendaraan Berbekal Izin adalah Raja Jalanan
Ini juga nih hal goblok yang sering di lakuin sama komunitas komunitas Kendaraan di jalan raya. Setelah kejadian penghadangan komunitas harley davidson di yogya, baru baru ini nih ada lagi kasus Club mobil yang katanya komunitas dengan member terbanyak se-Indonesia yang ugal ugalan di jalan dengan alasan sudah memberi peringatan. Ini goblok banget, Club dan izin menjalankan touring di jalanan umum bukan alasan lo lo pada bisa seenaknya di jalan dan bahayain pengguna jalan lain. Lo alesan, convoy dikawal dengan kecepatan tinggi dan ngga mematuhi peraturan lalu lintas agar cepat sampai di tujuan. EMANG SE-URGENT APA ACARA LO SAMPE BISA BISA NYA ALASAN MELANGGAR LALU LINTAS KARNA BURU BURU UNTUK SAMPAI TEMPAT TUJUAN ? LO BAWA ORANG SEKARAT ATAU MAYAT EMANG DI MOTOR/MOBIL LO ? KAN NGGA BEGO !
Ilangin deh persepsi begini, lo ga keliatan keren di jalan, melainkan ga lebih menjijikan dari sampah
PENUTUP
Segitu dulu deh gan yang bisa ane paparin, daripada ane emosi terus ane bakar ini komputer
Lo mau bata-in gue juga bodo amat. Mau bilang gue nulis gini karna ga kebeli moge jg bodo amat, gue mati di bawa pake keranda mayat, bukan harley davidson
Sumber : kaskus / restaa
Berikut ane paparin beberapa Kesalahan Persepsi di Kalangan Masyarakat Indonesia. Langsung ke TKP, gan :
1. Persepsi Barang Branded Buatan Dalam Negeri
Ane sering denger banya netizen di negeri ini selalu update social media mereka tentang tempat pembuatan dari sebuah model baik itu sepatu, jersey, bola, dll dari merk terkenal uang di produksi oleh tangan tangan buruh Indonesia.
seperti : "Bangga laah karna bola Final World Cup di buat di Indonesia"
"Berbanggalah, karna sepatu yang di pakai C.Ronaldo di buat di Indonesia"
Come on, guys. Apa yang perlu di banggain dari sebuah peralatan yang di buat di Indonesia dan di pakai oleh pemain terkenal sana. Gini lho, perusahaan aparel besar tidak pernah mengembangkan produk di Indonesia. Mereka memilih Indonesia untuk produksi karna memang buruh di luar negeri sana sangat mahal gaji nya. Maka dari itu Perusahaan aparel besar memilih negara negara berkembang untuk membangun tempat produksi karna memang nilai gaji buruh di negara negara berkembang terhitung bakal menguntungkan si produsen.
Jadi, stop bangga akan hal ini, justru seharusnya kalian miris, miris atas persepsi kalian
2. Tingkat Pendidikan Terakhir adalah Kunci sukses
Ini juga menurut ane miris. Otak orang Indonesia sepertinya sudah di balut sama persepsi yang satu ini, seakan akan berkata kalau "kita tidak akan jadi apa apa kalau hanya lulusan bla bla bla"
Tidak hanya masyarakat, perusahaan perusahaan masa kini juga selalu menilai pelamar kebanyakan dari pendidikan, universitas, dan nilai akhirnya untuk menentukan bahwa si pelamar memang pantas di terima bekerja tanpa terlebih dulu melihat skill dari si pelamar.
Gini lho, ane tau kalau pendidikan itu penting, penting banget, tapi jangan terlalu terdoktrin sama kalimat satu ini. Banyak pemuda yang memaksa orang tua nya untuk menyekolahkan di peruguruan tinggi favorit walau dia tau orang tua nya tidak memliki cukup dana untuk menyekolahkan nya. Ditambah mental manja dari pemuda masa kini yang segalanya tinggal "MINTA"
Inget gan, faktor Pendidikan akan kalah oleh Attitude, Kemauan Tinggi, dan Kerja Keras
Ane gaperlu jabarin siapa pengusaha sukses yang tanpa pendidikan tinggi.
Kalau faktor sarjana adalah satu satu nya jalan menuju kesuksesan, kenapa angka pengangguran masih meraja lela di kalangan Sarjana muda. Bekerja keras lah gan,
3. Anak Perlu Kendaraan Pribadi Untuk Blablablabla
Ini juga, Ini sih yang ane paling sebelin. Banyak orang tua di negeri ini yang memberikan dan mengizinkan anak nya yang masih di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor dengan alasan, supaya giat sekolah dan untuk evisiensi waktu.
Ini persepsi yang salah, mereka dibiarkan mengendari kendaraan tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi, di tambah si anak tidak diberi edukasi untuk memakai perlengkapan berkendara, di tambah sekolah menginzinkan siswa nya yang di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor dan bisa menyimpan nya di sekolah tanpa memberikan teguran kepada si murid ataupun orang tua nya. Yang goblok siapa ? orang tua sama sekolah nya !
Jadi stop memberi anak di bawah umur kendaraan dengan alasan kasih sayang lah, evesiensi waktu lah apalagi agar giat bersekolah
4. Aparat Mata Duitan
Ini juga perlu di luruskan, semua membuat persepsi kalau aparat itu mata duitan. Sekarang gini, aparat nilang agan, terus yang minta damai siapa ? pasti agan sendiri. dan oke, ibaratkan aparatnya yang nyaranin bayar di tempat alias DAMAI, kalau agan bersikukuh gamau bayar di tempat, si petugas juga ga mungkin nahan agan dong ? pasti agan di kasih surat tilang.
ngaca dulu sebelum judge, jangan bilang mereka korupsi atau mata duitan kalau elo sendiri yang nyogok buat bayar di tempat
5. Komunitas Kendaraan Berbekal Izin adalah Raja Jalanan
Ini juga nih hal goblok yang sering di lakuin sama komunitas komunitas Kendaraan di jalan raya. Setelah kejadian penghadangan komunitas harley davidson di yogya, baru baru ini nih ada lagi kasus Club mobil yang katanya komunitas dengan member terbanyak se-Indonesia yang ugal ugalan di jalan dengan alasan sudah memberi peringatan. Ini goblok banget, Club dan izin menjalankan touring di jalanan umum bukan alasan lo lo pada bisa seenaknya di jalan dan bahayain pengguna jalan lain. Lo alesan, convoy dikawal dengan kecepatan tinggi dan ngga mematuhi peraturan lalu lintas agar cepat sampai di tujuan. EMANG SE-URGENT APA ACARA LO SAMPE BISA BISA NYA ALASAN MELANGGAR LALU LINTAS KARNA BURU BURU UNTUK SAMPAI TEMPAT TUJUAN ? LO BAWA ORANG SEKARAT ATAU MAYAT EMANG DI MOTOR/MOBIL LO ? KAN NGGA BEGO !
Ilangin deh persepsi begini, lo ga keliatan keren di jalan, melainkan ga lebih menjijikan dari sampah
PENUTUP
Segitu dulu deh gan yang bisa ane paparin, daripada ane emosi terus ane bakar ini komputer
Lo mau bata-in gue juga bodo amat. Mau bilang gue nulis gini karna ga kebeli moge jg bodo amat, gue mati di bawa pake keranda mayat, bukan harley davidson
Sumber : kaskus / restaa
Belum ada Komentar untuk "Ini Kesalahan Persepsi di Kalangan Masyarakat Indonesia"
Posting Komentar