Kesalahan-kesalahan Umum Tentang Sumatera Barat

1. Padang atau Minang ?

Ini adalah kesalahan terbesar bagi orang awam. Suku Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah suku yang beridentitas beragama islam dan bersistem kekerabatan matrilineal. Minangkabau meliputi daratan Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia. Tetapi orang awam lebih kenal dengan istilah Orang Padang daripada Orang Minang. Mereka menyamakan antara Minang dengan Padang, merujuk kepada Ibukota Provinsi Sumatera Barat yaitu Padang.
Jadi, buat agan dan aganwati sekalian, Padang adalah Ibukota Sumatera Barat. Dan Minang adalah kebudayaan masyarakat yang meliputi berbagai kota dan daerah di Sumbar dan sekitarnya(tidak hanya Padang). Jangan samakan Padang dengan Minang, Padang termasuk Minang tetapi Minang tidak hanya Padang, TS sendiri orang Payakumbuh, bukan orang Padang



2. Angkot di Padang Keren-Keren



Kebanyakan orang awam mengatakan kalau angkot-angkot di Padang itu keren-keren. Mobilnya banyak yang di modifikasi. Menurut TS emang keren sih, tapi gak sekeren kelakuan sopirnya, rata-rata sopir angkot ya pikirannya cuma ngejar penumpang, nyalip asal-asalan, sering terobos lampu merah, rem sembarangan, dan banyak lagi. TS paling sering hampir kecelakaan itu sama angkot-angkotnya. Yang bikin TS pusing adalah jurusan-jurusan angkotnya, banyak banget. 
Tapi di angkot isinya mah mahasiswi-mahasiswi cakep-cakep looh, jadi betah diangkot



3. Bahasa Minang


Bahasa Minang adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa ibu oleh orang Minang khususnya Sumatera Barat (kecuali kepulauan Mentawai, pantai barat Aceh dan Sumatera Utara, bagian barat provinsi Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu, serta Negeri Sembilan, Malaysia). Orang awam banyak melakukan kesalahan dalam Bahasa Minang. Seperti yang terlihat dalam Sinetron "7 Manusia Harimau" , kebanyakan orang menganggap bahasa Minang cuma mengganti bagian terakhir katanya dengan huruf "O" seperti 'Kenapa' menjadi 'Kenapo' dan 'Dia' menjadi 'Dio' atau contoh dalam penggunaan bahasanya "Kenapa gak datang dia ?" menjadi "Kenapo gak datang dio ?" padahal bahasa minangnya adalah "Ba dek ndak tibo inyo ?" ( Ba dek = Kenapa , ndak = tidak , tibo = datang , inyo = dia ) dan sangat banyak lagi kesalahan dalam pengartian bahasa Minangnya walaupun beberapa kata memang banyak yang sama dengan bahasa Indonesia seperti 'bisa' dalam bahasa Minangnya tetap 'bisa' bukan 'biso' ( kalau 'biso' merujuk kepada 'bisa ular' ).

Penggunaan "den" dan "ang" di Minang

"den" berarti "saya" dan "ang" berarti "kamu" , kebanyakan orang awam menggunakan kata-kata tersebut untuk bicara dengan orang Minang karena dinilai akrab, padahal di Minang sendiri kata-kata tersebut kasar. "Ang" dan "den" biasanya hanya digunakan oleh orang tua kepada yang lebih muda seperti orang tua ke anaknya itupun artinya orang tua tersebut marah. Dalam hal lain kata-kata tersebut tidak apa-apa dan sering digunakan kepada teman (seperti teman sekolah dan sepermainan) dan juga sahabat.
Dalam bahasa sopannya kata-kata "den" bisa diganti dengan "wak/awak" yang merujuk kepada "saya" dan kata-kata "ang" bisa diganti dengan "kawan/sanak/banyak yang lainnya" (lebih sopan di Minang)







4. Lokasi di Sumatera Barat


Seperti yang terlihat pada meme di atas, sang pembuat meme (@yossyafendro) mengatakan kalau Kelok Sembilan terletak di Padang, padahal kelok sembilan terletak di Jorong Aie Putiah (Air Putih), Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat yang merupakan jalan lintas menuju Pekanbaru. Bahkan banyak orang juga beranggapan kalau Harau itu termasuk Padang, padahal Harau itu adalah sebuah kecamatan yang merupakan ibukota kabupaten lima puluh kota yang berbatasan dengan Kota Payakumbuh.
Harau terkenal dengan pemandangan yang luar biasanya yang dikenal dengan 'Lembah Harau'


Harau:


Harau:


Pada suatu acara televisi yang bertema tentang petualangan TS pernah menonton mereka berkunjung ke Puncak Lawang, tetapi di acara televisi tersebut disebutkan kalau Puncak Lawang terletak di Padang, padahal Puncak Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Dari sini kalian akan melihat Danau Maninjau Secara Keseluruhan. Puncak lawang merupakan salah satu spot terbaik buat para layang, dan merupakan jalan puncak menuju ke Danau Maninjau. Untuk ke Danau maninjau dari Puncak Lawang kalian akan melalui 'Kelok 44' yang bikin merinding.

Lawang:


Lawang:


Lawang:


Kelok:


Kelok:






5. Maskot Kota Padang


Sebagian orang menganggap kalau maskot dari Kota Padang itu adalah Jam Gadang. Padahal Jam Gadang terletak di kota Bukittinggi dan merupakan maskot dari kota Bukittinggi itu sendiri. Nah, kalo maskot kota padang adalah Bengkuang.




6. Rendang


Rendang adalah makanan khas yang berasal dari daerah Minangkabau. Rendang tidak hanya digemari di Indonesia tetapi juga di dunia. Biasanya rendang disajikan dalam dua macam, yaitu kering dan basah. Nah kebanyakan orang menganggap kalo yang direndang itu cuma daging sapi  , padahal rendang itu juga banyak yang lainnya seperti rendang cibadak / cibodak (nangka). Tapi bikinnya yaa sama aja, Lama !
Dan rendang itu adalah masakan khas Minang, bukan masakan khas Padang. Gak cuma di Padang doang orang masak rendang, wokeeh




7. Orang Minang Pelit-Pelit






Konsep yang paling dikenal orang awam adalah "Orang Minang itu pelit-pelit", mungkin karena pedagang-pedagang yang berasal dari Minang. Ya itu sih namanya konsep salah kaprah. Kalau soal pelitnya seseorang itu mah tergantung kepada sifat orang tersebut. Sejauh ini saya gak mendapati tuh yang pelit-pelit, kebanyakan berjumpa yang murah hati




Sumber : kaskus / michaelb12

Belum ada Komentar untuk "Kesalahan-kesalahan Umum Tentang Sumatera Barat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel