Silahkan Berdebat Di Media Sosial Selama Informasinya Benar


Pilkada Serentak digelar di 171 daerah. Para elite politik diingatkan tidak menghalalkan berbagai cara untuk meraih kekuasaan. Masyarakat pun diimbau tak mudah terpancing dengan berbagai isu yang muncul.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengkhawatirkan informasi hoax seliweran di media sosial. Untuk itu dia mengingatkan agar semua pihak memiliki pengetahuan sebagai benteng untuk memberantas hoax. "Kita harus melakukan cek dan ricek ulang terhadap setiap informasi yang dinilai janggal atau memiliki citra negatif. Bila hal ini terbiasa dilakukan, hoax otomatis bisa diatasi," ujar Hendri dalam keterangannya.

Dia tak memungkiri medsos memunculkan sisi positif dan negatif. Menurutnya, masyarakat perlu terus diedukasi agar bisa bijak memanfaatkannya. Jangan sampai Medsos justru dipakai untuk melakukan ujaran kebencian. "Demokrasi memang masuk ke ranah baru, era medsos. Perdebatan di medsos dipersilakan selama menggunakan informasi yang benar dan tidak menggunakan isu SARA," tuturnya.

Menurut Hendri, masyarakat harus mampu menahan diri dari pengaruh buruk medsos. Intinya, setiap individu pemilik akun media sosial dituntut dewasa dalam mengelola pesan yang diterimanya. "Kuncinya adalah selektif dalam menilai setiap pesan yang beredar dan dewasa dalam menyikapi pesan yang beredar," tegas Jubir Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini.

Selain itu, lanjutnya, budaya instan yang disukai masyarakat tidak boleh digunakan pada era keterbukaan informasi. Semua informasi harus disaring dan ditelaah sebelum disimpulkan.

Belum ada Komentar untuk "Silahkan Berdebat Di Media Sosial Selama Informasinya Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel