3 macam "Racun" Ini Secara Tak Sadar Membunuh Kehidupan Kita

Pembunuh identik sama suatu pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan "nyawa" seseorang. Bisa menghilangkan nyawa sesama manusia, menghilangkan nyawa binatang, dll. Tapi versi ini gampang dihindarin karena wujudnya emang terlihat. Gimana kalau si pembunuh itu gak berbentuk, doi bisa "menghilangkan nyawa" seseorang bukan dari serangan fisik, tapi psikis. Ini jelas lebih serem gan, kenapa? ya karena gak berwujud, dan otak kita, unfortunately, gampang banget dirasuki sama "pembunuh" jenis ini.
Dari penerawangan ane lewat genangan kopi hitam (lagi) ane coba bakal share 3 jenis "racun pembunuh psikis" yang bahaya banget dan wajib dihindarin. cekibrot ntar kalau ada tambahan silahkan komeng.


 "MENCELA"



"Wah, agan IPK nya kecil gak pantes kerja disini belum punya pengalaman pula"

"Lu item justin bieber gak bakal mau nerima lu jadi fans doi"

"Hp lu jelek amat tong, Ipong 6+++ dong kayak gw biar gaul"

menurut ane celaan itu pengertiannya perilaku merusak yang tidak mengandung perbaikan maupun pembetulan. coba renungin dan baca berulang ulang gan kalimat diatas. kesannya negatif banget yah? iya gan ane juga ngerasain aura negatif yang timbul dari kata kata diatas kuat banget. gak banyak orang sadar kalau sebenernya "Mencela" adalah racun buat kehidupan. racun ini gak hanya ngeracunin si korban, tapi juga ngeracunin si pelaku.
Kerugian dari sisi korban, setelah dapet celaan, korban bakal ngerasa down, gak percaya diri, putus asa, dan yang lain lain. sekuat apapun orang, kalau celaan yang masuk ke pikirannya udah overdose, orang itu bakal tumbang juga. itu kalau diliat dari orang yang responnya "pasif" terhadap celaan. buat yang responnya "aktif" gimana emang? lebih bahaya, si "aktif" bakal ngeluarin respon berupa "nyerang balik" bisa dari segi fisik atau dari segi psikis. akibatnya ya kayak yang kita liat di TV aja, debat kusir rasis gak jelas, tawuran, dan gak menutup kemungkinan timbul akibat yang lebih bahaya lain
Kerugian dari sisi pelaku. dari yang selama ini ane liat, pelaku yang biasanya jadi inisiator dalam mencela orang lain gak bakal bisa apa apa sampe dia berhasil ngerubah kebiasaan "mencela" nya. maksudnya gini gan. kebiasaan mencela yang udah akut (mencela orang ditiap ada kesempatan tanpa pandang bulu(?)) bakal ngebuat seseorang "dijauhin", dalam proses "dijauhin" ini lah bakal banyak efek negatif yang muncul, akhirnya depresi, terus? you know what lah gan bisa ketebak endingnya gimana.




"MENGKRITIK"


Racun kedua itu mengkritik gan, Agan harus bisa bedain antara mengkritik sama mencela, bedanya gini, kalau celaan gak berdasar, gak bertujuan untuk "membetulkan" pokoknya racun banget. sedangkan kalau kritik punya tujuan, tujuannya ya ngebetulin yang salah. terus kenapa kritik bisa "ngeracunin" seseorang? gini, kritik bisa dilakuin lewat dua cara, cara negatif dan positif. nah kritik itu jadi "racun" kalau dilakukan dengan cara yang negatif. biar gampang ngejelasinnya langsung aja liat ke contoh ya.

contoh negatif:
"Eh otak udang, lu ngapain bikin kopi pake air dingin? T*olol, Id*ot, harusnya kan bikin air panas dulu, blablabla"


contoh positif:
"Kopi lu enak bro, dibuat pake air dingin yah? kalau lu bisa bikin pake air panas kayaknya lebih enak deh, ntar kita cobain bikin bareng, gimana?"

Liat bedanya? yang cara negatif keliat kejam amat yah. Dari contoh bisa diliat juga kalau sebenernya kritik itu boleh, bahkan sangat dianjurkan, tapi pake teori "sandwich". lapisan pertama statement positif setelah nya baru diselipkan kritik. belum selesai gan, biar lebih joss, dilapisan ketiga kasih statement positif lagi, bentuknya? bisa berupa ajakan. kenapa dinamai teori "sandwich"? ya karena banyak lapisan yang dipake sebelum ngekritik
Agan masih inget momen terakhir agan ngekritik seseorang? rasanya gimana? yang pasti sama kayak poin pertama, mengkritik dengan cara yang salah bukan cuma jadi "racun" buat si korban, tapi juga pelakunya. Amarah, emosi, perasaan gak dihargain, perasaaan sendiri dan gak berguna bisa jadi contoh akibat dari mengkritik. "Membunuh psikis" banget gak sih?




"MEMBANDING-BANDINGKAN"


Buat yang racun yang satu ini ane bagi ke 3 kondisi gan:

1. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Biasanya sebagian besar orang selalu ngebandingin dirinya sama orang lain dalam segi "Kelemahan". Agan lebih pendek posturnya dari orang lain, uang jajan lebih kecil, status sosial lebih rendah, keberhasilan yang gak berpihak ke agan tapi selalu berpihak ke orang lain, dan blabla sejenis.

2. Membandingkan kondisi sekarang dengan kondisi masa lalu.

kalau sekarang agan berada dalam kondisi psikis, sosial, keuangan, spiritual yang lebih buruk dari agan yang dulu, poin ini gak akan terelakkan, pasti terjadi. Pola ini bikin agan yang udah terpuruk jadi ya makin terpuruk lagi. dan masa jaya sebelumnya yang selalu agan banggain bisa jadi cuma khayalan yang gak bakal bisa terulang lagi kalau agan terpuruk dalam kondisi ini terus menerus.

3. Membandingkan orang tertentu dengan orang lain.

di sub poin ini, agan bertindak seolah olah agan itu "HAKIM". contoh kongkrit nya: seorang ibu yang membandingkan anaknya yang besar dengan anaknya yang kecil. si ibu bilang "coba kamu liat adik kamu, dia lebih rajin, suka bantu ibu, gak suka ngebantah, gak kayak kamu males ini itu". yang bikin anaknya yang besar down. objeknya juga bisa siapa aja, kalau gak ke anak sendiri, ya ke anak orang.
korban yang jadi objek perbandingan bakal "diracun" terus sama hal hal negatif, terus si korban bakal ngerasa rendah diri. dari perasaan rendah diri ini bakal timbul dendam ke orang yang suka ngebandinginnya dengan orang lain. bahaya banget.

Ketiga sub poin ini beda sama poin poin (mengkritik dan mencela) sebelumnya. kalau dipoin sebelumnya "racun"nya bersifat dua arah, "racun" membandingkan ini cuma berlaku satu arah, cuma berefek ke korban aja. depresi udah pasti kalau terus ngebandingin diri sendiri dengan orang lain, ngebandingin sekarang sama dulu, atau selalu dibanding bandingin sama orang lain.



 
 
PENUTUP

Ane sengaja ngelompokkin tiga poin besar ini sebagai "racun" mematikan di hidup kita gan. racun ini bisa langsung mengguncang jiwa agan, ngerampas kebahagian, dan bisa menjauhkan agan dari mimpi mimpi. agan punya tambahan? silahkang tulis di komeng. terus gimana caranya supaya kita terhindar dari racun ini? agan haarus tau dulu "tujuan hidup" agan sebenernya buat apa.. kalau masih bingung silahkan kunjungi thread ane yang disini, banyak pembahasan disana siapa tau bisa jadi pembelajaraan
ts ini siapa sih? kayaknya enak yah hidupnya mulus mulus aja mangkanya bisa nulis thread kayak gini? Gak gan, ane background farmasi, setelah 5 tahun lebih jatuh bangun di bangku kuliah akhirnya ane lulus jadi apoteker April kemaren, dan sampe sekarang masih nganggur . alesannya? ya karena banyak yang nolak gan, terus ada beberapa juga yang ane tolak sih sebenernya. ane belajar banyak dari kerasnya kehidupan, buat sekarang nulis dan share ilmu yang udah ane pelajarin lebih menarik dari yang kerjaan lain, who knows kedepannya gimana.
Quote spesial buat pentup kali ini:
"Hiduplah dengan citacita.
Hiduplah dengan perjuangan.
Hiduplah dengan kesabaran.
Hiduplah dengan cinta.
Dan yang terpenting, Hargailah kehidupan"



Sumber : kaskus / rendyprasetyyo

Belum ada Komentar untuk "3 macam "Racun" Ini Secara Tak Sadar Membunuh Kehidupan Kita"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel