Jangan Ngaku Dewasa Jika Masih Punya Sikap-Sikap Ini

" Bahkan ketika aku tumbuh tua, Aku tidak pernah tumbuh dewasa "

 Dewasa Secara Jasmani dan Bersikap Dewasa itu adalah dua hal yang berbeda, seseorang bisa saja dewasa secara jasmani, tetapi belum tentu bisa bersikap dewasa, demikian pula sebaliknya, seseorang bisa saja belum dewasa secara jasmani, tetapi bisa bersikap dewasa. Tentunya seseorang yang bersikap dewasa yang dimaksud disini adalah orang yang sudah bisa menentukan pola pikir nya, dan sudah berada pada usia yang cukup dalam menentukan baik dan buruk nya sesuatu.




Ini dia sikap-sikap yang harusnya mulai kita tinggalkan, gan :



1. Enggan minta maaf terlebih dahulu dan tidak mau memaafkan

Ada masa nya di dalam hidup kita berselisih paham, bahkan sampai-sampai tidak bertegur sapa dengan teman ataupun kerabat kita, akan tetapi mau sampai kapan perselisihan itu akan berlangsung ? Memang sewajarnya kita sebagai manusia punya rasa gengsi serta ego di dalam diri kita masing-masing untuk meminta maaf terlebih dahulu, namun bukan berarti kita bisa selalu di kontrol oleh ego dan rasa gengsi kita gan, sebaiknya minta maaflah sebelum peselisihan itu menjadi berlarut-larut dan berlangsung lama. Demikian juga jika ada teman ataupun kerabat yang meminta maaf, sebaiknya terima permintaan maaf nya karena kita sebagai makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri dan bukan tidak mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari teman kita tersebut.



2. Menyalahkan orang lain di setiap kegagalan kita


Ada kutipan yang mengatakan “Kamu adalah apa yang kamu lakukan”, dari kutipan tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa setiap konsekuensi yang kita dapatkan adalah buah dari setiap pekerjaan yang kita lakukan, jadi jangan mencari kambing hitam atas setiap kegagalan dan kekecewaan yang kita dapatkan, misalkan hanya karena kita berkecimpung dalam sebuah tim yang terdiri dari andil banyak orang, bukan berarti mereka tidak berusaha dengan maksimal dalam memperjuangkan hal itu. Hal ini sangat luas artinya jika misalkan kita kaitkan dengan permasalahan di kehidupan berkeluarga, pendidikan, dunia kerja bahkan dalam percintaan.




3. Selalu berfokus pada masalah, bukan solusi


Berfokus dan mengeluh-eluhkan permasalahan yang sudah terjadi bukanlah hal yang seharusnya kita lakukan setelah mendapatkan suatu permasalahan, jika kita ibaratkan ke dunia percintaan, bisa dibilang kita lagi “Gagal Move On” gan  , sehingga permasalahan yang ada tidak pernah terselesaikan dan terkesan jalan ditempat karena terlalu dibesar-besarkan. Sebaik-baiknya langkah yang kita lakukan setelah mendapatkan permasalahan adalah mencari solusi dari permasahan tersebut agar permasalahan yang ada bisa segera terselesaikan.



4. Suka memilih teman dalam bergaul

Sebagai orang Indonesia kita pasti sering dengar ungkapan “Bersatu Kita Teguh, Bercerai kita Runtuh”, rangkaian kata tersebut tentunya bukan buat di baca saja kan kan , akan tetapi buat diterapkan di kehidupan sehari-hari, karena kita semua terlahir sebagai manusia punya derajat yang sama dan tidak seorang pun dari kita lahir dari bongkahan emas. Memang kita terlahir dari latar belakang, dan budaya serta dari keluarga yang berbeda-beda tingkat ekonomi nya, tapi itu semua tidak harus dijadikan alasan dalam memilih dengan siapa kita harus bergaul. Memilah-milah sisi positif dan negatif dari teman bergaul memang penting untuk kebaikan diri kita, akan tetapi bukan berarti harus menjauhi. Yang jelas menjauhi sikap negatif dari seorang teman yang memberikan dampak negatif kepada diri kita sangatlah diharuskan, oleh karna itu memilih teman yang TS maksudkan disini adalah mengambil sisi positif dari teman kita tersebut, dan tinggalkan segala sikap negatif dari dirinya yang berdampak buruk pada kita. 





5. Menggurui orang lain, tetapi kita belum melakukan


Dimana-mana ucapan selalu lebih gambang ketimbang melakukan gan, oleh sebab itu sebelum menggurui seseorang, terlebih dahulu hendaknya kita instrospeksi diri dulu. Sebagai perumpamaan, bagaimana mungkin jika kita seorang pencuri lalu melarang orang lain untuk ikut mencuri, itu sama saja artinya dengan menjilat ludah kita sendiri. Oleh karena itu sebelum menggurui seseorang, hendaknya terapkan dulu ke diri kita sendiri.



6. Musuh teman kita adalah musuh kita juga 

Kita tidak boleh menilai orang dari luarnya saja, apalagi dari omongan orang lain. Sebaiknya teliti terlebih dahulu kebenarannya sebelum memutuskan sesuatu. Seharusnya jika teman kita sedang berselisih dengan orang lain, maka kita sebagai teman nya harus meredakan suasana yang sedang terjadi, bukan malah semakin memperkeruh suasana.



7. Kita masih suka pamer harta dan kekayaan

Ini merupakan fenomena paling menyedihkan yang sering terjadi gan , kita gak seharusnya pamer harta maupun semua barang-barang berharga yang kita miliki hanya untuk mendapatkan kesan “WOW” dari orang lain, kenapa demikian ? dengan memamerkan barang-barang kita, orang-orang akan menilai kita sebagai pribadi yang arogan dan sombong, bisa-bisa kita malah dijauhi oleh teman kita sendiri, bahkan bahaya nya sangat besar buat diri kita, karena bahaya perampokan dan pencurian yang selalu mengintai kita setiap waktu.


 
8. Segala hal tidak penting yang ada di kepala diungkapkan

Hal-hal disini adalah hal-hal yang tidak berguna buat disampaikan ataupun hal yang tidak bermanfaat bila kita paparkan ke banyak orang di SosMed ataupun di aplikasi chat di Smatphone kita , seperti contoh nya kata-kata “empat rakaat dulu ahh”, “lagi laper” , “nggak ada yang ngertiin gue”, “mandi dulu ahh”, “kenapa selalu gue ?” dan ribuan kalimat yang nggak penting lainnya buat disampaikan, bahkan menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain di kontak ataupun teman melalui status di SosMed atau Aplikasi chat, yang jelas-jelas bisa disampaikan langsung ke orangnya melalui chatting atau private message. Hal ini terkesan sangat menganggu dan membuat orang lain jengkel karena seolah-olah dunia ini hanya milik kita, semua permasalahan cuma kita sendiri yang punya, merasa menjadi orang yang paling benar dan selalu merasa menjadi korban.



9. Membuka aib kita sendiri itu hal biasa

Kayaknya tiap hari kita banyak lihat yang kayak gini seliweran di kontak SosMed atau di kontak Aplikasi chat di Smartphone kita , yang menganggap SosMed itu adalah diary pribadinya, mulai dari marah-marah nggak jelas, maki-maki anggota keluarga, yang aneh nya lagi terkadang orang yang dimaki-maki nggak ada di kontak nya, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena hanya karna ingin mendapatkan perhatian dari orang lain yang membaca nya. Kelakuan kita yang seperti ini di nilai tidak baik oleh orang lain, dan ini merupakan aib yang mencoreng muka kita, karena tingkah laku kita yang dinilai tidak wajar bagi orang yang membaca nya. Namanya juga hidup, ya tentunya pasti terkadang ada saja permasalahan yang kita hadapin, baik permasalahan dengan teman, keluarga ataupun kerabat-kerabat kita, ataupun permasalahan lainnya. Kita adalah makhluk istimewa yang diberikan akal dan pikiran oleh Tuhan untuk memecahkan setiap permasalahan yang terjadi di kehidupan kita, maka dari itu hendak nya dipergunakan dengan bijak, jangan disimpen rapat-rapat dalam brangkas baja 





" Kedewasaan tidak diukur oleh usia, ini adalah sebuah sikap yang dibangun berdasarkan pengalaman "
 Apakah Sikap Dewasa itu ?
Sikap dewasa adalah melakukan sesuatu dengan cara berpikir yang penuh perhitungan sebelum bertindak dan mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Dengan kata lain, dewasa itu adalah suatu sikap dengan kematangan berfikir dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Seseorang bisa saja dewasa secara jasmani secara kasat mata, akan tetapi orang yang dewasa belum tentu bisa bersikap dewasa.



Kenapa kita harus bersikap dewasa ?
Sikap dewasa merupakan ciri dari kepribadian orang yang menyenangkan dan menjadi nilai positif bagi diri sendiri serta menjadi lebih berharga dimata orang lain. Bersikap dewasa bukan berarti kaku dan terkesan introvert. Ciri yang ada pada seseorang yang bersikap dewasa adalah bagaimana mengkondisikan tindakan-tindakannya agar senantiasa bisa berguna bagi orang lain disekitarnya serta bertanggung jawab atas segala hal yang dia lakukan. Dengan demikian bersikap dewasa itu sangat bermanfaat dan memberikan banyak sisi positif bagi kehidupan kita.


 " Sebagai manusia biasa terkadang kita memang sering khilaf dan itu sangat dimaklumi karena kita adalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan. Kita tidak mungkin bisa sempurna dalam melakukan setiap hal, akan tetapi setiap kekurangan kita setidaknya bisa kita tutupi dengan berusaha menjadikan diri kita menjadi manusia yang lebih baik "



Sumber : kaskus / .ded.

Belum ada Komentar untuk "Jangan Ngaku Dewasa Jika Masih Punya Sikap-Sikap Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel