Mengenal Lebih Dalam Operasi Militer Selain Perang
SELAMAT DATANG AGAN-AGAN SEKALIAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN
Secara tradisional, tentara adalah salah satu kekuatan nasional negara yang disiapkan untuk menghadapi ancaman yang berbentuk kekuatan militer. Perkembangan dan kecenderungan dalam konteks strategis memberi indikasi bahwa ancaman tradisional berupa agresi atau invasi sesuatu negara terhadap negara lain sangat kecil kemungkinannya. Sedangkan, kecenderungan keamanan global memunculkan ancaman baru, yakni ancaman keamanan yang bersifat non tradisional yang dilakukan oleh aktor non negara.
Diperkirakan, ancaman yang dihadapi bangsa lndonesia lebih besar kemungkinannya yang berasal dari ancaman non tradisonal, baik yang bersifat lintas negara maupun yang timbul di dalam negeri. Oleh karena itu, kebijakan strategis pertahanan lndonesia untuk menghadapi dan mengatasi ancaman non tradisional merupakan prioritas dan mendesak.
TNI mempunyai tugas pokok menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan keamanan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, tugas pokok TNI terbagi menjadi Dua yaitu operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, banyak yang tidak mengerti tugas TNI mengenai operasi militer selain perang yang tentunya tugas itu adalah dilaksanakan oleh TNI di saat tidak melakukan perang yang sebenarnya tugas tersebut sangatlah mulia dan bermanfaat bagi masayarakat Indonesia karena contoh operasi militer selain perang antara lain adalah :
1 Membantu tugas pemerintahan di daerah guna mempercepat pembangunan di daerah.
2 Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
3 Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
4 Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan dll.
Program TMMD:
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Tema yang diambil perlu kita ketahui bahwa Program TMMD sendiri adalah TNI AD dan bekerja sama dengan seluruh komponen instansi pemerintah daerah setempat guna membangun secara fisik dan nonfisik bangunan atau tempat dan fasilitas yang ada di daerah guna kepentingan masayarakat luas, sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
TMMD merupakan salah satu program perpaduan 3 klaster strategi, yaitu Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga (yang disebut cluster 1), Program Pemberdayaan masyarakat (disebut cluster 2) yang bersinergi dengan kebijakan yang Program Pro Rakyat (disebut cluster 3) dan berfungsi sebagai sarana mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah serta percepatan pembangunan desa dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
Contoh Program TMMD sendiri antara lain :
Program Pendidikan
Program Pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus)
Program Bantuan Sosial
Baca Juga :
Fakta-Fakta Ajaib Tentang Bayi Yang Mungkin Anda Belum Tahu
Manfaat Susu Kambing Bagi Kesehatan Tubuh
Waspada Kesehatan Anda Dengan Makan Goreng-Gorengan
Program Perdamaian PBB:
Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman keamanan bagi dunia bukan lagi perang antarnegara. walau potensi itu masih ada. Ancaman justru didominasi oleh isu-isu non konvensional, seperti bencana alam besar seperti gempa bumi dan tsunami, terorisme skala lokal, hingga gangguan sistem komputer akibat ulah kaum peretas (hacker).
Isu-isu itulah yang kini mulai menjadi prioritas wajib bagi institusi militer atau angkatan bersenjata di penjuru dunia. Untuk menanganinya perlu ada "operasi militer selain perang." Dengan strategi ini, tentara tidak melulu ditugaskan untuk mengerahkan kekuatan bersenjata, melainkan mengupayakan perdamaian jangka panjang di zona konflik melalui pendekatan yang lain.
Strategi militer itu kini tengah dipopulerkan Perserikatan Bangsa Bangsa dan masyarakat internasional, termasuk Indonesia
Bencana Alam:
Indonesia sudah merasakan sendiri manfaat strategi non perang tidak lama setelah dilanda bencana tsunami di Aceh Desember 2004. Tragedi tsunami pada 2004 memunculkan operasi militer selain perang yang terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Militer dari berbagai negara kala itu bekerja sama.
Maka, sejak itu, Indonesia pun mengadopsi strategi operasi militer selain perang dalam menghadapi salah satu masalah utama bagi banyak negara saat ini, yaitu mengantisipasi bencana alam dan memberi bantuan serta tanggap darurat bagi korban bencana. Indonesia pun melibatkan negara-negara tetangga.
Search And Rescue:
Dengan kemampuan dan peralatan yang cukup TNI juga mampu mengemban tugas seperti pencarian korban atau pesawat yang hilang, meskipun tugas ini juga sudah diemban oleh Basarnas.
Peran TNI yang begitu vital dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ 8501 beberapa waktu lalu contohnya, bukan berarti untuk menggeser atau menyaingi Badan SAR Nasional (Basarnas).
Prajurit yang berjiwa profesional selalu menyadari peran dan tanggung jawab dalam berbagai operasi, termasuk operasi militer selain perang. Dalam hal ini contohnya proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia, TNI terpanggil untuk memberikan upaya maksimal yang diharapkan baik keluarga korban dan masyarakat internasional.Bagaimanapun, prajurit TNI harus tetap berada di bawah komando Basarnas. Tidak ada upaya TNI untuk menggeser peran SAR nasional.
Memadamkan Kebakaran Hutan:
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberangkatkan sebanyak 1.050 personelnya ke Sumatera Selatan, Kamis (10/9/2015). Mereka diperbantukan untuk pemadaman kebakaran hutan di daerah tersebut.
"Mereka dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Mereka yang punya kemampuan penanggulangan bencana," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pada apel kesiapan pasukan, di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis pagi.
Tak ada batas masa tugas kepada ribuan personel TNI ini. Tugas selesai saat kebakaran hutan berhasil dipadamkan. Para personel TNI, lanjut Gatot, ditempatkan di pos pantau terdekat. Setiap pagi, pos tersebut mendapat informasi titik api dari BMKG setempat. Personel pun bergerak berdasarkan laporan tersebut.
Para tentara ini diberangkatkan ke dua titik. Dua satuan setingkat batalyon mendarat di Palembang dan satu satuan setingkat batalyon mendarat di Jambi untuk memadamkan kebakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan
BONUS: BUKAN CUMA OPERASI TEMPUR, TAPI BISA OPERASI HATI JUGA:
Sumber : kaskus / mr.sirait
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN
Secara tradisional, tentara adalah salah satu kekuatan nasional negara yang disiapkan untuk menghadapi ancaman yang berbentuk kekuatan militer. Perkembangan dan kecenderungan dalam konteks strategis memberi indikasi bahwa ancaman tradisional berupa agresi atau invasi sesuatu negara terhadap negara lain sangat kecil kemungkinannya. Sedangkan, kecenderungan keamanan global memunculkan ancaman baru, yakni ancaman keamanan yang bersifat non tradisional yang dilakukan oleh aktor non negara.
Diperkirakan, ancaman yang dihadapi bangsa lndonesia lebih besar kemungkinannya yang berasal dari ancaman non tradisonal, baik yang bersifat lintas negara maupun yang timbul di dalam negeri. Oleh karena itu, kebijakan strategis pertahanan lndonesia untuk menghadapi dan mengatasi ancaman non tradisional merupakan prioritas dan mendesak.
Tugas Pokok TNI:
TNI mempunyai tugas pokok menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan keamanan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, tugas pokok TNI terbagi menjadi Dua yaitu operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, banyak yang tidak mengerti tugas TNI mengenai operasi militer selain perang yang tentunya tugas itu adalah dilaksanakan oleh TNI di saat tidak melakukan perang yang sebenarnya tugas tersebut sangatlah mulia dan bermanfaat bagi masayarakat Indonesia karena contoh operasi militer selain perang antara lain adalah :
1 Membantu tugas pemerintahan di daerah guna mempercepat pembangunan di daerah.
2 Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
3 Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
4 Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan dll.
Program TMMD:
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Tema yang diambil perlu kita ketahui bahwa Program TMMD sendiri adalah TNI AD dan bekerja sama dengan seluruh komponen instansi pemerintah daerah setempat guna membangun secara fisik dan nonfisik bangunan atau tempat dan fasilitas yang ada di daerah guna kepentingan masayarakat luas, sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
TMMD merupakan salah satu program perpaduan 3 klaster strategi, yaitu Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga (yang disebut cluster 1), Program Pemberdayaan masyarakat (disebut cluster 2) yang bersinergi dengan kebijakan yang Program Pro Rakyat (disebut cluster 3) dan berfungsi sebagai sarana mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah serta percepatan pembangunan desa dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
Contoh Program TMMD sendiri antara lain :
Program Pendidikan
Program Pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus)
Program Bantuan Sosial
Baca Juga :
Fakta-Fakta Ajaib Tentang Bayi Yang Mungkin Anda Belum Tahu
Manfaat Susu Kambing Bagi Kesehatan Tubuh
Waspada Kesehatan Anda Dengan Makan Goreng-Gorengan
Program Perdamaian PBB:
Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman keamanan bagi dunia bukan lagi perang antarnegara. walau potensi itu masih ada. Ancaman justru didominasi oleh isu-isu non konvensional, seperti bencana alam besar seperti gempa bumi dan tsunami, terorisme skala lokal, hingga gangguan sistem komputer akibat ulah kaum peretas (hacker).
Isu-isu itulah yang kini mulai menjadi prioritas wajib bagi institusi militer atau angkatan bersenjata di penjuru dunia. Untuk menanganinya perlu ada "operasi militer selain perang." Dengan strategi ini, tentara tidak melulu ditugaskan untuk mengerahkan kekuatan bersenjata, melainkan mengupayakan perdamaian jangka panjang di zona konflik melalui pendekatan yang lain.
Strategi militer itu kini tengah dipopulerkan Perserikatan Bangsa Bangsa dan masyarakat internasional, termasuk Indonesia
Bencana Alam:
Indonesia sudah merasakan sendiri manfaat strategi non perang tidak lama setelah dilanda bencana tsunami di Aceh Desember 2004. Tragedi tsunami pada 2004 memunculkan operasi militer selain perang yang terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Militer dari berbagai negara kala itu bekerja sama.
Maka, sejak itu, Indonesia pun mengadopsi strategi operasi militer selain perang dalam menghadapi salah satu masalah utama bagi banyak negara saat ini, yaitu mengantisipasi bencana alam dan memberi bantuan serta tanggap darurat bagi korban bencana. Indonesia pun melibatkan negara-negara tetangga.
Search And Rescue:
Dengan kemampuan dan peralatan yang cukup TNI juga mampu mengemban tugas seperti pencarian korban atau pesawat yang hilang, meskipun tugas ini juga sudah diemban oleh Basarnas.
Peran TNI yang begitu vital dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ 8501 beberapa waktu lalu contohnya, bukan berarti untuk menggeser atau menyaingi Badan SAR Nasional (Basarnas).
Prajurit yang berjiwa profesional selalu menyadari peran dan tanggung jawab dalam berbagai operasi, termasuk operasi militer selain perang. Dalam hal ini contohnya proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia, TNI terpanggil untuk memberikan upaya maksimal yang diharapkan baik keluarga korban dan masyarakat internasional.Bagaimanapun, prajurit TNI harus tetap berada di bawah komando Basarnas. Tidak ada upaya TNI untuk menggeser peran SAR nasional.
Memadamkan Kebakaran Hutan:
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberangkatkan sebanyak 1.050 personelnya ke Sumatera Selatan, Kamis (10/9/2015). Mereka diperbantukan untuk pemadaman kebakaran hutan di daerah tersebut.
"Mereka dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Mereka yang punya kemampuan penanggulangan bencana," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pada apel kesiapan pasukan, di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis pagi.
Tak ada batas masa tugas kepada ribuan personel TNI ini. Tugas selesai saat kebakaran hutan berhasil dipadamkan. Para personel TNI, lanjut Gatot, ditempatkan di pos pantau terdekat. Setiap pagi, pos tersebut mendapat informasi titik api dari BMKG setempat. Personel pun bergerak berdasarkan laporan tersebut.
Para tentara ini diberangkatkan ke dua titik. Dua satuan setingkat batalyon mendarat di Palembang dan satu satuan setingkat batalyon mendarat di Jambi untuk memadamkan kebakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan
BONUS: BUKAN CUMA OPERASI TEMPUR, TAPI BISA OPERASI HATI JUGA:
Sumber : kaskus / mr.sirait
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Lebih Dalam Operasi Militer Selain Perang"
Posting Komentar