Penyakit Alergi Terhadap Kacang
Apa itu Alergi Kacang? Alergi Kacang merupakan reaksi alergi yang terjadi akibat tubuh menyalahartikan makanan yang berbahan dasar kacang sebagai salah satu alergen yang berbahaya. Dalam situasi seperti ini, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi untuk melawan alergen tersebut dan terkadang dapat memberikan efek yang cukup fatal, misalnya syok anafilaksis. Syok anafilaksis merupakan kondisi di mana tekanan darah akan menurun secara drastis dan saluran nafas akan menyempit, sehingga pernafasan terhambat. Namun, tidak semua penderita mengalami kondisi ini.
Siapa pun dapat mengalami alergi kacang, meskipun sebagian besar penderita adalah anak-anak. Segera temui dokter jika Anda atau anak Anda mengalami alergi kacang, baik dalam kadar ringan atau parah.
Penyebab Alergi Kacang
Alergi terjadi ketika sistem pertahanan tubuh menyalahartikan alergen sebagai zat yang berbahaya, sehingga tubuh akan menghasilkan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah. Histamin ini dapat menyebar dan mempengaruhi berbagai jaringan tubuh seperti kulit, mata, saluran pernapasan, hidung, paru-paru, usus hingga pembuluh darah. Alergi kacang pun demikian, yaitu tubuh mengenali protein kacang sebagai zat yang berbahaya.
Alergi kacang tidak selalu bereaksi saat seseorang mengonsumsi kacang. Terdapat kasus dimana pasien sangat sensitif, sehingga terserang alergi saat menghirup bau kacang atau menyentuh kacang secara langsung. Hingga sekarang, belum ada alasan yang jelas kenapa perbedaan kadar sensitivitas tiap orang ini bisa terjadi.
Potensi terserang alergi kacang akan lebih tinggi pada:
- Anak-anak, dan biasanya dimulai pada saat mereka berusia 14 bulan hingga 2 tahun dan berlanjut hingga dewasa.
- Dewasa yang pernah terserang alergi kacang atau alergi makanan lainnya saat masih anak-anak. Tidak seperti alergi lainnya, alergi terhadap kacang cenderung menetap dan tidak dapat dihilangkan atau disembuhkan. Hanya sekitar 20% penderita yang mampu sembuh saat beranjak dewasa.
- Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat alergi kacang atau alergi makanan lainnya.
- Orang yang memiliki kondisi dermatitis atopik atau sensitivitas yang berlebihan pada kulit.
Gejala Alergi Kacang
Gejala alergi kacang biasanya mulai terlihat dalam hitungan detik hingga beberapa jam setelah mengonsumsi atau menyentuh kacang, seperti:
- Ruam, gatal-gatal, hingga pembengkakan pada kulit.
- Pembengkakan pada wajah.
- Rasa gatal atau tidak nyaman di sekitar mulut dan tenggorokan.
- Pilek.
- Tenggorokan terasa seperti tercekik.
- Napas pendek.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Kram perut.
- Penyempitan dan pembengkakan pada saluran pernapasan.
- Pembengkakan pada bibir, lidah, dan bagian tubuh lainnya.
- Kesulitan bernapas.
- Tekanan darah menurun drastis.
- Syok.
- Denyut jantung berdetak cepat.
- Pusing.
- Pingsan.
Baca Juga : Kakek Ambiya, Tukang Cukur Sejak Zaman Penjajahan
Diagnosis Alergi Kacang
Pada awalnya, dokter biasanya akan melakukan tes fisik dan menanyakan mengenai makanan yang dikonsumsi, durasi dan frekuensi gejala yang muncul, hingga riwayat alergi Anda serta keluarga.
Apabila masih belum jelas apakah alergi yang Anda alami disebabkan oleh kacang atau makanan lain, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan metode eliminasi makanan. Pada tes ini, pasien akan diminta untuk tidak mengonsumsi kacang selama satu atau dua minggu, kemudian pasien diminta untuk kembali ke pola makan semula sambil mencatat semua yang dikonsumsinya. Tes ini tidak sepenuhnya aman, dan harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dari dokter.
Selain dengan menanyakan seputar gejala, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan tes eliminasi makanan, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes alergi seperti:
- Tes darah. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kadar antibodi imunoglobulin E (IgE) atau kadar antibodi alergen dalam tubuh.
- Tes kulit. Tes ini dilakukan dengan meletakkan makanan dengan kandungan alergen yang dicurigai menjadi pemicu di atas kulit pasien dan ditusuk dengan jarum. Jika muncul reaksi tertentu, maka pasien tersebut mungkin mengalami alergi kacang atau intoleransi pada makanan tertentu.
- Tes makanan. Dalam tes ini, dokter akan memberikan berbagai makanan dengan dan tanpa kadungan protein kacang. Selanjutnya pasien akan diamati selama kurang lebih 30 menit untuk melihat ada atau tidaknya reaksi alergi yang terjadi. Tes ini biasanya dilakukan di rumah sakit agar dapat ditangani secara langsung jika terjadi reaksi parah.
Pengobatan Alergi Kacang
Hingga sekarang, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan alergi kacang sepenuhnya, namun terdapat beberapa cara untuk meredakan gejalanya. Selain dengan menghindari makanan dan minuman dengan kandungan protein kacang, obat-obatan berikut dapat menjadi pendukung:
- Obat Antihistamin, untuk meredakan gejala alergi kacang dengan kadar ringan. Obat ini biasanya diminum saat gejala alergi mulai terlihat, atau tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan kacang. Biasanya, obat ini akan bereaksi dalam waktu 15-20 menit setelah diminum.
- Obat Epinefrin (adrenalin), untuk meredakan gejala alergi kacang yang parah. Obat ini biasa diresepkan dalam bentuk suntikan berbentuk pena agar cepat bereaksi. Obat ini harus segera disuntikkan untuk menghindari gejala memburuk.
Saat ini, terdapat penelitian yang menemukan bahwa imunoterapi atau desentisisasi dapat menjadi cara terbaik untuk memulihkan alergi kacang dan makanan lainnya. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan toleransi tubuh terhadap alergen. Walau terapi ini sudah berhasil membantu pasien alergi serbuk sari dan racun serangga, hingga sekarang terapi ini masih dikembangkan untuk memulihkan pasien alergi makanan (khususnya alergi kacang) karena tingkat keparahan dan komplikasi yang dapat terjadi, seperti reaksi anafilaksis.
Pencegahan Alergi Kacang
Walau terkadang sulit, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terserang alergi kacang, seperti:
- Memeriksa komposisi kandungan pada kemasan untuk memastikan makanan atau minuman bebas dari penggunaan protein kacang.
- Jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang Anda tidak pasti kandungannya.
- Selalu tanyakan bahan makanan yang digunakan pada pramusaji atau penjual saat membeli makanan atau minuman dari luar.
- Memberi tahu keluarga atau teman terdekat mengenai alergi Anda agar tidak disajikan makanan atau minuman dengan kandungan tersebut.
- Biskuit.
- Kue.
- Cokelat nougat.
- Es krim.
- Puding.
- Sereal.
- Granola.
- Sup.
- Saos kemasan.
- Roti gandum.
- Camilan.
- Madu.
- Makanan vegetarian.
- Salad.
- Makanan khas Indonesia, India, Thailand, Cina, Mediterania, Afrika, dan Meksiko yang mungkin mengandung minyak berprotein kacang.
Belum ada Komentar untuk "Penyakit Alergi Terhadap Kacang"
Posting Komentar