Membandingkan Pasukan Khusus Indonesia Dengan Pasukan Khusus Amerika

SELAMAT DATANG AGAN-AGAN SEKALIAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN 
 



Pasukan khusus atau pasukan operasi khusus adalah satuan militer yang dibentuk dan dilatih untuk melakukan misi perang non-konvensional, anti-teroris, pengintaian, aksi langsung, dan pertahanan luar negeri. Pasukan khusus biasanya terdiri dari kelompok kecil yang sangat terlatih, yang dipersenjatai dengan senjata khusus, yang bekerja secara mandiri, siluman, dengan kecepatan tinggi, dan dengan kerja sama yang dekat. Pasukan khusus juga sering diberi tugas melatih satuan militer luar negeri, jadi dibutuhkan juga keahlian budaya dan bahasa.

Istilah ini sebenarnya agak samar-samar, karena kriteria pasukan khusus bisa berbeda pada setiap negara, tetapi, pasukan khusus tidak sama dengan pasukan elit. Pasukan elit adalah satuan tentara yang dipilih dan disatukan menjadi satuan yang sama. Semua pasukan khusus adalah pasukan elit, tapi pasukan elit belum tentu pasukan khusus. Pasukan elit dibuat agar bisa mengerjakan tugas pasukan reguler, tetapi secara lebih baik.
 


Proses seleksi masuk pasukan khusus sangat sulit, dan biasanya pelatihannya melebihi dua tahun. Beberapa misi juga membutuhkan pelatihan sendiri. Karena tugas pasukan khusus biasa secara diam-diam dan berhubungan dengan informasi rahasia, para calon anggota pasukan khusus diharuskan melewati proses pengujian yang berat, yang memiliki tingkat kegagalan yang tinggi.

Karena kerahasiaan yang menyelimuti pelatihan dan tugas mereka, pasukan khusus memiliki aura misteri, dan sering menjadi topik fiksi militer dan film aksi. Dan bertolak belakang dari profil terkenal mereka di media dan budaya, para anggota pasukan khusus sering menyebut diri mereka sebagai "Profesional Sunyi".



Matra Darat, Tontaipur Kostrad - Green Berets:

 

Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika, yang dikenal sebagai Baret Hijau karena tutup kepala khas mereka, merupakan operasi khusus bertugas dengan lima misi utama: perang konvensional (misi asli dan yang paling penting dari Pasukan Khusus), pertahanan internal asing, pengintaian khusus , tindakan langsung, dan kontra-terorisme. Tugas lainnya termasuk pencarian tempur dan penyelamatan (CSAR), kontra-narkotika, kontra-proliferasi, penyelamatan sandera, bantuan kemanusiaan, penghapusan ranjau kemanusiaan, operasi informasi, pemeliharaan perdamaian, operasi psikologis, bantuan keamanan, dan perburuan orang yang paling dicari.

Persenjataan : M4a1, MK46 Mod 0 / MK48 Mod 0, M9 Beretta, M107, Javelin missile.






Peleton Intai Tempur biasa disebut (Tontaipur) adalah pasukan berkualifikasi khusus Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Pembinaan satuan berada di Batalyon Intelijen dan dalam pengoperasian dibawah kendali Panglima Kostrad yang berkemampuan tri matra walaupun berasal dari matra utama darat. Anggotanya direkrut dari satuan-satuan yang berdinas di Kostrad.

Latihan pembentukan tontaipur Kostrad melalui beberapa tahap yaitu:

Tahap I berupa latihan tempur di medan latihan Kostrad yang terletak di Gunung Sangga Buana (Komplek Latihan Kostrad).
Tahap II ialah latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Kostrad menitikberatkan latihan ini pada intelijen tempur.
Tahap III terdiri dari latihan teknik tempur bawah air di Satuan Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat, di Pondok Dayung dan Pulau Damar, teluk Jakarta Utara.
Tahap IV merupakan latihan aplikasi latihan berganda di Situ Lembang, Bandung.

Sampai saat ini pelatihan Tontaipur telah meluluskan 4 gelombang pelatihan yang diikuti oleh perwira, bintara dan tamtama sebanyak kurang lebih 300 personel.

Persenjataan : SPR 2 (Senjata Penembak Jitu buatan Indonesia), SS1, M16, AK-47 (tapi sudah tidak digunakan lagi), Pistol Revolver, M9 Beretta.




Matra Laut, Denjaka - DEVGRU:



 

Naval Special Warfare Development Group (NSWDG), atau akrab disapa DEVGRU, adalah komponen Angkatan Laut AS dari Komando Operasi Khusus Gabungan. Tim ini sering disebut juga sebagai SEAL Team Six, nama pendahulunya yang secara resmi dibubarkan pada tahun 1987. DEVGRU secara administratif didukung oleh Naval Special Warfare Command dan operasional diperintahkan oleh Komando Operasi Khusus Gabungan. Informasi tentang DEVGRU diklasifikasikan dan rincian kegiatannya biasanya tidak pernah dikomentari oleh Gedung Putih atau Departemen Pertahanan. Meskipun berubah nama secara resmi, "SEAL Team Six" tetap diakui secara luas, terutama dalam film. Jika agan mengikuti perburuan Osama bin Laden atau pernah menyaksikan film berjudul Zero Dark Thirty, pasukan DEVGRU inilah yang melakukan operasi tersebut, dan salah satu anggota DEVGRU yang menembak Osama Bin Laden. Biasanya anggota DEVGRU jenggotnya tebal-tebal.
 



Meskipun DEVGRU diciptakan sebagai unit kontra-terorisme maritim, namun telah menjadi sebuah unit operasi khusus multi-fungsional dengan beberapa peran yang mencakup personel berisiko tinggi / ekstraksi sandera dan misi khusus lainnya.

Persenjataan : HK 416, M4a1, MK 12 SPR, M82, McMillan TAC-338, Pistol HK45CT.

 

Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Intinya Denjaka memang dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut.



Setiap prajurit Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang bermaterikan:

Intelijen,
Taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase,
Dasar-dasar spesialisasi,
Komando kelautan dan keparaan lanjutan

Persenjatan : Submachine gun MP5, HK PSG1, Daewoo K7, senapan serbu G36, HK416, M4, Pindad ss-1, CZ-58, senapan mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta pistol Beretta, HK P30 dan SIG Sauer 9 mm. 




Matra Udara, Denbravo 90 - 27th Special Operation Wing:

Operasi Khusus Wing 27 (27th SOW) adalah Pasukan Sayap Amerika Serikat Angkatan Udara ditempatkan di Cannon Air Force Base, New Mexico. Pasukan ini ditugaskan untuk Komando Operasi Khusus Angkatan Udara (AFSOC).
 


Misi dari 27 SOW termasuk penyusupan, dan memasok pasukan operasi khusus; pengisian bahan bakar udara operasi khusus sayap putar dan pesawat tiltrotor; dan dukungan api presisi. Kemampuan ini mendukung berbagai misi operasi khusus termasuk tindakan langsung, perang non-konvensional, pengintaian khusus, kontra-terorisme, pemulihan personil, operasi psikologis dan operasi informasi.
Tidak hanya di udara, namun juga di darat dengan melakukan berbagai tugas dukungan untuk Jet Tempur, dengan menghancurkan Pangkalan Udara musuh, mengacaukan radar musuh, dsb.

Persenjataan : Mereka menggunakan M4, MP5SD dan varian lainnya, MK 12, M9, M11, M870. Cukup banyak senjata dan furnitur kecepatan tinggi lainnya yang SOW gunakan. CAM4FA556, FA556AR, EOTECH ACOGs, PEQ-2 dan PEQ-15. AN / PRC-148s, dan Harris 117.

 



Satuan Bravo 90 (disingkat Satbravo-90) sebelumnya bernama Denbravo 90 adalah satuan pelaksana operasi khusus Korps Pasukan Khas yang berkedudukan langsung di bawah Dankorpaskhas. Satuan Bravo 90 Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.
Terbilang pasukan khusus Indonesia yang paling muda pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara.


 Persenjataan ; Pistol Scorpion sudah tinggal kenangan. Kini Bravo memiliki senjata jagonya CQB yaitu MP 5. Sebagian adalah hibah dari Korea. Namun begitu masih bagus. Pistol pun pakai SiG Sauer. Anggota Bravo dilengkapi uniform full gears dengan peralatan terbaru. Mulai dari rompi anti peluru, NVG, GPS, pelindung kaki dan lutut, sepatu khusus, pelindung mata, pisau lempar sampai alat komunikasi point to point. Bahkan dalam situasi khusus, Bravo bisa memboyong pesawat – pesawat TNI-AU dari pesawat angkut sampai pesawat tempur untuk menyokong misi operasinya. Bravo juga kini telah memiliki senjata SAR-21 (Singapore Air Rifle). Kabarnya Bravo mendapat 50 buah senjata jenis ini dari Mabes TNI





Demikian penjabaran yang bisa TS bagikan pada malam hari ini. Sumber yang paling banyak TS ambil merupakan dari Wikipedia. Pembandingan ini versi atau menurut TS saja saya, karena dilihat dari fungsi, kekuatan personel, kemampuan yang hampir sama. Mohon maaf juga, seandainya salah kamar, hehe . Mungkin juga pasukan diatas sudah ada yang menjabarkan. Semoga bacaan ringan ini dapat memberi wawasan





Sumber : kaskus / mr.sirait

Belum ada Komentar untuk "Membandingkan Pasukan Khusus Indonesia Dengan Pasukan Khusus Amerika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel