Kumpulan Kisah Inspiratif Bisnis dan Kehidupan yang Bisa Terjadi Tingah-Tengah Kita
Mungkin ada yang repost... karena ini hasil ane terjemahin, ketik, dan nyomot2 di tempat lain. Tapi semoga Agan berkenan.
Beberapa cerita dibawah ini mungkin seperti ditujukan kepada orang2 yang ingin berbisnis atau wirausaha. Ada beberapa poin manajemen dalam kehidupan sehari-hari. Tapi layak anda baca. Dijamin gk akan menyesal membacanya. Ane yakin berguna sebagai inspirasi dalam kehidupan nyata.
Oh ya.. Sekali lagi... Ane bukan Motivator. Cuma sekedar pengen sharing aja.
Uang:
Seorang
turis datang ke sebuah penginapan, memberikan uang Rp. 100.000 kepada
penjaga penginapan, “Ini uang panjer, saya naik dulu lihat-lihat ada
kamar bagus nggak.”
Segera setelah itu, si penjaga penginapan langsung mebawa uang tersebut ke warung sebelah untuk membayar hutang rokoknya 100rb. Lalu si penjaga warung ke seberang jalan untuk membayar kasbonnya 100rb ke bengkel seberang. Boss bengkel membawa uang 100rb tersebut untuk bayar hutangnya ke pramuria (maklum lagi krismon, ginian juga bisa ngutang), lalu si pramuria pun mendatangi penjaga penginapan untuk membayar kasbon kamarnya 100rb dengan uang tersebut. Penjaga penginapan pun langsung menyimpan uang 100rb tersebut.
Tidak lama kemudian si turis turun menggambil panjerannya 100rb dan berkata, gk ada kamar yang cocok, lalu pergi meninggalkan penginapan.
Apa yang kita pelajari disini? Tidak ada produksi, tidak ada yang mendapat apapun. Namun hutang semuanya lunas.
Inilah sekilas cerita sederhana apa yang dinamakan perputaran uang.
Segera setelah itu, si penjaga penginapan langsung mebawa uang tersebut ke warung sebelah untuk membayar hutang rokoknya 100rb. Lalu si penjaga warung ke seberang jalan untuk membayar kasbonnya 100rb ke bengkel seberang. Boss bengkel membawa uang 100rb tersebut untuk bayar hutangnya ke pramuria (maklum lagi krismon, ginian juga bisa ngutang), lalu si pramuria pun mendatangi penjaga penginapan untuk membayar kasbon kamarnya 100rb dengan uang tersebut. Penjaga penginapan pun langsung menyimpan uang 100rb tersebut.
Tidak lama kemudian si turis turun menggambil panjerannya 100rb dan berkata, gk ada kamar yang cocok, lalu pergi meninggalkan penginapan.
Apa yang kita pelajari disini? Tidak ada produksi, tidak ada yang mendapat apapun. Namun hutang semuanya lunas.
Inilah sekilas cerita sederhana apa yang dinamakan perputaran uang.
Apa penyebab harga emas naik turun:
Seorang
pengusaha datang ke satu desa. Di desa tersebut banyak sekali monyet.
Si pengusaha pun bicara kepada salah satu warga desa, saya berani beli
monyet dengan harga Rp 100.000.
Warga percaya tidak percaya lalu mencoba menangkap seekor monyet. Alhasil pengusaha pun membayarnya 100rb. Terdengar oleh seluruh warga desa, semua pun sibuk menangkap monyet. Hingga monyet yang tersisa pun tinggal sedikit.
Sekitar 2000 ekor monyet sudah ada di tangan pengusaha. Lalu karena kelangkaan monyet, pengusaha menaikkan harga menjadi Rp 200.000 per monyet. Warga pun dengan semangat menangkap sisa monyet tersebut. Lalu Monyet semakin langka. Pengusaha menaikkan harga menjadi Rp 500.000, namun tidak ada satu pun monyet yang tersisa di desa itu. Pengusaha memberi tawaran 1juta per monyet. Tetap saja percuma.
Akhirnya monyet di tangan pengusaha pun berjumlah 3000 ekor. Pengusaha pulang ke kota. Asisten sang pengusaha menawarkan kepada warga desa monyet si pengusaha dengan harga 500rb, sebab nantinya bisa dijual ke pengusaha dengan harga 1jt. Seluruh warga desa berbondong-bondong memecahkan celengan dan tabungannya untuk memborong 3000 monyet itu.
Asisten pengusaha pun pulang dengan membawa uang hasil penjualan 3000 ekor monyet. Semenjak itu, pengusaha dan asistennya tidak pernah lagi mengunjungi desa. Waktu berlalu, warga desa pun tidak tahan dan melepas monyet-monyet tersebut, karena membeli pisang untuk monyet memerlukan biaya. Alhasil desa itu mejadi penuh kembali dengan monyet-monyet.
Ini yang dinamakan Pasar Saham, Pasar Emas, Sekuritas dan Pasar Properti.
Warga percaya tidak percaya lalu mencoba menangkap seekor monyet. Alhasil pengusaha pun membayarnya 100rb. Terdengar oleh seluruh warga desa, semua pun sibuk menangkap monyet. Hingga monyet yang tersisa pun tinggal sedikit.
Sekitar 2000 ekor monyet sudah ada di tangan pengusaha. Lalu karena kelangkaan monyet, pengusaha menaikkan harga menjadi Rp 200.000 per monyet. Warga pun dengan semangat menangkap sisa monyet tersebut. Lalu Monyet semakin langka. Pengusaha menaikkan harga menjadi Rp 500.000, namun tidak ada satu pun monyet yang tersisa di desa itu. Pengusaha memberi tawaran 1juta per monyet. Tetap saja percuma.
Akhirnya monyet di tangan pengusaha pun berjumlah 3000 ekor. Pengusaha pulang ke kota. Asisten sang pengusaha menawarkan kepada warga desa monyet si pengusaha dengan harga 500rb, sebab nantinya bisa dijual ke pengusaha dengan harga 1jt. Seluruh warga desa berbondong-bondong memecahkan celengan dan tabungannya untuk memborong 3000 monyet itu.
Asisten pengusaha pun pulang dengan membawa uang hasil penjualan 3000 ekor monyet. Semenjak itu, pengusaha dan asistennya tidak pernah lagi mengunjungi desa. Waktu berlalu, warga desa pun tidak tahan dan melepas monyet-monyet tersebut, karena membeli pisang untuk monyet memerlukan biaya. Alhasil desa itu mejadi penuh kembali dengan monyet-monyet.
Ini yang dinamakan Pasar Saham, Pasar Emas, Sekuritas dan Pasar Properti.
Sistem Manajemen Singa:
Singa
memberi kuasa kepada Macan untuk mengatur 10 Serigala. Setiap mendapat
daging, Macan membagi secara adil menjadi 11 bagian, 10 untuk Serigala, 1
untuk dia. Lama kelamaan Serigala merasa bagiannya kecil, lalu mengamuk
dan melawan Macan, 1 Serigala gk sanggup, tapi 10 Serigala bisa melawan
1 Macan. Macan ketakutan mengghadap ke Singa minta resign (berhenti
kerja).
Sang Singa berkata, sini lu lihat gw.
Singa membagi daging menjadi 11 bagian dengan besar kecil tidak sama. Dia sendiri mengambil bagian paling besar dan sisanya dibagikan ke 10 Serigala. Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” Alhasil 10 Serigala pun berantem memperebutkan bagian yang terbesar. Serigala yang kuat menang, yang lemah dapat bagian terkecil.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajemen Kinerja/Performa.
Hari ke-2, Singa membagi daging menjadi 11, Singa sendiri mengambil 2 potong, Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” 10 Serigala melihat hanya ada 9 potong daging, langsung bergegas merebut daging. Alhasil Serigala lemah tidak dapat.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajemen Eliminasi.
Hari ke-3, Singa membagi daging menjadi 2 bagian, Singa sendiri mengambil 1. Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” Alhasil 10 Serigala pun berantem memperebutkan satu-satunya daging yang besar, Serigala kuat pun menang, setelah dia makan kenyang, barulah serigala lain boleh ikut makan. Serigala lain pun jadi bawahan Serigala kuat. Seterusnya Sang Singa hanya perlu mengatur 1 Serigala kuat, Serigala kuat yang mengartur Serigala lain.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajement Kompetisi.
Hari ke-4 Singa membagi daging menjadi 5 bagian, Singa sendiri mengambil 3, Tersisa 2 potong daging. 1 dari 2 potong daging tersebut dibagi 9 daging. Lalu Singa berkata “Ini 9 potong daging kecil kalian bagi sendiri, saya mau lihat dulu kinerja kalian, nanti yang kerjanya bagus dapat potongan daging besar. Di saat itu, setiap Serigala bekerja dengan baik, bahkan ada yang mengembalikan bagiannya kepada Singa untuk menunjukkan kinerjanya yang bagus. Alhasil Singa mendapat lebih dari 80% dari total semua daging.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Aturan Resmi (Business Rule).
Hari terakhir, Singa tidak membagikan sepotong daging pun, membiarkan Serigala makan rumput. Karena sudah beberapa hari bertempur dan lelah, Serigala pun akhirnya rukun dan bersama-sama makan rumput.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Masyarakat Ideal/Harmonis (Harmonious Society).
Sang Singa berkata, sini lu lihat gw.
Singa membagi daging menjadi 11 bagian dengan besar kecil tidak sama. Dia sendiri mengambil bagian paling besar dan sisanya dibagikan ke 10 Serigala. Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” Alhasil 10 Serigala pun berantem memperebutkan bagian yang terbesar. Serigala yang kuat menang, yang lemah dapat bagian terkecil.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajemen Kinerja/Performa.
Hari ke-2, Singa membagi daging menjadi 11, Singa sendiri mengambil 2 potong, Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” 10 Serigala melihat hanya ada 9 potong daging, langsung bergegas merebut daging. Alhasil Serigala lemah tidak dapat.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajemen Eliminasi.
Hari ke-3, Singa membagi daging menjadi 2 bagian, Singa sendiri mengambil 1. Lalu Singa berkata “Ini daging mau gimana baginya terserah kalian, kalian urus sendiri.” Alhasil 10 Serigala pun berantem memperebutkan satu-satunya daging yang besar, Serigala kuat pun menang, setelah dia makan kenyang, barulah serigala lain boleh ikut makan. Serigala lain pun jadi bawahan Serigala kuat. Seterusnya Sang Singa hanya perlu mengatur 1 Serigala kuat, Serigala kuat yang mengartur Serigala lain.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Manajement Kompetisi.
Hari ke-4 Singa membagi daging menjadi 5 bagian, Singa sendiri mengambil 3, Tersisa 2 potong daging. 1 dari 2 potong daging tersebut dibagi 9 daging. Lalu Singa berkata “Ini 9 potong daging kecil kalian bagi sendiri, saya mau lihat dulu kinerja kalian, nanti yang kerjanya bagus dapat potongan daging besar. Di saat itu, setiap Serigala bekerja dengan baik, bahkan ada yang mengembalikan bagiannya kepada Singa untuk menunjukkan kinerjanya yang bagus. Alhasil Singa mendapat lebih dari 80% dari total semua daging.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Sistem Aturan Resmi (Business Rule).
Hari terakhir, Singa tidak membagikan sepotong daging pun, membiarkan Serigala makan rumput. Karena sudah beberapa hari bertempur dan lelah, Serigala pun akhirnya rukun dan bersama-sama makan rumput.
Singa berbisik kepada Macan, ini namanya Masyarakat Ideal/Harmonis (Harmonious Society).
Karyawan Komplain:
Profil tentang Terry Gou
Introduction Foxconn
Suatu hari Terry Gou, Presiden direktur perusahaan Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. atau yang lebih popular dengan sebutan Foxconn diajukan pertanyaan oleh seorang Programer Foxconn. Mengapa kita (karyawan) yang mati-matian setiap hari bekerja lembur tanpa kenal waktu, tetapi malahan Anda yang kaya bukan kami?
Terry Gou dengan santai menjawab:
1. 30 Tahun yang lalu, sewaktu saya mendirikan Foxconn, taruhan saya adalah Keluarga saya. Kalau waktu itu saya tidak berhasil, mungkin saya tidak bisa menghidupi keluarga saya. Lalu, Anda hanya mengirim beberapa lembar CV anda ke Foxconn dan diterima bekerja disini, kalau senang Anda menetap, kalau tidak senang dengan mudah Anda bisa resign.
Perbedaan kita: Membuka lapangan kerja dan Bekerja.
2. Saya memulai dari usaha produksi konektor kecil-kecilan, hingga sampai saat ini karena kejelian, saya memilih untuk bekerjasama dengan Apple untuk membuat hardware mereka. Lalu kamu bisa bekerja di salah satu divisi Foxconn karena jurusan kamu dan terpilih lewat seleksi.
Perbedaan kita: Saya memilih dan Anda dipilih.
3. Setiap harinya selama 24 jam saya berpikir bagaimana mencari keuntungan, salah ambil keputusan sedikit saja, bisa berpengaruh pada nasib puluhan ribu rumah tangga dan ratusan ribu pemegang saham. Sedangkan kamu hanya memikirkan, kapan boleh pulang untuk menemani keluarga.
Perbedaan kita: Berat ringannya tanggung jawab dan beban.
Alhasil: Si Terry menang Telak
Introduction Foxconn
Suatu hari Terry Gou, Presiden direktur perusahaan Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. atau yang lebih popular dengan sebutan Foxconn diajukan pertanyaan oleh seorang Programer Foxconn. Mengapa kita (karyawan) yang mati-matian setiap hari bekerja lembur tanpa kenal waktu, tetapi malahan Anda yang kaya bukan kami?
Terry Gou dengan santai menjawab:
1. 30 Tahun yang lalu, sewaktu saya mendirikan Foxconn, taruhan saya adalah Keluarga saya. Kalau waktu itu saya tidak berhasil, mungkin saya tidak bisa menghidupi keluarga saya. Lalu, Anda hanya mengirim beberapa lembar CV anda ke Foxconn dan diterima bekerja disini, kalau senang Anda menetap, kalau tidak senang dengan mudah Anda bisa resign.
Perbedaan kita: Membuka lapangan kerja dan Bekerja.
2. Saya memulai dari usaha produksi konektor kecil-kecilan, hingga sampai saat ini karena kejelian, saya memilih untuk bekerjasama dengan Apple untuk membuat hardware mereka. Lalu kamu bisa bekerja di salah satu divisi Foxconn karena jurusan kamu dan terpilih lewat seleksi.
Perbedaan kita: Saya memilih dan Anda dipilih.
3. Setiap harinya selama 24 jam saya berpikir bagaimana mencari keuntungan, salah ambil keputusan sedikit saja, bisa berpengaruh pada nasib puluhan ribu rumah tangga dan ratusan ribu pemegang saham. Sedangkan kamu hanya memikirkan, kapan boleh pulang untuk menemani keluarga.
Perbedaan kita: Berat ringannya tanggung jawab dan beban.
Alhasil: Si Terry menang Telak
Pelajaran dari Li Ka Shing:
Profil Li Ka Shing
Tips Sukses ala Li Ka Shing
Mantan orang terkaya se-Asia, Li Ka Shing pernah mengatakan:
Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesuksesan seseorang, banyak orang yang tidak lulus sekolah namun jadi milyuner.
Li Ka Shing mengumpamakan tingkat pendidikan seperti transportasi ke tempat kerja.
Lulusan SD = Jalan Kaki, SMP = Naik sepeda, SMA = Naik Bus Way, S1 = Pesawat kelas Ekonomi, S2 = Pesawat kelas Bisnis, S3 = Pesawat First Class.
Sesampainya kamu ditempat kerja, Atasan hanya akan bertanya, “Apa yang bisa kamu kerjakan untuk perusahaan?” Tidak ada yang menanyakan “Naik apa kamu tadi ke sini?”
Tips Sukses ala Li Ka Shing
Mantan orang terkaya se-Asia, Li Ka Shing pernah mengatakan:
Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesuksesan seseorang, banyak orang yang tidak lulus sekolah namun jadi milyuner.
Li Ka Shing mengumpamakan tingkat pendidikan seperti transportasi ke tempat kerja.
Lulusan SD = Jalan Kaki, SMP = Naik sepeda, SMA = Naik Bus Way, S1 = Pesawat kelas Ekonomi, S2 = Pesawat kelas Bisnis, S3 = Pesawat First Class.
Sesampainya kamu ditempat kerja, Atasan hanya akan bertanya, “Apa yang bisa kamu kerjakan untuk perusahaan?” Tidak ada yang menanyakan “Naik apa kamu tadi ke sini?”
Spoiler for Amir dan Ujang:
Amir
(nama samaran) membeli sebungkus rokok di warung seharga Rp. 20,000,
Amir yang lupa bawa korek bilang sama yang jaga warung, koreknya apinya
untuk saya aja sekotak ya. Si penjaga warung nggak ngasih. (Nyesek nich
si Amir).
Lalu Ujang (nama ngarang) membeli sebungkus rokok diwarung yang sama, juga lupa bawa korek, Si Ujang pun bilang sama yang jaga warung, Potong 200 perak ya, buat ane beli korek sekotak. Si penjaga warung ngasih.
Aneh kan??? Perbedaannya adalah, hamper rata-rata setiap orang pasti ngasih si Ujang. Karena menurut logika, dengan cara si Amir, yang jaga warung ngerasa cuma untung 1 kali, sedangkan cara Ujang untung 2 kali (Untung jual Rokok dan Korek).
Trik marketing seperti ini sering digunakan (Buy 1 get 1), si pembeli kadang mikir, untung beli 1 gratis 1, emang yang jual mau rugi???
Hikmah: kadang dengan pemikiran dari sisi yang bebeda, Agan bisa dapat sesuatu yang menakjubkan.
Lalu Ujang (nama ngarang) membeli sebungkus rokok diwarung yang sama, juga lupa bawa korek, Si Ujang pun bilang sama yang jaga warung, Potong 200 perak ya, buat ane beli korek sekotak. Si penjaga warung ngasih.
Aneh kan??? Perbedaannya adalah, hamper rata-rata setiap orang pasti ngasih si Ujang. Karena menurut logika, dengan cara si Amir, yang jaga warung ngerasa cuma untung 1 kali, sedangkan cara Ujang untung 2 kali (Untung jual Rokok dan Korek).
Trik marketing seperti ini sering digunakan (Buy 1 get 1), si pembeli kadang mikir, untung beli 1 gratis 1, emang yang jual mau rugi???
Hikmah: kadang dengan pemikiran dari sisi yang bebeda, Agan bisa dapat sesuatu yang menakjubkan.
Penjual Susu Keliling:
Ada seorang penjual susu keliling. Di gerobaknya tertulis, 1 Botol = Rp. 3.000, 3 Botol = Rp. 10.000.
Lalu seorang Ibu datang beli Susu. Tapi belinya sebotol-sebotol biar harganya 3 x 3000 = Rp. 9.000. Sampe di rumah si ibu bergumam dalam hati “Asyikk.. dapat 3 botol tapi untung Rp. 1.000. Sedangkan si penjual susu bergumam dalam hati “Mantap nich trik, tiap kali gw berhasil jual 3 botol sekaligus, meskipun mereka cuma beli satu-satu.
Trik marketing seperti ini bukan cuma untung, tapi kadang juga menarik peminat.
Lalu seorang Ibu datang beli Susu. Tapi belinya sebotol-sebotol biar harganya 3 x 3000 = Rp. 9.000. Sampe di rumah si ibu bergumam dalam hati “Asyikk.. dapat 3 botol tapi untung Rp. 1.000. Sedangkan si penjual susu bergumam dalam hati “Mantap nich trik, tiap kali gw berhasil jual 3 botol sekaligus, meskipun mereka cuma beli satu-satu.
Trik marketing seperti ini bukan cuma untung, tapi kadang juga menarik peminat.
Cerita si Memed:
Memed
yang berusia 7 tahun pergi menemani emak belanja ke toko. Si penjaga
toko membuka setoples permen dan menawarkan Memed untuk ambil sendiri,
namun Memed tidak menggubrisnya.
Keesokkannya si penjual yang merasa Memed pemalu langsung menggambil segenggam permen dari toples dan memasukkan ke kantong Memed.
Sesampainya di rumah, emak bertanya, kog kamu nggak ambil sendiri permennya. Memed menjawab, “Tangan saya kecil Mak, segenggam cuma dapet 3, kalo si boss kan tangannya besar, lihat nich dapet 10 permen”.
Anjr*tttt… si Memed kecil-kecil udah jago, tahu kelemahan sendiri dan mengandalkan keunggulan lawan.
Keesokkannya si penjual yang merasa Memed pemalu langsung menggambil segenggam permen dari toples dan memasukkan ke kantong Memed.
Sesampainya di rumah, emak bertanya, kog kamu nggak ambil sendiri permennya. Memed menjawab, “Tangan saya kecil Mak, segenggam cuma dapet 3, kalo si boss kan tangannya besar, lihat nich dapet 10 permen”.
Anjr*tttt… si Memed kecil-kecil udah jago, tahu kelemahan sendiri dan mengandalkan keunggulan lawan.
Milyuner nyari istri:
Seorang
Milyuner sedang nyari istri. Ada 3 calon si A, B dan C. Ketiganya
dikasih uang 10 juta untuk mengisi 1 kamar. Lalu, si A mengisi kamar
penuh dengan Bunga, si B mengisi kamar penuh dengan Balon, dan si C
mengisi kamar penuh dengan Lilin.
Alhasil, si Milyuner memilih yang Tok*tnya gede.
Hikmah: Kita harus pahal betul apa yang diinginkan pembeli.
Alhasil, si Milyuner memilih yang Tok*tnya gede.
Hikmah: Kita harus pahal betul apa yang diinginkan pembeli.
Pengemis dan tuan rumah:
Seorang pengemis datang ke satu rumah, si Tuan rumah memberinya Rp 1.000. Begitu juga keesokkan harinya selama 2 tahun.
Suatu hari si pengemis datang dan si Tuan rumah hanya memberi Rp. 500, Si pengemis bertanya: “Boss, biasa ceceng kog sekarang gopek. Tuan rumah menjawab, sekarang saya sudah menikah.
Akhirnya si Pengemis marah besar lalu menampar Tuan rumah dan berkata: “Kampr***ttt… lu pake duit gue buat istri lu !!!”
Hikmah: Kadang saat pelayanan gratis yang diberikan ke konsumen sudah menjadi sebuah hal yang biasa untuk konsumen, ketika lalu dihilangkan, akan menjadi kelemahan, bukan lagi kekuatan.
Suatu hari si pengemis datang dan si Tuan rumah hanya memberi Rp. 500, Si pengemis bertanya: “Boss, biasa ceceng kog sekarang gopek. Tuan rumah menjawab, sekarang saya sudah menikah.
Akhirnya si Pengemis marah besar lalu menampar Tuan rumah dan berkata: “Kampr***ttt… lu pake duit gue buat istri lu !!!”
Hikmah: Kadang saat pelayanan gratis yang diberikan ke konsumen sudah menjadi sebuah hal yang biasa untuk konsumen, ketika lalu dihilangkan, akan menjadi kelemahan, bukan lagi kekuatan.
Biksu nimba air:
2
orang Biksu masing-masing tinggal di sebelah barat gunung dan sebelah
timur gunung. Di tengah-tengah terdapat sungai yang memisahkan. Setiap
harinya kedua biksu turun gunung ke tepi sungai menimba air untuk minum.
Hari-hari berlalu, akhirnya keduanya pun jadi teman akrab.
Suatu hari setelah 5 tahun, si biksu bagian timur turun gunung menimba air minum, tidak melihat si biksu sebelah barat, hari kedua, ketiga hingga 1 bulan, tetap tidak kelihatan. Akhirya si biksu bagian timur pun berpikir apakah si biksu timur sakit dan berniat mengunjunginya.
Sesampainya di kuil biksu barat, si biksu timur kaget melihat si biksu barat sedang latihan Kungfu dan tidak kelihatan seperti orang yang kurang minum. Akhirnya si biksu timur bertanya, kog bisa begitu, si biksu barat pun membawa biksu timur ke sumur dibelakang kuil.
Setiap harinya selama 5 tahun, setiap pulang menimba air, saya menggali tanah dibelakang. Sampai akhirnya saya menemukan sumber mata air. Sekarang saya sudah punya sumur, tidak perlu lagi menimba air.
Hikmah: Berapapun banyaknya gaji yang kita dapat, itu hanya seperti menimba air, bila pulang kerja kita rela menghabiskan waktu untuk sedikit untuk menggali sumur kita sendiri, setelah tua kita akan sulit bersaing dengan generasi baru, tapi kita masih bisa menikmati hari dengan santai tanpa perlu takut tidak ada air. Serta bebas untuk melakukan hal yang kita sukai.
Suatu hari setelah 5 tahun, si biksu bagian timur turun gunung menimba air minum, tidak melihat si biksu sebelah barat, hari kedua, ketiga hingga 1 bulan, tetap tidak kelihatan. Akhirya si biksu bagian timur pun berpikir apakah si biksu timur sakit dan berniat mengunjunginya.
Sesampainya di kuil biksu barat, si biksu timur kaget melihat si biksu barat sedang latihan Kungfu dan tidak kelihatan seperti orang yang kurang minum. Akhirnya si biksu timur bertanya, kog bisa begitu, si biksu barat pun membawa biksu timur ke sumur dibelakang kuil.
Setiap harinya selama 5 tahun, setiap pulang menimba air, saya menggali tanah dibelakang. Sampai akhirnya saya menemukan sumber mata air. Sekarang saya sudah punya sumur, tidak perlu lagi menimba air.
Hikmah: Berapapun banyaknya gaji yang kita dapat, itu hanya seperti menimba air, bila pulang kerja kita rela menghabiskan waktu untuk sedikit untuk menggali sumur kita sendiri, setelah tua kita akan sulit bersaing dengan generasi baru, tapi kita masih bisa menikmati hari dengan santai tanpa perlu takut tidak ada air. Serta bebas untuk melakukan hal yang kita sukai.
Cari Batu Hias:
2 orang mendaki gunung mencari batu hias. Si A memikul sekeranjang batu sedangkan si B hanya mengantongi sebongkah batu.
Si A bertanya kepada si B, kog cuma 1 bro? Si B menjawab, di gunung terlalu banyak batu, jadi saya cuma ambil 1 yang saya rasa paling bagus.
Akhirnya diperjalanan turun gunung, si A merasakan bebannya terlalu berat hingga dengan berat hati dia harus membuang batunya. Sampai akhirnya Si A hanya memilih sebongkah batu saja untuk dibawa turun gunung.
Hikmah: Dalam hidup ini terlalu banyak hal indah yang ingin kita raih, namun pada akhirnya kita harus rela untuk melepasnya.
Si A bertanya kepada si B, kog cuma 1 bro? Si B menjawab, di gunung terlalu banyak batu, jadi saya cuma ambil 1 yang saya rasa paling bagus.
Akhirnya diperjalanan turun gunung, si A merasakan bebannya terlalu berat hingga dengan berat hati dia harus membuang batunya. Sampai akhirnya Si A hanya memilih sebongkah batu saja untuk dibawa turun gunung.
Hikmah: Dalam hidup ini terlalu banyak hal indah yang ingin kita raih, namun pada akhirnya kita harus rela untuk melepasnya.
Perusahaan Odol:
Sebuah
perusahaan odol memiliki produk bagus, kemasan menarik, disukai banyak
konsumen. Dalam kurun 10 tahun, setiap tahunnya keuntungan naik 10 –
20%. Namun di tahun ke 11 keuntungan tidak lagi naik, begitupun dua
tahun berikutnya.
Akhirnya semua manager dipanggil untuk rapat besar. Sang direktur pun berkata, siapa yang punya ide untuk menaikkan keuntungan perusahaan, akan diberi imbalan cek 100juta rupiah. Seorang manajer muda menuliskan idenya disecarik kertas dan diberkan kepada Direktur.
Lalu direktur langsung memberikan cek 100juta kepadanya. Secarik kertas tersebut bertuliskan “Perlebar lubang odol 1mm”.
Hikmah: Menghadapi perubahan dalam siklus perusahaan, terkadang kita hanya berputar-putar pada pemikiran lama. Terkadang hanya dengan melabarkan hati 1mm saja, mungkin bisa mendapat solusi yang lebih baik.
Akhirnya semua manager dipanggil untuk rapat besar. Sang direktur pun berkata, siapa yang punya ide untuk menaikkan keuntungan perusahaan, akan diberi imbalan cek 100juta rupiah. Seorang manajer muda menuliskan idenya disecarik kertas dan diberkan kepada Direktur.
Lalu direktur langsung memberikan cek 100juta kepadanya. Secarik kertas tersebut bertuliskan “Perlebar lubang odol 1mm”.
Hikmah: Menghadapi perubahan dalam siklus perusahaan, terkadang kita hanya berputar-putar pada pemikiran lama. Terkadang hanya dengan melabarkan hati 1mm saja, mungkin bisa mendapat solusi yang lebih baik.
Hoki Tai Kebo:
Seekor
Ayam ngobrol dengan Kebo, Si ayam bilang, gw pengen banget terbang ke
pucuk pohon, tapi gk punya keberanian, si kebo pun menjawab, kamu coba
makan tai gw, banyak gizinya, siapa tahu bisa nambah keberanian kamu.
Hari pertama si Ayam mencicipi sedikit tai kebo, merasa ada energy dia pun berhasil terbang ke dahan pohon pertaman, esoknya dia mencicipi lebih banyak tai kebo, berhasil terbang ke dahan pohon ke dua, begitu selanjutnya hingga seminggu kemudian dengan bangga si ayam berada di pucuk pohon.
Seorang pemburu melihat ayam diatas pohon lalu menembaknya dan ayam pun jatuh dan mati.
Hikmah: dalam pribahasa Tiongkok, “Hoki Tai Kebo” bermakna orang yang berhasil mendapatkan sesuatu tidak lain hanya sekedar kebetulan saja (hoki). Biasanya orang yang memiliki prinsip hoki tai kebo (menang lotere, dan sebagainya) tidak akan bertahan lama. Hoki Tai Kebo mungkin bisa membawakan kesuksesan, tetapi belum tentu dapat mempertahankannya.
Hari pertama si Ayam mencicipi sedikit tai kebo, merasa ada energy dia pun berhasil terbang ke dahan pohon pertaman, esoknya dia mencicipi lebih banyak tai kebo, berhasil terbang ke dahan pohon ke dua, begitu selanjutnya hingga seminggu kemudian dengan bangga si ayam berada di pucuk pohon.
Seorang pemburu melihat ayam diatas pohon lalu menembaknya dan ayam pun jatuh dan mati.
Hikmah: dalam pribahasa Tiongkok, “Hoki Tai Kebo” bermakna orang yang berhasil mendapatkan sesuatu tidak lain hanya sekedar kebetulan saja (hoki). Biasanya orang yang memiliki prinsip hoki tai kebo (menang lotere, dan sebagainya) tidak akan bertahan lama. Hoki Tai Kebo mungkin bisa membawakan kesuksesan, tetapi belum tentu dapat mempertahankannya.
Tikus dan Singa:
Tikus
menantang Singa untuk berkelahi. Namun singa tidak menggubrisnya, si
Tikus pun mengolok-olok “Kamu takut dengan saya? Takut kalah?”
Si Singa menjawab “Kalau pun saya menang, kamu pun bangga pernah berkelahi dengan singa, lalu saya akan menanggung malu diolok-olok seumur hidup saya karena menang berkelahi dengan Tikus”
Hikmah: Ketahui musuh Anda, jangan menanggapi serius orang yang bukanlah / tidak pantas menjadi lawan anda.
(Ini sering banget di Indonesia, Oknum Pol*si ataupun TN* memukul rakyat biasa, dan mereka bangga, padahal musuh mereka sebenarnya adalah penjahat bukan rakyat)
*maaf ya seharusnya contohnya diterapkan dalam bisnis. Tapi ane kesel liat oknum.
Si Singa menjawab “Kalau pun saya menang, kamu pun bangga pernah berkelahi dengan singa, lalu saya akan menanggung malu diolok-olok seumur hidup saya karena menang berkelahi dengan Tikus”
Hikmah: Ketahui musuh Anda, jangan menanggapi serius orang yang bukanlah / tidak pantas menjadi lawan anda.
(Ini sering banget di Indonesia, Oknum Pol*si ataupun TN* memukul rakyat biasa, dan mereka bangga, padahal musuh mereka sebenarnya adalah penjahat bukan rakyat)
*maaf ya seharusnya contohnya diterapkan dalam bisnis. Tapi ane kesel liat oknum.
Kangguru Kabur:
Suatu
hari penjaga Kebun Binatang mendapati Kangguru keluar dari kandangnya,
setelah berunding mereka memutuskan untuk meninggikan pagarnya 20cm.
Keesokkan harinya Kangguru tetap keluar dari kandangnya. lalu mereka meninggikan lagi 20cm. Hari ketiga mereka mendapati Kangguru tetap keluar kandang, dengan geram mereka menambah ketinggian pagar hingga 1m.
Lalu sang Jerapah menghampiri Kangguru dan berbisik, menurut kamu besok mereka masih menambah ketinggian pagarmu gk? Kangguru mejawab, sulit ditebak bro. Lihat nanti mereka lupa kunci pintu apa nggak?
Hikmah: Kadang setiap orang hanya tahu kesalahan, tapi tidak tahu sumber kesalahan tersebut.
Keesokkan harinya Kangguru tetap keluar dari kandangnya. lalu mereka meninggikan lagi 20cm. Hari ketiga mereka mendapati Kangguru tetap keluar kandang, dengan geram mereka menambah ketinggian pagar hingga 1m.
Lalu sang Jerapah menghampiri Kangguru dan berbisik, menurut kamu besok mereka masih menambah ketinggian pagarmu gk? Kangguru mejawab, sulit ditebak bro. Lihat nanti mereka lupa kunci pintu apa nggak?
Hikmah: Kadang setiap orang hanya tahu kesalahan, tapi tidak tahu sumber kesalahan tersebut.
Aktor Profesional:
Ada
murid memberi tahu seorang Aktor Profesional sesaat sebelum berakting
bahwa tali sepatunya lepas. Lalu sang Aktor mengangguk tanda terima
kasih lalu mengencangkan tali sepatunya.
Disaat sang murid membalikkan badannya, dia kemudian melepaskan lagi tali sepatunya. Orang disamping yang memperhatikan bertanya kenapa tali sepatunya dilepaskan lagi?
Aktor berkata, karena peran saya sekarang adalah seorang pengembara yang lelah, bejalan hingga tali sepatu lepas.
Orang itu lalu bertanya lagi, Menggapa tidak memberitahukan langsung kepada si Murid bahwa ini adalah bagian dari peran anda?
Aktor menjawab, dia dengan teliti memperhatikan tali sepatu saya, lalu dengan semangat mengingatkan saya. Saya tidak mau mematahkan semangat dia. Untuk urusan ini adalah bagian dari Akting, Saya masih punya banyak waktu untuk mengajarnya.
Hikmah: Kebanyakkan dari kita pasti langsung dengan sombong berkata kepada si Murid, “Ini memang bagian dari Akting saya.”, dengan demikian si Murid yang bersemangat pun kecewa karena ketelitiannya ternyata hanya dianggap sok tahu.
Disaat sang murid membalikkan badannya, dia kemudian melepaskan lagi tali sepatunya. Orang disamping yang memperhatikan bertanya kenapa tali sepatunya dilepaskan lagi?
Aktor berkata, karena peran saya sekarang adalah seorang pengembara yang lelah, bejalan hingga tali sepatu lepas.
Orang itu lalu bertanya lagi, Menggapa tidak memberitahukan langsung kepada si Murid bahwa ini adalah bagian dari peran anda?
Aktor menjawab, dia dengan teliti memperhatikan tali sepatu saya, lalu dengan semangat mengingatkan saya. Saya tidak mau mematahkan semangat dia. Untuk urusan ini adalah bagian dari Akting, Saya masih punya banyak waktu untuk mengajarnya.
Hikmah: Kebanyakkan dari kita pasti langsung dengan sombong berkata kepada si Murid, “Ini memang bagian dari Akting saya.”, dengan demikian si Murid yang bersemangat pun kecewa karena ketelitiannya ternyata hanya dianggap sok tahu.
Sumber : kaskus / xx_xx
Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Kisah Inspiratif Bisnis dan Kehidupan yang Bisa Terjadi Tingah-Tengah Kita"
Posting Komentar