Para Petinju yang Kisah Hidupnya Difilmkan!
Kisah tentang tinju memang selalu memikat Hollywood. Alasannya karena mencermikan American Dream
di mana satu individu berjuang susah payah demi sebuah kejayaan; atau
karena ceritanya yang memang menarik; atau juga karena olahraganya laku
keras di negeri Paman Sam.
Beberapa film yang berdasarkan kehidupan petinju di dunia nyata mampu menjadi sebuah karya yang legendaris. Berikut, 5 yang bisa Ane paparkan...
1. Jake LaMotta
Petinju bernama asli Giacobbe LaMotta ini masih hidup dan kini berusia 93 tahun. Dengan total 106 kali bertanding, dia menang 83 kali, kalah 19 kali, dan draw 4 kali. Tahun 1947 dia dituduh “mengalah” karena tuntutan mafia. Hal ini dia akui dalam kesaksiannya. Sesudah meninggalkan karir bertinjunya, dia mengelola sebuah bar, mencoba menjadi komedian, dan tampil dalam 15 film layar lebar. Dulu, dia termasuk petinju yang mengadopsi gaya “bully” di mana dia mendekati lawannya dan terus memukul sampai ke pojokan.
Tonton deh Raging Bull (1980)
Diangkat dari memoir Raging Bull: My Story, persiapan pembuatan film ini sudah dimulai sejak tahun 1970. Ada juga bagian sejarah yang dimuat sebagai pelengkap naskah. Martin Scorsese (sutradara) mendapat banyak pujian atas film Raging Bull ini. Robert De Niro (pemeran Jake LaMotta) berlatih dengan Jake LaMotta asli serta menaikkan berat badannya sebanyak 27 kg. Hasilnya sungguh luar biasa, karena Robert De Niro meraih piala Oscar 1981 sebagai aktor terbaik. Raging Bull terfokus pada kebiasaan buruk Jake LaMotta yang tidak bisa mengendalikan diri.
2. Rubin Carter
Petinju yang mendapat julukan “Hurricane” ini meninggal dunia pada bulan April 2014 yang lalu, dalam usia 76 tahun. Dia hanya kalah 12 kali dari total 40 kali pertandingan. Tapi, dia pernah mendapat musibah, yaitu ditangkap pada tahun 1966 atas kasus pembunuhan yang tidak dilakukannya. Setelah melewati proses hukum yang pelik, dia dibebaskan pada tahun 1985. Saat remaja, dia pernah kabur dari penjara dan bergabung dengan angkatan darat. Sebagai tentara, dia tidak disiplin sehingga dipecat dengan tidak hormat. Sesudah itu, dia merampok seorang perempuan tua dan dipenjara lagi. Menghirup udara bebas, dia melanjutkan ambisi tinjunya di kelas 70-72 kg.
Tonton deh The Hurricane (1999)
Disutradarai oleh Norman Jewison dan dibintangi oleh Denzel Washington, film ini didasarkan pada 2 buku, yaitu Lazarus and the Hurricane yang ditulis oleh Sam Chaiton dan Terry Swinton, dan The Sixteenth Round karya Rubin Carter sendiri. Kisahnya terfokus pada pertarungan hukum atas kasus salah tangkap yang terjadi. Ada plot paralel juga di mana seorang anak muda dari Brooklyn sangat tertarik pada kisah hidup Rubin Carter dan terobsesi akan kasusnya.
3. Muhammad Ali
Mulut besar dan selera humornya yang tinggi menjadi ciri khas petinju yang lahir tahun 1942 ini. Rangkaian tangannya sangat lebar, ditunjang dengan tubuhnya yang setinggi 191 cm. Total melewati 61 pertandingan, Muhammad Ali menang 56 kali, dan hanya kalah 5 kali. Dia bahkan memenangkan medali emas Olimpiade Roma tahun 1960. Bernama asli Cassius Clay, dia menjadi berita utama di mana-mana ketika menolak dikirim menjadi tentara dalam perang Vietnam. Ditahan dan dihapus gelar tinjunya, dia harus memulai karirnya dari awal lagi ketika permohonan bandingnya diterima oleh Mahkamah Agung.
Tonton deh Ali (2001)
Disutradarai Michael Mann, film ini menanggung beban berat memfilmkan legenda tinju yang sangat terkenal. Memasang Will Smith sebagai pemeran utama, filmnya menyoroti kehidupan Muhammad Ali dari tahun 1964 sampai 1974. Merebut gelar dari Sonny Liston (petinju Amerika Serikat yang meninggal dunia tahun 1970, dan dikenal dengan pukulan-pukulannya yang kuat), memeluk agama Islam, dan kembalinya Muhammad Ali dalam Rumble in the Jungle (sebutan untuk pertarungan bersejarahnya dengan George Foreman di Kinshasa, Zaire) tahun 1974.
4. James J. Braddock
Petinju keturunan Irlandia ini tinggi badannya 189 cm dan bertanding sebanyak 86 kali. Menang 51 kali, kalah 26 kali, dan sisanya draw. Lahir tahun 1905, dia meninggal dunia tahun 1974. Dia dikenal sebagai petinju dengan hook tangan kanan yang kuat dan bisa bangkit dari kekalahan. Kisah hidupnya juga sangat inspiratif. Dia membantu keluarganya dengan bekerja di pelabuhan dan mendapat julukan “The Cinderella Man.” Mulai bertanding di usia 21 tahun, karena miskinnya, dia pernah hidup dari uang santunan pemerintah.
Tonton deh Cinderella Man (2005)
Ron Howard (sutradara) dan Russell Crowe (aktor) yang pernah bekerjasama dalam film peraih Oscar A Beautiful Mind (2001) mencoba membuat film bertema tinju dengan mengisahkan James J. Braddock dan perjuangannya dalam menjalani hidup. Ketika dirilis, pemasarannya menarik. Di 150 bioskop, diadakan penawaran uang tiket kembali kalau filmnya tidak memuaskan. Hal ini lumayan mendorong pemasukan. Sayangnya walau pun dipuji oleh banyak kritikus film dan punya gaya pemasaran yang unik, Cinderella Man dinyatakan gagal di box office.
5. Micky Ward
Petinju yang kini berusia 48 tahun ini sudah melakoni 51 pertandingan, di mana dia menang 38 kali dan kalah 13 kali. Setelah sempat vakum dari dunia tinju, dia kembali lagi dan meraih 9 kemenangan. Pertandingannya dengan Arturo Gatti (petinju asal Kanada yang lahir di Italia) menjadi sangat legendaris karena gerakan-gerakan kasar yang dilakukan oleh keduanya. Hasilnya, dia mendapatkan bayaran sebesar 3 juta dolar AS dan membangun ring hoki serta gym di kota kelahirannya, Lowell, Massachusetts.
Tonton deh The Fighter (2010)
Disutradarai oleh David O. Russell, The Fighter menelan biaya 25 juta dolar, dan meraih keuntungan lebih dari 130 juta dolar. Film yang tergolong “baru” dalam genre tinju ini memang dipuji oleh para kritikus dan dihujani banyak penghargaan, di antaranya piala Oscar untuk Christian Bale sebagai aktor pendukung terbaik dan Melissa Leo sebagai aktris pendukung terbaik. Mark Wahlberg (pemeran Micky Ward) sendiri dipilih karena berteman akrab dengan Micky Ward yang asli. Selain itu, latar belakang mereka sama: lahir dalam keluarga keturunan Irlandia pekerja keras, dan memiliki banyak kakak.
Sumber : kaskus / adolfsbasthian
Beberapa film yang berdasarkan kehidupan petinju di dunia nyata mampu menjadi sebuah karya yang legendaris. Berikut, 5 yang bisa Ane paparkan...
1. Jake LaMotta
Petinju bernama asli Giacobbe LaMotta ini masih hidup dan kini berusia 93 tahun. Dengan total 106 kali bertanding, dia menang 83 kali, kalah 19 kali, dan draw 4 kali. Tahun 1947 dia dituduh “mengalah” karena tuntutan mafia. Hal ini dia akui dalam kesaksiannya. Sesudah meninggalkan karir bertinjunya, dia mengelola sebuah bar, mencoba menjadi komedian, dan tampil dalam 15 film layar lebar. Dulu, dia termasuk petinju yang mengadopsi gaya “bully” di mana dia mendekati lawannya dan terus memukul sampai ke pojokan.
Tonton deh Raging Bull (1980)
Diangkat dari memoir Raging Bull: My Story, persiapan pembuatan film ini sudah dimulai sejak tahun 1970. Ada juga bagian sejarah yang dimuat sebagai pelengkap naskah. Martin Scorsese (sutradara) mendapat banyak pujian atas film Raging Bull ini. Robert De Niro (pemeran Jake LaMotta) berlatih dengan Jake LaMotta asli serta menaikkan berat badannya sebanyak 27 kg. Hasilnya sungguh luar biasa, karena Robert De Niro meraih piala Oscar 1981 sebagai aktor terbaik. Raging Bull terfokus pada kebiasaan buruk Jake LaMotta yang tidak bisa mengendalikan diri.
2. Rubin Carter
for Rubin Carter:
Petinju yang mendapat julukan “Hurricane” ini meninggal dunia pada bulan April 2014 yang lalu, dalam usia 76 tahun. Dia hanya kalah 12 kali dari total 40 kali pertandingan. Tapi, dia pernah mendapat musibah, yaitu ditangkap pada tahun 1966 atas kasus pembunuhan yang tidak dilakukannya. Setelah melewati proses hukum yang pelik, dia dibebaskan pada tahun 1985. Saat remaja, dia pernah kabur dari penjara dan bergabung dengan angkatan darat. Sebagai tentara, dia tidak disiplin sehingga dipecat dengan tidak hormat. Sesudah itu, dia merampok seorang perempuan tua dan dipenjara lagi. Menghirup udara bebas, dia melanjutkan ambisi tinjunya di kelas 70-72 kg.
Tonton deh The Hurricane (1999)
for The Hurricane:
Disutradarai oleh Norman Jewison dan dibintangi oleh Denzel Washington, film ini didasarkan pada 2 buku, yaitu Lazarus and the Hurricane yang ditulis oleh Sam Chaiton dan Terry Swinton, dan The Sixteenth Round karya Rubin Carter sendiri. Kisahnya terfokus pada pertarungan hukum atas kasus salah tangkap yang terjadi. Ada plot paralel juga di mana seorang anak muda dari Brooklyn sangat tertarik pada kisah hidup Rubin Carter dan terobsesi akan kasusnya.
3. Muhammad Ali
for Muhammad Ali:
Mulut besar dan selera humornya yang tinggi menjadi ciri khas petinju yang lahir tahun 1942 ini. Rangkaian tangannya sangat lebar, ditunjang dengan tubuhnya yang setinggi 191 cm. Total melewati 61 pertandingan, Muhammad Ali menang 56 kali, dan hanya kalah 5 kali. Dia bahkan memenangkan medali emas Olimpiade Roma tahun 1960. Bernama asli Cassius Clay, dia menjadi berita utama di mana-mana ketika menolak dikirim menjadi tentara dalam perang Vietnam. Ditahan dan dihapus gelar tinjunya, dia harus memulai karirnya dari awal lagi ketika permohonan bandingnya diterima oleh Mahkamah Agung.
Tonton deh Ali (2001)
for Ali:
Disutradarai Michael Mann, film ini menanggung beban berat memfilmkan legenda tinju yang sangat terkenal. Memasang Will Smith sebagai pemeran utama, filmnya menyoroti kehidupan Muhammad Ali dari tahun 1964 sampai 1974. Merebut gelar dari Sonny Liston (petinju Amerika Serikat yang meninggal dunia tahun 1970, dan dikenal dengan pukulan-pukulannya yang kuat), memeluk agama Islam, dan kembalinya Muhammad Ali dalam Rumble in the Jungle (sebutan untuk pertarungan bersejarahnya dengan George Foreman di Kinshasa, Zaire) tahun 1974.
4. James J. Braddock
for James J. Braddock:
Petinju keturunan Irlandia ini tinggi badannya 189 cm dan bertanding sebanyak 86 kali. Menang 51 kali, kalah 26 kali, dan sisanya draw. Lahir tahun 1905, dia meninggal dunia tahun 1974. Dia dikenal sebagai petinju dengan hook tangan kanan yang kuat dan bisa bangkit dari kekalahan. Kisah hidupnya juga sangat inspiratif. Dia membantu keluarganya dengan bekerja di pelabuhan dan mendapat julukan “The Cinderella Man.” Mulai bertanding di usia 21 tahun, karena miskinnya, dia pernah hidup dari uang santunan pemerintah.
Tonton deh Cinderella Man (2005)
for Cinderella Man:
Ron Howard (sutradara) dan Russell Crowe (aktor) yang pernah bekerjasama dalam film peraih Oscar A Beautiful Mind (2001) mencoba membuat film bertema tinju dengan mengisahkan James J. Braddock dan perjuangannya dalam menjalani hidup. Ketika dirilis, pemasarannya menarik. Di 150 bioskop, diadakan penawaran uang tiket kembali kalau filmnya tidak memuaskan. Hal ini lumayan mendorong pemasukan. Sayangnya walau pun dipuji oleh banyak kritikus film dan punya gaya pemasaran yang unik, Cinderella Man dinyatakan gagal di box office.
5. Micky Ward
for Micky Ward:
Petinju yang kini berusia 48 tahun ini sudah melakoni 51 pertandingan, di mana dia menang 38 kali dan kalah 13 kali. Setelah sempat vakum dari dunia tinju, dia kembali lagi dan meraih 9 kemenangan. Pertandingannya dengan Arturo Gatti (petinju asal Kanada yang lahir di Italia) menjadi sangat legendaris karena gerakan-gerakan kasar yang dilakukan oleh keduanya. Hasilnya, dia mendapatkan bayaran sebesar 3 juta dolar AS dan membangun ring hoki serta gym di kota kelahirannya, Lowell, Massachusetts.
Tonton deh The Fighter (2010)
for The Fighter:
Disutradarai oleh David O. Russell, The Fighter menelan biaya 25 juta dolar, dan meraih keuntungan lebih dari 130 juta dolar. Film yang tergolong “baru” dalam genre tinju ini memang dipuji oleh para kritikus dan dihujani banyak penghargaan, di antaranya piala Oscar untuk Christian Bale sebagai aktor pendukung terbaik dan Melissa Leo sebagai aktris pendukung terbaik. Mark Wahlberg (pemeran Micky Ward) sendiri dipilih karena berteman akrab dengan Micky Ward yang asli. Selain itu, latar belakang mereka sama: lahir dalam keluarga keturunan Irlandia pekerja keras, dan memiliki banyak kakak.
Sumber : kaskus / adolfsbasthian
Belum ada Komentar untuk "Para Petinju yang Kisah Hidupnya Difilmkan!"
Posting Komentar