Sakit Tenggorokan
Sakit Tenggorokan merupakan rasa nyeri, kering dan iritasi pada tenggorokan yang bisa terjadi disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi virus. Saat sakit tenggorokan, nyeri yang dialami penderita akan makin terasa saat menelan minuman ataupun makanan. Sakit tenggorokan dapat dialami semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sakit tenggorokan karena infeksi virus adalah yang paling sering terjadi, dan biasanya dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Sebaliknya, sakit tenggorokan karena infeksi bakteri perlu diobati.
Sakit tenggorokan dapat menjadi gejala dari penyakit berikut ini:
- Tonsilitis, yaitu peradangan pada amandel atau tonsil.
- Faringitis, yaitu peradangan pada saluran yang menghubungkan hidung atau mulut dengan kerongkongan (esofagus) atau saluran tempat pita suara (laring).
- Laringitis, yaitu peradangan pada laring.
- Infeksi mononukleosis, yaitu infeksi virus Epstein Barr yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.
- Abses peritonsil, yaitu pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang amandel.
- Epiglotitis, yaitu peradangan pada katup yang memisahkan saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
Gejala sakit tenggorokan bermacam-macam, umumnya berupa:
- Rasa terbakar di tenggorokan.
- Kesulitan menelan.
- Amandel bengkak dan merah.
Pengobatan dan Pencegahan Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan umumnya dapat diobati dengan banyak minum air dingin dan beristirahat yang cukup. Namun bila gejala masih berlangsung, segera ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Dokter dapat melakukan pengobatan dengan memberikan obat paracetamol untuk meredakan rasa nyeri di tenggorokan atau memberikan obat antibiotik jika sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri.
Ada beberapa cara untuk mencegah sakit tenggorokan, di antaranya:
- Hindari berbagi perlengkapan makan dan minum dengan orang lain.
- Hindari kontak dengan orang yang sakit.
- Mencuci tangan sebelum makan.
4 Paradoks Perjalanan Waktu Yang Terkenal
Waduh, Di Prancis Wanita Gemuk Adalah Aib
Tempat Di Indonesia Yang Tidak Pernah Dijajah Oleh Belanda
Gejala Sakit Tenggorokan
Karakteristik dari sakit tenggorokan yang dirasakan dapat berupa:
- Tenggorokan terasa terbakar, kering, atau iritasi
- Rasa sakit memburuk saat menelan atau bicara
- Kesulitan menelan
- Amandel bengkak dan merah, atau terdapat bintik putih.
Selain itu, sakit tenggorokan juga bisa disertai dengan gejala berupa:
- Batuk
- Pilek atau hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Demam
- Nyeri otot
- Lelah atau lesu
- Napas berbau
- Suara serak
- Muncul benjolan di sekitar leher atau rahang
- Mual atau muntah
- Selera makan menurun.
Gejala sakit tenggorokan biasanya dapat mereda dalam beberapa hari, namun penanganan medis perlu segera diberikan jika penderita:
- Merasakan gejala tidak membaik atau malah memburuk
- Sesak napas
- Mengeluarkan suara bengek (mengi) ketika bernapas
- Terdapat ruam pada kulit
- Suara serak lebih dari dua minggu
- Sakit telinga
Penyebab Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Infeksi virus merupakan penyebab yang paling banyak ditemui dalam kasus ini. Contoh virus yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan adalah virus influenza, mononucleosis, gondongan, dan campak.
Sedangkan untuk bakteri, yang paling banyak menyebabkan sakit tenggorokan adalah Streptococcus. Bakteri ini dapat menimbulkan strep throat.
Infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan sakit tenggorokan dapat menyebar dengan mudah, terutama di tempat banyak orang berkumpul, seperti dalam ruang kelas, kantor, atau tempat peniitipan anak.
Di samping infeksi virus dan bakteri, terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan, di antaranya:
- Alergi. Reaksi alergi berupa peradangan saluran pernapasan, yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat alergen dapat menimbulkan sakit tenggorokan.
- Udara kering. Kondisi ini dapat menghilangkan kelembapan dalam mulut dan tenggorokan, sehingga terasa kering atau kasar, yang akhirnya memicu sakit tenggorokan.
- Cedera. Cedera pada tenggorokan dapat menimbulkan iritasi dan sakit tenggorokan. Misalnya, akibat makanan yang tersangkut di tenggorokan, luka benda tumpul atau tajam pada leher, atau berteriak atau berbicara dengan suara keras.
- Penyakit refluks asam lambung (GERD). Selain kerongkongan (esofagus), asam lambung juga dapat naik sampai tenggorokan, dan mengakibatkan tenggorokan meradang serta nyeri.
- Tumor. Tumor pada tenggorokan, kotak suara, atau lidah dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
- Abses. Abses atau nanah yg muncul pada tenggorokan dapat menimbulkan sakit tenggorokan.
Pengobatan Sakit Tenggorokan
Dalam menegakkan diagnosis, dokter umum akan menggali riwayat timbulnya gejala dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Pemeriksaan tersebut dapat berupa melihat kondisi tenggorokan, hidung dan telinga dengan alat yang dilengkapi lampu, meraba daerah leher untuk mengetahui adanya benjolan, atau mendengarkan suara napas dengan stetoskop.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan tes usap tenggorokan (swab tenggorokan) dengan mengambil sampel sekresi tenggorokan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat keberadaan bakteri Streptococcus sebagai penyebab sakit tenggorokan.
Untuk pasien yang dicurigai mengalami gangguan imunitas tubuh atau demam kelenjar (mononukleosis), dokter dapat memastikannya melalui tes darah.
Pengobatan Sakit Tenggorokan
Pengobatan sakit tenggorokan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Untuk sakit tenggorokan karena infeksi virus, tidak diperlukan pengobatan secara khusus dan gejala akan mereda dalam waktu 5-7 hari. Namun untuk dapat meredakan gejala dengan lebih cepat, beberapa upaya berikut ini dapat dilakukan di rumah:
- Berkumur dengan air hangat dicampur garam
- Beristirahat
- Minum yang banyak, namun hindari minuman panas
- Mengonsumsi makanan yang dingin dan lembut
- Hindari asap
- Mengulum batu es.
Jika upaya tersebut belum dapat meredakan gejala, maka paracetamol dapat diberikan. Selain obat pereda nyeri, obat semprot yang mengandung antiseptik, seperti fenol atau yang memiliki bahan penyejuk (mentol dan eukaliptus), dapat digunaan untuk melegakan tenggorokan.
Jika penderita mengalami sakit tenggorokan karena infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk meredakan gejala. Obat ini perlu dikonsumsi hingga habis untuk mencegah infeksi memburuk atau menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, jika antibiotik tidak dikonsumsi hingga habis, maka anak yang mengalami strep throat berisiko mengalami komplikasi berupa demam reumatik atau infeksi ginjal (pielonefritis).
Sementara untuk sakit tenggorokan yang disebabkan oleh penyakit GERD, dokter dapat meresepkan antasida, penghambat H2, atau penghambat pompa proton .
Pencegahan Sakit Tenggorokan
Cara utama untuk mencegah sakit tengorokan adalah dengan menerapkan pola hidup bersih untuk menangkal penularan bakteri atau virus. Upaya yang bisa dilakukan meliputi:
- Cuci tangan hingga bersih, terutama setelah menggunakan toilet, batuk, bersin, atau sebelum makan
- Gunakan tisu saat bersin atau batuk agar bisa langsung dibuang
- Hindari kontak dengan orang yang sakit
- Tidak berbagi perlengkapan makan atau minum dengan orang lain
- Bersihkan peralatan di rumah, seperti gagang telepon, remote tv, atau keyboard komputer secara teratur.
Belum ada Komentar untuk "Sakit Tenggorokan"
Posting Komentar