Pasukan dan Militer dalam Perang Balkan
Dua Perang Balkan yang terjadi di tahun 1912-13 sering dikatakan oleh para sejarawan sebagai prelude terhadap Perang Dunia Pertama, Karena memang Api yang memicu perang dunia pertama menyala di Balkan tahun 1914, dan mesiu yang membakarnya merupakan kesukesan Serbia pada tahun 1912-13
Di tahun 1912, daerah Balkan terbagi menjadi beberapa negara, yaitu Yunani, Serbia, Bulgaria, Romania, Montenegro, dan teritori Ottoman yang dikuasai langsung dari Konstantinopel (Istanbul). Negara-negara Balkan sebenarnya telah berencana untuk menyerang kembali kesultanan Ottoman selama bertahun-tahun dan membangun pasukan mereka sendiri untuk hal itu. Kesempatan mereka datang ketika Itali menginvasi teritori Ottoman di Libya pada tahun 1911. Walaupun invasi ini sendiri dipandang sebelah mata oleh kesultanan Ottoman, kejadian ini tetap mempersibuk sebagian pasukan dan officer terbaik Ottoman, serta membuka peluang untuk serangan dari daerah Balkan
Perang Balkan pertama (Oktober 1912 - Mei 1913) melibatkan aliansi negara-negara dalam Balkan League (Yunani, Serbia, Bulgaria, Montenegro) melawan pasukan Ottoman di Eropa. Tujuan Balkan League adalah "membebaskan" provinsi-provinsi Ottoman di daerah Balkan dan menambahkannya ke teritori nasional masing-masing negara. Perang ini berakhir dengan kekalahan pasukan Ottoman, tetapi perdamaian tidaklah berumur panjang, karena negara-negara dalam Balkan League segera bertikai dengan satu sama lain atas pembagian wilayah. Perang Balkan kedua (Juni-Juli 1913) dimulai ketika Bulgaria menyerang Yunani dan Serbia karena tidak puas dengan teritori yang diterima ketika perang Balkan pertama. Walaupun awalnya Bulgaria mendapat kesuksesan, lama kelamaan pasukan Bulgaria semakin terdorong dan dikalahkan oleh pasukan Yunani dan Serbia. Romania, negara Balkan yang netral di perang Balkan pertama mengambil kesempatan ini untuk mengambil wilayah Bulgaria. Ironisnya, pasukan Ottoman yang telah dikalahkan juga mengambil inisiatif atas situasi ini dan mengambil kembali beberapa provinsi yang sebelumnya telah dikuasai oleh pasukan Bulgaria
Pasukan Negara Yang Terlibat
Ottoman :
Infantri Ottoman di Kumanovo, Oktober 1912
Secara keseluruhan, Pasukan Ottoman di tahun 1912 merupakan pasukan berpengalaman yang telah menghadapi berbagai macam pemberontakan di daerah Asia dan Eropa. Dalam masa damai, pasukan Ottoman berjumlah 280,000 dan bisa dinaikkan lagi dengan mobilisasi hingga melebihi 700,000 personil jika perlu. Sistem Militer di pasukan Ottoman terdiri dari 4 tingkatan, yaitu 3 tahun di pasukan reguler (Nizam), 6 tahun sebagai reserve pasukan (Ihtiad), 9 tahun sebagai reserve lokal atau provinsi (Rediff), dan akhirnya 7 tahun sebagai sukarelawan militer (Myustehafaz). Walaupun begitu, terdapat banyak pengecualian dan sedikit orang yang menjalankan masa penuh militer 26 tahun sampai selesai
Pasukan reguler Ottoman sebenarnya cukup terlatih, termotivasi, dan diberi perlengkapan yang cukup bagus, tetapi berhasil dikalahkan karena militer Ottoman sendiri terlalu bergantung kepada pasukan Rediff dan Myustehafaz yang kurang terlatih dan dipersenjatai. Ketika perang Balkan dimulai, pasukan Ottoman di Eropa berjumlah sekitar 337,000 officer dan tentara. Sekitar 115,000 personil ditugaskan di daerah Thrace sementara sisanya sekitar 200,000 personil ditempatkan di Macedonia, dimana mereka nantinya akan menghadapi serangan gabungan Balkan League yang berjumlah sekitar 397,000 personil. Rencana Ottoman untuk mendatangkan pasukan tambahan dari Palestina dan Syria dibatalkan karena keberadaan AL Yunani di laut Mediterannia. Selain itu, banyak pasukan Ottoman di Eropa yang baru saja didemobilisasi, sehingga kekuatan pasukan Ottoman tidak dalam keadaan penuh.
Bulgaria:
Opolchenie (milisi) Bulgaria, 1912
Diantara semua kekuatan di perang Balkan, pasukan Bulgarialah yang berjumlah paling besar dan diperlengkapi dengan persenjataan yang paling bagus. Segera setelah perang dimulai, pasukan masa damai Bulgaria yang berjumlah 60,000 personil dinaikkan menjadi 350,000 personil dengan mobilisasi. Walaupun pasukan Bulgaria tidak begitu memiliki pengalaman berperang, tentara mereka sangat termotivasi dan lebih dari siap untuk menghadapi pasukan Ottoman. Struktur komando dan keahlian jendral mereka juga terbilang sangat bagus menurut pemerhati militer Barat.
Sistem Militer Bulgaria dibagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan usia. Pasukan aktif baris pertama (Deystuuyushta Armiya) yang personilnya berumur 21-23 tahun, merupakan pasukan masa damai Bulgaria yang mempunyai sekitar 2,891 officer, 4,204 NCO (Non-Comissioned Officer), dan 54,872 tentara. Dari semua ini, sekitar 46,445 personil dikatakan sebagai terlatih secara penuh dan siap perang. Pasukan reserve baris kedua (Reserva Armiya) yang terdiri dari ex-pasukan reguler baris pertama yang berusia 24-40 tahun. Milisi nasional (Narodno Opolcenie) menerima personil berusia 41-44 tahun di baris ketiga dan 45-46 di baris keempat.
Yunani :
Evzones (Infantri ringan) Yunani di Epirus, 1913
Yunani hanya memiliki pasukan kecil sebanyak 3,802 officer dan 18,875 tentara, yang bisa dinaikkan hingga 110,000 personil dengan mobilisasi. Ada juga Garda Nasional sebanyak 80,000 personil dan reservenya sebanyak 60,000 personil. Sebenarnya jumlah personil tadi bisa dinaikkan lagi, tetapi tidak dilakukan karena Yunani mempunyai keterbatasan dalam pakaian dan persenjataan. Tingkatan sistem militer Yunani yaitu 2 tahun di pasukan aktif, 21 tahun di reserve pertama, dan 8 tahun di reserve ketiga. Walaupun begitu, Yunani menerima cukup banyak sukarelawan, yang terkenal diantaranya dari Kreta, Holy Regiment dari Macedonia dan Epirus, serta Garibaldini dari Italia.
Serbia:
Infantri Serbia, Desember 1912
Serbia telah mengalami beberapa kali konflik sepanjang abad ke-19, dan psukan mereka mendapat reputasi sebagai pasukan yang tahan banting. Pada 1906 dilakukan usaha modernisasi, dan pada 1912 pasukan Serbia bisa dikatakan cukup terlatih dan siap perang. Struktur militer dibagi menjadi 4 tingkatan dimana 3 tingkatan disebut 'Ban' dan dibedakan dengan umur. Ban pertama (IBan) terdiri dari personil berusia 21-31 tahun, Ban kedua (II Ban) menerima personil berusia 32-38 tahun, dan Ban ketiga (Poskana Odbrana) terdiri dari personil berusia 39-45 tahun. Tingkatan keempat adalah milisi yang dibentuk dari personil yang terlalu muda atau terlalu tua untuk ketiga ban, biasanya umur 17-20 dan 45-50 tahun
Pasukan Serbia di masa damai berjumlah 3,700 officer dan 165,000 tentara yang bisa diperbanyak hingga 336,348 personil dengan mobilisasi.
Montenegro:
Infantri Montenegro menahan serangan Ottoman, Desember 1912
Pasukan Montenegro (Crnagorska Vojska) melindungi sebuah negara kecil dengan populasi sekitar 250.000 jiwa dengan sistem milisi yang memobilisasi hampir seluruh populasi laki-laki yang berumur 18-62 tahun, dan kekuatan militer Montenegro setelah mobilisasi penuh hanyalah 40,000 personil saja. Rekrutan berumur 18-19 diberi pelatihan militer dasar selama 12 bulan sebelum diperbolehkan bergabung dengan tentara lain yang berusia 20-53 tahun. Pasukan reserve baris kedua (Narodna Vojska) terdiri dari rekrutan tua yang berumur 53-62 tahun. Montenegro juga mendapat bantuan sukarelawan militer dari emigran Amerika dan populasi etnis Slav di daerah Austria-Hungaria.
Karena Montenegro tidak mempunyai rasa permusuhan yang besar terhadap Bulgaria, Montenegro hanya mengirimkan satu divisi sebanyak 12,000 personil saja dalam perang Balkan kedua, yang nantinya akan bertarung dibawah pasukan ketiga Serbia
Sebagai petarung individu, infantri Montenegro merupakan musuh yang kuat, tetapi kebiasaan taktik gerilya irregular mereka tidak cocok untuk perang modern dengan skala besar seperti perang Balkan ini. Montenegro juga tidak memiliki kesatuan medis militer resmi dan hanya memiliki satu rumah sakit militer berkapasitas 28 orang, shingga harus mengandalkan bantuan populasi lokal dan sukarelawan palang merah asing untuk hal-hal medis
Romania:
Tentara Romania menggunakan meriam Jerman Krupp 7.5cm M1903, 1913
Di 1913, Romania mempunyai pasukan masa damai terbesar di Balkan, dengan 6,419 officer dan 94,170 tentara yang bisa ditingkatkan ke 10,000 officer dan 460,000 tentara dengan mobilisasi. Struktur Militer dibagi menjadi tiga tingkatan berdasar usia, yaitu Barisan aktif pertama (Armata Activa) yang mengambil personil berusia 21-23, Barisan reserve kedua (Reserva Armatei) terdiri dari personil berusia 29-40 tahun, dan mereka yang berusia 41-46 tahun ditempatkan di Milisi baris ketiga (Militii)
Dalam perang Balkan kedua, Romania memobilisasi 330,000 personil, dimana Korps Dobrudzha yang berkekuatan 80,000 personil ditugaskan untuk menempati Dobrudzha selatan dan Korps berkekuatan 250,000 personil ditugaskan untuk menyerang Bulgaria untuk menempati Sofia. Tetapi karena pasukan Bulgaria terlalu sibuk menghadapi Yunani dan Serbia, Korps ini maju tanpa mendapatkan perlawanan yang berarti dan hampir mencapai Sofia ketika perjanjian damai disepakati
Senjata dan Perlengkapan Militer
Senapan dan Pistol:
Pistol Luger M1908 Parabellum (atas) dan Pistol Mauser C96 Broomhandle (bawah)
Beberapa revolver dan pistol yang digunakan dalam perang Balkan adalah Gasser M1870 Austria, yang paling sering dipakai oleh pasukan Montenegro dan Serbia. Serbia juga menggunakan M1895 Nagant Russia dan M1870 Francotte. Bulgaria menggunakan versi Russia dari revolver Smith & Wesson M1880 dan Pistol semi-automatik Jerman Luger M1908 Parabellum, dimana Bulgaria telah memesan sebanyak 1,500 buah di tahun 1908 dan 10,000 di tahun 1912. Yunani paling banyak menggunakan revolver St Etienne M1874 Prancis diantara yang lain, dan kesultanan Ottoman menggunakan pistol semi-automatik Jerman Mauser C96 'broomhandle' dan FN-Browning M1903 Belgia. Pistol lain yang sering digunakan di perang Balkan adalah Browning 1900 dan Mannlicher 1903
Pasukan Ottoman di tahun 1912 mengalami kekurangan senapan, hanya memiliki 713,404 senapan modern dan lama untuk pasukan mereka yang melebihi 700.000 personil. Dalam perang Balkan sendiri sekitar 20% infantri Ottoman tidak mendapatkan senapan modern, yang berarti senapan lama seperti M1874 Peabody-Martini dan Snider-Einfeld Inggris digunakan bersamaan dengan senapan moden Jerman Mauser M1890 dan M1903. Bulgaria menggunakan dua model Mannlicher Austria, yaitu M1880/90 dan M1895. Bulgaria memiliki 343,428 senapan di awal perang Balkan, yang nantinya akan bertambah dengan impor senapan Mosin-Nagant M1891 Russia. Russia juga mengirimkan hadiah berupa 25,000 senapan M1870 Berdan II untuk Reserva Armiya dan beberapa Milisi serta reservist Bulgaria menggunakan senapan Russia M1869 Krnka yang telah dikonversi menjadi magazine rifle. Yunani memiliki 190,000 senapan di dalam perang yang terdiri dari Mannlicher-Schönauer M1907 Austria dan M1874 Gras. Serbia memiliki stok senapan sebanyak 280,000 buah dalam perang. Senapan paling modern yang digunakan Serbia adalah Jerman Mauser M1910, tetapi pasukan Serbia juga menggunakan senapan model lama Mauser M1899 dan Mauser-Koka M1880 yang dikonversi menjadi magazine rifle. Montenegro telah membeli 20,000 Mosin-Nagant M1891 di tahun 1898, dan mengorder sebanyak 20,00 lagi di tahun 1905. Montenegro juga menggunakan senapan model lama yang dibeli di tahun 1800an, termasuk senapan Werndl M1873 Austria, Gras M1874 Yunani, dan M1870 Berdan. Romania menggunakan Mannlicher M1893 sebagai senapan utama mereka di tahun 1913, dan juga telah mengimpor 50,000 senapan Austria Steyr M1912 di tahun 1912. Di penutupan perang Balkan kedua, Romania membeli 60,000 senapan Mannlicher M1890 dan M1895 dari Austria-Hungaria. Selain itu beberapa reservist Romania menggunakan senapan Peabody-Martini M1879
Senapan Mesin (Machine Gun):
Senapan Mesin Maxim Jerman
Kehebatan Machine Gun telah diakui ketika perang berlangsung, dan semua pasukan di perang Balkan berlomba-lomba untuk menggunakan sebanyak mereka bisa dapatkan. Tetapi machine gun itu mahal, dan hanya sedikit yang digunakan ketika perang dimulai.
Jumlah machine gun yang digunakan kesultanan Ottoman dalam perang Balkan masih diperdebatkan, ada yang mengatakan 388 sampai 556 buah, tetapi kemungkinan besar jumlah yang terbanyak merupakan jumlah total machine gun yang dimiliki oleh kesultanan dan bukannya yang dipakai dalam perang Balkan. Kebanyakan machine gun Ottoman merupakan M1909 Maxim Jerman, tetapi ada juga beberapa Hotchkiss Prancis. Bulgaria telah mengimpor 144 M1908 Maxim di tahun 1908, dan mempunyai total sebanyak 232 Maxim di tahun 1913. Yunani hanya memiliki 84 buah Schwarzlose M1907 Austria. Serbia mempunyai 230 buah Maxim DWM M1909. Montenegro, dengan jumlah pasukan terkecil hanya memiliki 12 Maxim di tahun 1912, dan 7 buah Nordenfelt kuno. Romania memiliki 130 buah Maxim dan Schwarzlose.
Artileri:
Meriam 75mm 1897 Prancis
Sebagian besar pasukan yang terlibat sudah diperlengkapi dengan meriam dan artileri modern, tetapi artileri kuno dari tahun 1870an juga masih sering dipakai
Kesultanan Ottoman memiliki 648 buah meriam ringan Krupp 7.5cm M1904 dan 88 buah Krupp M1910. Mereka memiliki sedikit meriam berat modern, hanya 18 buah Krupp 10.5cm Belagerungskanone dan howitzer Krupp 15cm pada tahun 1912. Bulgaria memiliki total 1,108 buah artileri, kebanyakan berkaliber 75mm, termasuk 324 meriam Prancis yang dibeli pada tahun 1906-07. Mereka juga mempunyai 36 buah 120mm M1907 Prancis, 24 buah M1897 150mm Schneider Prancis, serta beberapa meriam 8.7cm dan 7.5cm Krupp M1873 Jerman. Yunani sedang mengalami kekurangan artileri, terutama artileri berat. Artileri Yunani didominasi oleh meriam 75mm 1897 Prancis. Serbia memiliki total 544 meriam, termasuk 188 meriam tembak cepat Prancis yang dibeli pada tahun 1906, serta beberapa meriam 90mm M1877 Prancis. Meriam berat yang digunakan oleh pasukan Serbia adalah 120mm M1897 Schneider Prancis dan howitzer berat 150mm. Artileri Montenegro yang hanya berjumlah 150 buah merupakan campuran antara artileri modern dan artileri kuno yang berasal dari tahun 1870 dan 1880. Meriam modern Montenegro termasuk 8 buah meriam 76.2mm M1902 dan 6 buah artileri gunung 76.2mm, semua berasal dari Russia. Meriam berat termasuk 16 buah meriam inggris 120mm, yang berasal dari tahun 1860. Meriam Romania adalah 7.5cm Krupp M1903 yang telah dibeli sejak 1908, dan 105mm Schneider M1910
Angkatan Udara:
Monoplane Deperdussin
Penggunaan pesawat terbang untuk militer dalam perang ini masih dibilang terbatas walau sudah dipionir oleh Italia di perang Italo-Turki 1911. Walaupun begitu, semua negara dalam perang ini memang memiliki pesawat terbang militer. Pesawat yang diterbangkan di perang ini kebanyakan berasal dari Prancis, seperti Monoplane Blériot XI, Nieuport, dan Deperdussin, serta Maurice Farman dan Henri Farman biplane.
Srpska Avijatika Serbia hanya memiliki 3 pesawat diawal perang, dan total 10 di akhir perang balkan kedua.Pilot Serbia kebanyakan datang dari Russia yang juga mendatangkan beberapa pesawat Russia tambahan. Yunani diawal perang memiliki 4 Maurice Farman MF-7 dan sepanjang perang menambahkan 2 buah seaplane. Bulgaria awalnya memiliki 5 buah pesawat, tetapi bertambah sampai total 17 di perang Balkan kedua, jumlah terbanyak dari seluruh negara Balkan. Romania telah membentuk AU sendiri (Grupul Aviatie) di tahun 1911, dan di tahun 1913 memiliki 4 pesawat Henri Farman dan 4 Blériot XI. AU Romania adalah yang pertama kali menjatuhkan propaganda ke kota musuh lewat pesawat dalam sejarah, Yaitu di Sofia tahun 1913. Kesultanan Ottoman sudah tertarik dan membentuk AU sendiri sejak 1909, tetapi proses modernisasi cukup lambat karena alasan finansial. 10 pilot Turki telah menjalani latihan penerbangan di Prancis pada tahun 1912, tetapi masih tetap kurang berpengalaman ketika perang Balkan dimulai. AU Ottoman awalnya memiliki 17 pesawat yang diterbangkan pilot Jerman dan Turki. Karena kurang latihan dan pengalaman, performa AU Ottoman di perang Balkan pertama cukup buruk, walaupun akhirnya performa mereka menjadi lebih bagus di perang Balkan kedua. Masalah friendly fire di tahun 1913 membuat AU Ottoman menambahkan simbol negara di pesawat mereka, membuat mereka AU pertama sepanjang sejarah yang menorehkan insignia atau simbol ke pesawat mereka
Sumber : kaskus / Zooasaurus
Belum ada Komentar untuk "Pasukan dan Militer dalam Perang Balkan"
Posting Komentar